Okee
Lo belum tidur Fan?
Gue gak bisa tidur Ren
Tidur sana,jangan begadang ya
Iya lo juga ya
Iya,mimpiin gue aja pasti langsung bisa tidur
Hahaha,iya deh nanti di coba
Yaudah bye sayang
Byee
Aku mematikan hpku dan menaruhnya dimeja,merebahkan tubuhku dikasur menatap langit langit kamar,dan berkata dalam hati:
"selamat malam Rendi"
Aku mematikan lampu lalu memejamkan mata dan terlelap dengan pulas kemudian memulai mimpi indah.
♪ ♬ ♬ ♪
Pagi ini aku sudah berada didepan rumah Vera,aku sengaja datang lebih pagi agar bisa lebih lama berbincang dengan Vera,terlihat Vera sedang memasuk-masukkan koper ke dalam mobil.
Aku menekan bel rumah Vera.
Ting tong
"Fani"panggil Vera dengan nada suara sedikit berteriak
"hai Ver"
Vera menghampriku lalu membukakan pagar.
"ayo masuk Fan"
"iya Ver makasih"
Aku pun masuk kerumah Vera dan ia mengarahkan ke arah kamarnya yang penuh boneka kelinci dan super girly.
Clekk
Vera membuka pintu kamarnya.
"ayo Fan kita gibah"
"hahaha ayo Ver"
Gelak tawa diantara aku dan Vera pun terdengar sangat renyah.
"gue gak ganggu waktu lo buat siap siap kan Ver?"tanyaku seraya duduk
"santai aja Fan"
"sip"
"lo mau minum apa Fan?"tanya Vera
"hmm,air putih aja Ver"jawabku
"sip tunggu ya"
"okay"
Aku menatap kamar Vera yang begitu girly sambil menghela nafas,karena kamar Vera adalah tempat dimana kita bercanda ria.
"sampai jumpa lagi"ucapku lirih sambil berusaha mengembangkan senyum.
Clekk
Vera membuka pintu kamarnya lalu masuk dan menaruh beberapa cemilan di meja.
"di minum Fan"
"iya Ver, makasih ya"
Vera mengganggukkan kepala lalu tersenyum.
"Ya tuhan Fani bakal rindu dengan senyuman sahabat Fani,semoga persahabatan Fani dengan Vera tidak rapuh walau di pisahkan oleh jarak"gumamku dalam hati
"lo masih sama Rendi Fan?"tanya Vera sambil mengunyah cemilan yang sedang ia makan.
"masih dong"jawabku
"wah langgeng ya lo"
"iya dong hahaha"
"lo gimana sama Satria?"
KAMU SEDANG MEMBACA
nyaman
Teen FictionSaling sayang dalam persahabatan memang wajar, karena memang persahabatan harus dilandasi dengan perhatian dan juga kepedulian. Tapi, apakah wajar bersahabat sampai melibatkan perasaan? Itu yang tengah dirasakan Fani kepada Rendi, sahabatnya. Yang F...
─ tiga belas ─
Mulai dari awal
