14. Perkelahian

Mulai dari awal
                                    

“Yaelah kayak sama siapa aja sih lo,” ucap Thomas.

“Hehehe… hmm, mau mampir ga Tom?” 

“Boleh deh sekalian gue mau liat apartemen lo. Gue juga mau cari tempat tinggal nih.” 

“Loh, emangnya ga tinggal sama bokap lo?” 

“Panjang ceritanya nanti aja gue ceritain.” 

Erika tak bertanya lebih lanjut tentang Ayahnya Thomas. Ia sangat mengetahui kalau hubungan ayah dan anak tersebut tidak bisa dibilang akur, tapi lebih mirip kucing dan tikus. Mereka sering sekali bertengkar.   

Begitu tiba di dalam unit apartemen Thomas ingin berbicara serius dengan Erika tentang hubungan mereka. 


“Ka, gue mau ngomong sesuatu sama lo,” ujar Thomas dengan tatapan serius. 

“Eh, mau ngomong apa? Kenapa wajah lo jadi serius begitu?” tanya Erika jadi salah tingkah sendiri. 

“Ka, lo ingat ga dulu pembicaraan kita di bandara sebelum gue pergi?” 

“Pembicaraan kita di bandara? Emangnya kita bicara apa Tom?” 

“Lo lupa?” 

“Iya gue lupa. Memangnya ada apa Tom?” 

Thomas menarik napasnya. "Gue pernah bilang kalau nanti gue dan lo ketemu lagi dan kita belum menikah dengan orang lain. Gue berjanji untuk menikahi lo.”  

Perkataan Thomas membuat Erika teringat pada masa lalu, tapi sekarang berbeda. 


“Tom itu kejadian udah lama banget loh,” ucap Erika tak percaya. 

“Tapi gue masih inget. Gue dan lo juga sama-sama single. Jadi ini saatnya gue menepati janji yang dulu. Lo mau ga menikah sama gue.” 

Erika membelalakan matanya. Ia sama sekali tidak pernah menyangka Thomas melamarnya di saat seperti ini. 

“Gue… gue…” Erika tak bisa lagi melanjutkan perkataannya. 

“Lo ga harus menjawabnya sekarang. Lo pikirkan dulu tentang lamaran gue. Usia kita bukan seperti dulu lagi, gue dan lo sudah sama-sama dewasa dan gue berharap dapat menjadikan lo teman hidup gue sampai ajal menjemput kita.” 

Erika menjadi bimbang mendengar perkataan Thomas. Tak bisa dipungkirinya kalau perasaannya masih ada untuk Thomas, tapi ada Alden juga di dalam hatinya. Ia bingung sendiri dengan perasaannya. 

Thomas mendekatinya, memegang dagu Erika. “Dari dulu sampai sekarang lo hanya milik gue.” 

Mata Thomas menatap tajam mata Erika menarik pinggul wanita itu mendekatinya. Lagi-lagi Erika seperti terhipnotis pada Thomas sudah dari dulu memang seperti itu. Thomas selalu saja bisa mengontrol Erika membuat gadis yang memiliki surai panjang terbuai dalam dekapan Thomas. 

Mata Erika dan Thomas saling bertatapan bersamaan dengan suara pintu apartemen Erika terbuka. Erika sangat terkejut kekasihnya datang melihat kedekatannya bersama Thomas. Thomas merasa ada peluang langsung menarik kepala Erika dan mencium bibirnya secara paksa. Alden sangat marah melihat Erika dicium Thomas mengepalkan tangannya. 

My Sexy Lady Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang