Chapter 4

10.6K 1.1K 649
                                    

Malam hari nya, Akaashi menunggu sang target di bank yang kemarin malam ia datangi. Akaashi bukan menjadi penangkap pelaku melainkan menjadi umpan.

"Hey hey hey, kau tak melanggar kata-kata mu kemarin ternyata.", ucap Bokuto mendekati Akaashi.

Akaashi masih setia berdiri ditempatnya, menatap datar kearah sang pelaku.

"Ima detekuru, Kuroo-san.", perintah Akaashi pada Kuroo untuk segera keluar dari tempat persembunyiannya.

"Oya oya oya ?, kau mengincar Akaashi ternyata ? Tak akan kubiarkan.", ucap Kuroo mengeluarkan senyum pepsodent nya sambil memegangi kedua tangan Bokuto.

Bokuto yang menyadari akan kehadiran Kuroo, ia pun menendang kearah belakang tepatnya di daerah perut Kuroo.

Kuroo yang ditendang perutnya refleks melepaskan pegangannya. Sementara Kuroo lengah, Bokuto langsung mengangkut Akaashi dipundak layaknya seorang yang sedang mengangkut karung.

"Woi burhan ! Turunkan aku !", pekik Akaashi ditelinga Bokuto.

Bokuto tak mengidahkan perkataan Akaashi, ia justru mempercepat jalannya lalu menghilang dengan Akaashi yang masih berada dipundak nya.

Skip

Bokuto membuka pintu sebuah rumah yang sepertinya adalah rumahnya, ia kemudian mengganti posisi membawa Akaashi dengan gaya ala bridal style.

Lalu Bokuto berjalan memasuki sebuah kamar kemudian mengunci pintu.

__

WARNING,JIKA ANDA MASIH POLOS DAN TIDAK MAU KEHILANGAN KEPOLOSAN ANDA. PIKIRKAN MAU LANJUT BACA ATAU ENGGA KARENA ADA ADEGAN NGANU 🗿

__

Bokuto menghempaskan tubuh Akaashi ke atas kasur, ia mulai mencium bibir pria bersurai hitam tersebut.

Akaashi berusaha membungkam mulut nya agar firstkiss nya tak direbut, namun sia-sia saja karena mulut nya refleks terbuka karena Bokuto menggigit bibir bagian bawah milik Akaashi.

Lidah Bokuto mulai mengabsen deretan gigi milik Akaashi, lalu mengajak lidah Akaashi untuk berdansa tapi Akaashi tetap tak mau menerima ajakan lidah milik Bokuto.

"Aahh...yame..te...kau mem..bu..at ku...su..lit..berna..fas.", ucap Akaashi dengan nada desahan yang aneh sembari memukul dada Bokuto.

Bokuto melepaskan tautan antara bibir nya dengan bibir Akaashi, lalu ia beralih pada leher Akaashi dan meninggalkan sebuah tanda merah keunguan disana.

"Kau...kau...telah melecehkan ku sialan !", umpat Akaashi dengan tangis nya yang pecah karena perlakuan Bokuto padanya.

"Oh ? Melecehkan mu ? Bahkan aku belum memulainya,Akaashi ~", bisik Bokuto sambil melucuti satu persatu seragam kepolisian yang dikenakan Akaashi.

Bokuto mulai meraba-raba badan Akaashi yang tidak tertutupi sehelai kain pun, tubuh Akaashi refleks bergetar hebat karena rangsangan dari sentuhan Bokuto.

Bokuto memasukkan 2 jari nya kedalam mulut Akaashi lalu memasukkannya kedalam lubang milik Akaashi dengan pola menggunting.

"Ne dengar, jadi good boy lah untuk saat ini ya... atau aku akan menyiksa mu lebih parah lagi.", ancam Bokuto.

Akaashi hanya terdiam dengan air mata yang masih mengalir di wajah nya.

Bokuto mulai melepaskan celananya, lalu memasukkannya miliknya pada lubang Akaashi.

"I-ittai ! Yamette ! Ini sangat menyakitkan...", ringis Akaashi kesakitan.

Bokuto memaju-mundarkan tubuhnya bertujuan membuat Akaashi mengeluarkan desahannya.

"Ahhh....ahhnnn...ya..me..te.", desah Akaashi menitikkan air mata untuk sekian kalinya.

Bokuto mempercepat genjotan nya tanpa mempedulikan Akaashi yang dari tadi telah terisak karena kesakitan.

Keringat dan air mata Akaashi menyatu, ia sungguh kelelahan menghadapi perlakuan pelecehan yang dilakukan oleh Bokuto.

Bokuto hampir mencapai puncak nya, ia lebih mempercepat genjotan nya dan berakhir keluar didalam Akaashi.

Mata Akaashi terbelalak saat menyadari ada cairan hangat yang mengalir didalam tubuh nya.

"Apa yang kau pikirkan sialan ?! Kau telah merusak hidup ku,kau-", ucap Akaashi terpotong karena mulut nya dibungkam oleh ciuman Bokuto.

Bokuto mengeluarkan milik nya dari dalam lubang Akaashi,dan memakai kembali pakaiannya.

"Buka pintu nya !.", teriak Kuroo dan beberapa rekannya yang baru saja mendapat panggilan dari tetangga Bokuto karena mendengar isakan dari Akaashi.

"Kau... Konoha cepat tahan dia ! Sepertinya Akaashi ada didalam rumah ini !", ucap Kuroo sambil mencari-cari keberadaan Akaashi.

"Ha'i !.", ucap Konoha sambil memborgol tangan Bokuto.

"Akaashi !", teriak Kuroo sambil membalut tubuh Akaashi dengan selimut yang ia bawa.

Kuroo kemudian menggendong Akaashi ala bridal style kedalam mobil, Kenma yang menyaksikan pemandangan yang tentu yang membuat tambah larut dalam kesedihannya.

Kenma yang mulai terisak kemudian ditenangkan oleh Lev.

"Ne Kenma-san, kita balik ke kantor nya pakai mobil ku saja ya.", ucap Lev menenagkan Kenma sambil memeluk tubuh mungil milik Kenma.

To be continued

My Criminal Boyfriend | ʙᴏᴋᴜᴀᴋᴀ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang