34. RayVano

13.9K 514 59
                                    

"Gue diantara dua perempuan yang sama-sama gue sayang,cuma di keadaan ini gue harus bisa milih mana perempuan yang harus gue prioritas kan"

-Elvano Dirgantara-

...

Tiga hari mendekati hari anniversary Raya dan Vano,iya tepatnya hari Minggu. Dan minggu depan adalah awal libur kenaikan kelas,dimana semua sekolah di Indonesia akan melaksanakan libur panjang.

"Nilai raport kamu bagus banget Ray, papa bangga sama kamu" Pujian papanya.

Hari Kamis di SMA Pradipta adalah pengambilan raport karena Jumat nanti akan dilaksanakan perpisahan untuk kelas dua belas. Dan hari Sabtu pasti di adakan pensi bersama,atau di kenal hari terakhirnya mereka bertemu teman-teman lain.

"Makasih pa"

Papa,bunda,dan nenek Raya belum kembali ke Jepang. Mereka masih asik liburan di Jakarta.

"Kamu yakin gak ikut ke Jepang liburan ini?" Tanya lembut neneknya

"Kayanya enggak deh,soalnya aku udah janji sama temen lain"
"Iya,janji anniversary"

"Yaudah,kalo berubah pikiran langsung bilang sama papa"

Papa dan mamanya yang barusan mengambil raport, sedangkan Raya, bunda,dan neneknya asik pergi ke pasar dan masak bersama.

"Kuliah di Jepang pasti bisa nih" Puji bundanya saat melihat nilai Raya.

Raya memang bukan tergolong siswa terpintar,tapi dia tipikal anak rajin. Selalu menulis atau mengejar nilai jika ada beberapa pelajaran yang tertinggal.

"Bunda bisa aja" Raya tertawa. Dia bahagia di keluarga ini, walaupun sudah jauh tapi tetap rukun.

"Ray,nanti jam tiga ke bandara ya" Pinta papanya membuat Raya bingung

"Ada apa pa?"

"Udah,kesana aja. Ada kejutan kok"

"Ih,papa buat Raya penasaran deh" Rengek Raya manja

"Udah besar masih aja manja" Celutuk sang nenek yang duduk menghadap tv

"Gapapa dong nek"

*

Sesuai janjinya dengan sang papa, pukul tiga Raya pergi ke bandara,dia sendiri. Raya menunggu di ruang tunggu sambil menunggu informasi lebih lanjut,sambil menunggu dia duduk sambil memainkan ponselnya.

"Kok kaya ada yang duduk ya di samping" Batin Raya saat merasakan ada yang duduk di sampingnya.

Perlahan tapi pasti Raya menoleh ke arah samping.
Satu..
Dua..
Tiga..

"Kak Vero!" Teriak Raya dengan rasa kagetnya. Banyak pasang mata menoleh ke arah Raya,tapi tak diperhatikan olehnya karena terlalu fokus pada orang di samping nya.

"Duh,malunya" Guman Vero, beruntung dia memakai masker jadi dia naikkan maskernya hingga tak terlihat hidung dan bibirnya.

"Ih,kok gak di peluk sih?" Rajuk Raya melentangkan kedua tangannya

"Di peluk dong" Detik ketiga Vero segera meluk adik tirinya ini,sungguh rasanya sangat nyaman bahkan hangat.

"Jadi ini kejutan yang papa bilang?"

"Iya dong"

"Ayo pulang! Kakak udah capek nunggu jemputan kamu setengah jam disini" Ajak Vero menarik Raya agar berdiri

RayVano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang