(17) No Sex

8.6K 218 89
                                    

Harry Styles aka my future husband in the mulmed😝

Jangan lupa vote sama komennya ya
I've been working hard to this one :)

***

Angel POV

"Sebenarnya aku bukan sepenuhnya gay, aku biseksual, aku menyukai perempuan juga."

"Wtf!"

Jadi selama ini Chris membohongiku? Ada masalah apa sebenarnya dia sampai membohongi semua orang termasuk aku?

"Kau harus bertanggung jawab, kau memaksa ikut mandi bersama denganku!"

Mulutku terbuka lebar mendengarnya. "Kau gila, Chris. Aku rasa kau harus melakukan pengusiran setan yang menempel dalam tubuhmu!"

Chris menyerjit, "Apa yang salah denganku?"

Aku memutar bola mataku kesal, "Pertama, kau berbohong kepada dunia termasuk diriku mengatakan dirimu adalah seorang gay. Kedua kau memintaku untuk-- Kau tahu Chris, aku tidak melakukan seks dengan sembarang orang."

"Aku bukan orang lain, Angel. Aku temanmu sejak dua tahun yang lalu."

Aku menghembuskan napasku dengan kasar. Chris benar-benar gila. Aku tak habis pikir ia melakukan semua ini. Namun, aku rasa sebuah blowjob tidak masalah untuk membantu teman mendapatkan pelepasan. Sex doesn't mean a lot for me.

"Hell, up to you. No sex. Just blowjob, ok?"

Chris menyeringai padaku, "You're the best friend."

Aku menghiraukannya, membuka kaleng coke yang diberikan Chris dan meminumnya.

Meletakkan kembali coke di atas meja dan beralih pada Chris yang sedang membuka boxer-nya. Kejantanan Chris menjulang dihadapanku. Tak lupa aku membuka anduk yang menggulung rambutku.

Pun aku memegang miliknya dan mengusap ujungnya. Chris menarik daguku lantas melumat bibirku.

Memejamkan mataku, membiarkan Chris mengeksplor mulutku. Tanganku mulai bergerak mengocok miliknya pelan yang sudah mengeras.

Chris melepaskan lumatannya lalu mengecup bibirku sekilas sebelum mengarahkan kepalaku untuk mengisap miliknya.

Aku pun memasukkan miliknya ke dalam mulutku dan memaju mundurkan kepalaku.

"Ah! Angel, your mouth is so--fuck!"

Aku mengisap pelan miliknya dan memainkan lidahku di dalamnya. Tanganku tidak diam, meremas twin balls-nya.

Mempercepat isapanku pada miliknya membuatnya mengerang dan meremas rambutku.

"I'm gonna cum, baby!"

Chris menahan kepalaku lalu memaju mundurkan miliknya dengan cepat di dalam mulutku. Aku merasakan miliknya membesar. Beberapa detik kemudian ia mengerang dan mendesahkan namaku bersamaan dengan keluarnya cairan kental yang cukup banyak dari miliknya di dalam mulutku.

Menelan semua cairannya kemudian meminum coke dan menghabiskannya. Aku rasa keduanya bercampur membuat rasa aneh dalam mulutku. Lalu menyisir rambutku yang berantakan.

Chris berterimakasih padaku sebelum aku keluar dari apartemennya. Aku hanya menganggukkan kepalaku. "Nanti aku kembalikan pakaianmu. Terimakasih coke-nya dan this for that blowjob!" Ucapku mengacungkan jari tengahku sebelum menutup pintu apartemennya.

...

Seperti biasanya, setiap minggu pagi aku pergi ke gereja. Ini sudah menjadi rutinitasku selama setahun. Aku menyumbangkan setengah dari uang hasil kerjaku yang tersisa pada gereja dari hasil kerjaku. "Terimakasih, Angel. Tuhan memberkatimu!"

BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang