50. [END]

2.5K 98 81
                                    

HELLOOO!!! I'M BACK!!!

SORRY GUYS UPDATE NYA LAMA!

BTW, INI PART PALING PANJANG KARENA NYAMPE 2000 KATA.

JANGAN BOSEN BACANYA, WKWKW

HAPPY READING♥

*****

"Gue salah apa sampe lo culik gue kaya gini?" ujar Zahra yang sangat ketakutan, air matanya dibiarkan mengalir deras membasahi pipinya. Ia tak bisa menghapus air matanya sendiri karena tangannya sudah diikat dibelakang kursi yang ia duduki saat ini.

Plakkk....
Lagi-lagi tamparan mendarat di pipi Zahra. Zahra sudah mendapat tamparan yang kedua kali, awalnya di pipi sebelah kanan dan kali ini, pipi sebelah kirinya pun ditampar oleh seseorang itu.

"Lo diem!! Gue itu benci sama lo, Ra!!!! Benci banget!!!" bentak perempuan itu.

Zahra semakin menangis. Air matanya benar-benar tak bisa berhenti mengalir. Sebelum tangannya diikat, ia sempat memberi sinyal kepada Raga dan data selulernya ia nyalakan agar Raga bisa melacak keberadaannya.

Zahra tak bisa mengetik dengan benar karena ia harus mengetik dengan cepat. Ia hanya berharap Raga tau bahwa ia sedang dalam bahaya.

"Kenapa lo kaya gini? Gue gak kenal lo yang kaya gini," ujar Zahra. Tubuhnya benar-benar gemetar. Ia sangat takut jika disakiti lagi oleh perempuan itu.

Perempuan itu memegang dagu Zahra hingga membuat Zahra menatapnya. "Lo masih tanya gue kenapa atas semua yang udah lo lakuin?"

"LO ITU CUMA CEWEK YANG PINTER CARI MUKA, RA. LO SEOLAH-OLAH TERSAKITI SAMPAI-SAMPAI SEMUA ORANG JADI KASIAN SAMA LO. DAN LO TAU, GUE MUAK SAMA KELAKUAN LO. MENJIJIKKAN!!!!"

"Gue gak pernah cari muka, dan gue nggak pernah buat drama seperti yang lo omong itu," ujar Zahra membela diri.

Plakkkkkk.....
Tamparan mendarat lagi di pipi kanannya hingga membuat ujung bibirnya berdarah. Zahra merasakan sakit yang luar biasa. Sangat perih.

"LO TAU KALO GUE SUKA SAMA RAGA SELAMA INI?!" tanya perempuan itu dengan nada tingginya.

Zahra mengerutkan keningnya, "Apa?!"

"Gue tau, Ra, lo pasti gak akan tau tentang itu. Asal lo tau, dari awal gue suka sama Raga. Gue udah tanya sama lo, lo suka sama Raga atau nggak, kalo lo waktu itu jawab suka, gue bakal mundur, Ra. Tapi apa kenyataannya? Lo jawab gak suka. MUNAFIK LO, RA!!!!"

"Tapi... Gue bener-bener gak--"

"Iya lo gak bakal tau. Karena lo udah sibuk ngurusin urusan lo sendiri. Lo sibuk sama drama lo sendiri tanpa lo merhatiin yang ada disekitar lo!!!"

"Gue awalnya main cantik, Ra. Asal lo tau juga, yang ngirim sms teror ke lo juga gue!!!"

Zahra terkejut dengan pernyataan cewek itu. Ternyata selama ini yang membuat ulah adalah orang terdekatnya sendiri.

"Iya gue, Ra. Gue yang selalu teror lo. Gue dapet video itu hasil rekaman gue sendiri waktu gue mau mampir ke rumah Raga. Gue nguping pembicaraan mereka yang ternyata jadiin lo buat bahan ToD. Sakit kan, Ra, dengan kenyataan itu?"

"Oh ya, gak sampe situ aja permainan gue buat lo, Ra. Gue pikir dengan lo kaya gitu, lo jadi jauh sama Raga, tapi ternyata gue salah. Raga malah makin ngejar-ngejar lo dan itu MEMBUAT GUE SEMAKIN MUAK SAMA LO, RA!!!!"

Zahra menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan perempuan ini. Ternyata, ia bisa berbuat senekat ini hanya karena cowok yang ia suka tak bisa menjadi miliknya.

ZAHRAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang