26. Selingkuh

1.5K 149 25
                                    

HAPPY 2K VIEWERS🙆🏼‍♂
MAKASIH YANG UDAH SETIA BACA CERITA INIII

HAPPY READING GUYSS!!!!♥♥

*****

Raga mengajak Zahra untuk bertemu di rooftop sekolah. Sesuai janjinya kemarin kepada Zahra bahwa hari ini ia akan menjelaskan semuanya.
Raga akan menjawab semua pertanyaan yang selama ini ada dipikiran Zahra. Bahkan, jika itu menyangkut hal pribadinya ia tetap akan menjawab. Itu semua ia lakukan agar Zahra mau memaafkannya dan keadaan kembali seperti semula.

Raga sudah menunggu Zahra selama 15 menit tetapi ia belum menemukan tanda-tanda Zahra akan menghampirinya. Raga sudah mencoba untuk menghubungi Zahra untuk memberi kabar bahwa dirinya sudah menunggu Zahra di rooftop. Tetapi gadis itu tidak membalas pesannya. Ia sudah mencoba menelfon tetapi tak diangkat.

Raga akan tetap menunggu Zahra sampai jam istirahat selesai, mungkin saja Zahra masih makan di kantin, pikirnya.

Raga duduk dengan menghadap ke arah gedung-gedung. Ia senang jika memperhatikan pemandangan itu.

"Ragaa" Panggil seseorang di belakangnya.

Raga menoleh. Sedetik kemudian ia tersenyum dengan kedatangan orang itu. Orang yang sudah ditunggunya daritadi.

"Aku kira kamu nggak mau datang" Ujar Raga. Senyumnya masih terpancar di wajahnya.

"Aku kasih kamu 10 menit sebelum bel buat ngejelasin semuanya" Ujar Zahra.

"Duduk disana yuk" Ajak Raga.
Zahra mengiyakan ajakan Raga dan mengikuti Raga dari belakang.

"Jadi, apa yang mau kamu tanyakan, Ra? Keluarin dulu yang sekarang sedang menganggu pikiranmu" Ujar Raga memulai pembicaraan.

Zahra menghela napas sebelum mengatakannya "Apa bener kamu pacarin aku cuma karena permainan ToD? Sebenarnya aku udah tau jawabannya pasti iya, tapi aku pengen denger langsung dari mulut kamu" Ujar Zahra.

"Iya. Itu semua ide dari temen-temen aku. Awalnya aku menolak, tapi mereka semua memaksa bahkan mereka bilang aku cemen kalo aku nggak terima tantangan mereka" Ujar Raga.

"Tapi kamu akhirnya tetep terima? Kamu gak pikirin perasaan aku?" Tanya Zahra.

"Ra, jangan salah paham dulu. Aku kan udah bilang kalo sebenernyaa...."

"Ragaa..." Ucapan Raga terpotong setelah Karin menghampiri Zahra dan Raga.
Zahra dan Raga langsung berdiri dan menatap ke arah Karin.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Raga ketus.

"Nihh..." Ujar Karin lalu ia menghadapkan ponselnya ke arah Raga agar Raga bisa melihat sesuatu.

"Apaan ini? Dapet darimana lo?" Tanya Raga kasar.

"Guu..guee juga gak tau. Tiba-tiba itu ada yang ngirim ke gue" Ujar Karin takut.

"Brengsekkk...." Ujar Raga marah. Ia segera pergi meninggalkan rooftop. Emosinya tersulut.

"Ragaa tunggu..." Ujar Zahra yang masih tak tau apa-apa tentang ini. Zahra sempat melirik sebentar ke arah Karin sebelum ia berlari dan mengejar Raga untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh cowok itu.

Raga berjalan ke arah kantin. Tangannya masih mengepal, rahangnya mengeras. Terlihat sekali dari wajahnya jika Raga sangat marah.

Zahra masih bingung sebenarnya apa yang Raga lihat dari ponsel Karin tadi. Zahra tetap mengikuti Raga dari belakang. Dia bukannya tak mau menghampiri Raga tetapi ia ingin tau terlebih dahulu apa yang membuat Raga sampai semarah ini.

ZAHRAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang