"Aku takut kau akan melupakanku Def. Bisakah kau tidak ikut pindah saja?"tanya Rheanna pelan.

Defras tersenyum, ia melepaskan tangkupannya dari pipi Rheanna.
"Meskipun kita sudah menjadi orang yang berbeda dan kita tidak saling mengenal pun. Kita akan merasakan sesuatu dihati kita, kau tahu mengapa?"tanya Defras.

"Aku tidak tahu"gumam Rheanna.

Defras tersenyum.
"Karena kita sudah berjanji Rheanna. Dan hati itu tidak mungkin berdusta"ucap Defras.

Rheanna pun tersenyum, tetapi seketika senyum itu pun redup kembali.
"Kapan kau pergi?"tanya Rheanna lemah.

Defras melirik arloji hitamnya.
"Ah ini sudah pukul setengah 4 sore. Mommy-ku mengatakan padaku jika daddy-ku akan menjemputku pukul 4. Sebaiknya kita harus pulang sekarang"jawab Defras.

Defras beranjak dari duduknya, dengan menggenggam tangan Rheanna berniat mengajaknya berdiri. Tetapi nihil, Rheanna tetap terdiam diposisi duduknya.

"Ada apa Rheanna?"tanya Defras, mengernyitkan dahinya bingung.

"Pulanglah terlebih dahulu. Aku masih ingin disini"jawab Rheanna, menatap kedua kakinya yang dibaluti sepatu.

"Aku akan pergi Rheanna. Dan mungkin ini terakhir kalinya kita akan pulang dari taman bersama-sama"ucap Defras.

Rheanna menatap bola mata biru milik Defras. Rheanna menghembuskan nafasnya berat, lalu tersenyum. Ia membalas uluran tangan Defras yang membantunya berdiri.

"Baiklah Defras pemaksa"ucap Rheanna.

Defras dan Rheanna pun terkekeh. Mereka berdua berjalan sembari bergandengan tangan.

♣♣♣♣♣

"Rheanna jaga dirimu baik-baik. Tante aku titip sahabatku ya"ucap Defras, dari dalam mobil.

Rheanna dan Cyka, tantenya Rheanna. Mereka pun tersenyum.

"Iya sayang, tante akan menjaga sahabatmu ini"ucap Cyka, mencubit pipi Rheanna.

"Rheanna jaga kesehatan ya sayang. Mommy dan daddy-nya Defras pasti akan merindukanmu"ucap Mommy-nya Defras.

"Iya tante, Rheanna juga akan merindukan kalian semua"ucap Rheanna. "Terlebih lagi dengan Defras"lanjut Rheanna, menatap Defras yang sedang menatapnya juga.

Mommy dan Daddy Defras merasa bersalah karena telah memisahkan dua sahabat ini.

"Ah jika seperti itu. Baiklah Cyka, Rheanna kami pamit ya"ucap Mommy-nya Defras.

"Iya bu, silahkan"balas Cyka, menganggukkan kepalanya.

Defras melambaikan tangannya dari jendela mobil, meskipun mobil sudah melaju lumayan jauh. Rheanna hanya terdiam memandangi kepergian Defras. Sehingga  Cyka-lah yang membalas lambaian dari Defras.

Cyka merangkul bahu keponakannya yang baru setinggi perutnya.
"Rheanna, kau harus mandi sekarang. Ini sudah sore, ayo masuk. Tante akan siapkan makan malam"ucap Cyka..

"Mengapa kau menangis Rheanna?"tanya Cyka panik.

Cyka menyentuh kedua bahu Rheanna yang gemetar. Cyka pun menekuk lututnya menyamakan tinggi Rheanna.

Rheanna (On going)Where stories live. Discover now