GAME 01

532 69 7
                                    

Blurb..

.

.

.

“..ra-chan”

“Ukh..”

“Sora-chan”

“Siapa.. itu?”

“Sora-chan!”

.

.

.

Mengerjapkan mata. Hal pertama yang ia lihat adalah langit biru dengan cahaya yang merembes dari celah-celah dedaunan.

“Mabushi..”

“Ah, akhirnya kau bangun. Syukurlah. Kupikir terjadi sesuatu pada—“

BUGH

“AKH!”

Saat pikirannya masih belum bisa memproses apa yang terjadi, sebuah suara seseorang di dekatnya membuatnya ter-alarm. Membuat pemuda bersurai raven itu membuka matanya lebar dan secara refleks melayangkan tinjunya pada siapa pun itu. Sukses mengenai wajah sang target hingga membuat ‘seseorang’ itu terjungkal jauh ke belakang, dirinya langsung berdiri dan mengambil beberapa langkah mundur hingga punggungnya menabrak sebuah pohon di dekatnya.

“Eh? Ini dimana?”

Melihat sekeliling, ia baru menyadari kalau dirinya tidak berada di kamarnya. Pikirannya langsung mengingat apa yang terjadi malam itu sebelum dirinya kehilangan kesadaran.

Saat itu, setelah ia menerima pesan aneh yang mengatakan dirinya terpilih atau apalah itu, ia merasakan hawa keberadaan seseorang di belakangnya. Refleks ia menoleh namun sebelum ia bisa melakukan sesuatu, ‘sesuatu’ yang dingin menusuk kulit tengkuknya yang kemudian membuatnya tak sadarkan diri. Hal terakhir yang ia ingat adalah siluet seseorang dibelakangnya. Karena kegelapan malam yang sangat pekat, ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang yang menyerangnya saat itu.

Kembali ke saat ini, pemuda bersurai raven, Soraru, menatap orang yang tadi dipukulnya. Tidak menurunkan penjagaannya sedikit pun. Sementara sejak tadi orang itu hanya berguling-guling di tanah dengan kedua tangan memegangi wajahnya. Rintihan kesakitan yang tertahan bisa terdengar samar.

“Apa orang ini yang menyerangku kemarin?”

Pikir Soraru menerka-nerka. Diamatinya orang yang berguling tidak jelas di hadapannya saat ini. Dilihat sekilas fisiknya seperti remaja, ia memakai jubah putih seperti milik dokter dan yang paling mencolok dari penampilannya adalah...

“Rambut putih?”

Soraru menaikkan sebelah alisnya. Baru pertama kali dirinya melihat warna rambut seperti itu. Tidak bisa menahan rasa penasaran yang memuncak, Soraru akhirnya membuka mulutnya.

“Siapa kau?”

Nadanya terdengar datar dan tajam, menuntut jawaban. Lelaki bersurai putih itu yang tadinya berguling kesakitan langsung berhenti bergerak setelah mendengar suaranya. Perlahan ia bangkit ke posisi duduk, sebelah tangannya yang tadi menutupi wajahnya ia lambaikan ke sembarang arah.

“Tu-Tunggu sebentar. Ini kesalahpahaman. Aku sama sekali bukan orang yang mencurigakan.”

Melepas tangan yang satunya kini Soraru bisa melihat dengan jelas wajahnya. Kulit putih halus, mata merah mencolok, dan sebuah tanda aneh seperti.. barcode? di bawah mata kirinya. Tapi yang menggangu pikiran Soraru adalah..

“Apa aku pernah bertemu dengan dia sebelumnya?”

Tidak-tidak. Itu tidak mungkin. Dengan rambut putih dan mata merah yang mencolok seperti itu, mustahil jika Soraru melupakannya, kan? Ia pasti akan langsung ingat pada pandangan pertama jika pernah bertemu dengannya sebelumnya. Tapi, entah kenapa ia merasa.. sangat familiar dengan pemuda albino di hadapannya itu.

Forgotten Promise|| The Ones Within~ Utaite ver.Where stories live. Discover now