GAME 19

68 10 15
                                    

Sret

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sret... sret... sret...

“Huff! Sudah berapa lama aku merayap seperti ini... aku harus segera keluar dan mencari Urata dan Kashitarou lalu menolong Lon. Kuharap dia baik-baik saja...”

KRIEEEEEEEETTTTTT!!!

Berhenti mendadak, tubuh Soraru menegang karena deritan keras kayu langit-langit yang kini menyangga tubuhnya. Setelah menunggu beberapa detik keheningan mencekam dalam hidupnya, Soraru menghela napas lega menyadari tidak ada pergerakan mencurigakan di sekitarnya. Meraba tempat di depannya yang merupakan sumber suara berderit tadi, Soraru menyadari kalau papan kayu di depannya sedikit longgar dan bisa digerakkan.

“Mungkin aku bisa keluar lewat—“

“Achoo!”

Saat ia mencoba menggeser papan kayu, debu tidak terlihat di sekitar bertebaran di hidung sang pemuda raven membuatnya secara reflek bersin.

“Didandani seperti boneka oleh Naruse, memanjat loteng penuh binatang pengerat dan jika ada seseorang berjalan di bawah, aku benar-benar mengacaukan rencana penyusupan (yang ironisnya merupakan keahlianku) bahkan sebelum dimulai. *sigh* Hari ini aku sial sekali...”

Menggeser papan kayu dengan mata ikan mati, Soraru mengintip dari celah kecil disana berpikir jika ia bertemu salah satu Iblis itu apa boleh buat. Lagipula ia sudah membuat kesalahan dan benar-benar mencolok, seperti mengatakan ‘aku ada disini’ jadi sebaiknya ia keluar dan menghajar mereka. Attack is the best defense after all. Untungnya ia cukup kuat jika lawannya cuma si bocah kecambah kuning (Len).

Menatap ke bawah yang Soraru temui bukanlah pucuk kuning ataupun rambut uban kakek Kihachi tetapi dua pasang manik emerald yang menatap balik kepadanya.

“Kalian—“

“Soraru/Soraru-san?!!”

-Beberapa saat setelah menurunkan Soraru kemudian-

“Soraru-san, syukurlah kau baik-baik saja.”

Menatap sang pemuda raven dari ujung kepala ke ujung kaki, Kashitarou menghela napas lega sementara orang yang disebut menyibak kimono putih yang kini telah kotor setelah petualangannya di atas loteng.

“Ya. Begitulah.”

“Jadi dimana Lon?”

Keheningan menyelimuti saat pertanyaan Urata memecah kelegaan sementara yang dirasakan ketiga streamer. Menatap Soraru dengan pandangan bertanya-tanya, sang pemuda raven menaikkan wajah perlahan dengan ekspresi tak terbaca...

“Lon...”

“Sekarang buatkan aku teh Veronica~”

“Hah?”

Menatap Oni berkedok gadis miko manis di depannya, untuk pertama kali dalam hidupnya Lon merasa tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Beberapa saat lalu, dirinya dan Soraru mencoba kabur dan saat sang pemuda raven akhirnya berhasil membuka kunci kurungan tempat mereka ditahan dengan penjepit rambut miliknya, Rin tiba-tiba mendobrak masuk ke dalam kamar dan Lon (secara refleks) memutuskan untuk mengulur waktu bagi Soraru kabur.

Forgotten Promise|| The Ones Within~ Utaite ver.Where stories live. Discover now