GAME 12

213 32 16
                                    

Blurb...

Ikan koi yang berenang bebas adalah hal pertama yang tertangkap netranya. Sebuah akuarium?...

“Koko wa...”

“Bagaimana kalau aku memanggilmu ______ mulai sekarang? Dengan begitu kau bisa menjadi dirimu sendiri...”

Mendengar suara asing nan familiar di sampingnya, ia menolehkan kepala untuk melihat seseorang tersenyum lembut ke arahnya.

“Kimi wa—“

Blurb...

.....

“?!!”

Membuka mata lebar, hal pertama yang terlihat dalam manik sapphire itu adalah langit langit ruangan yang membuat pemuda itu sadar jika ia kini tengah dalam posisi berbaring. Menarik tangannya yang terulur ke atas seperti ingin menggapai sesuatu, Soraru menatap telapak tangannya dalam lamunan hingga otaknya mulai bekerja mengingat apa yang terjadi sebelum dirinya kehilangan kesadaran.

“Jadi kami berhasil sampai di gudang ya...”

Menurunkan telapak tangannya ke dahi, Soraru bisa merasakan tekstur selain kulitnya yang ia duga adalah perban melilit area kepalanya. Di samping kirinya, ia bisa melihat rak penuh berisi kardus sementara di samping kanan—

“Ugh...”

Gumpalan putih yang fuwa fuwa menggelitik hidung Soraru saat dirinya menoleh ke kanan, diikuti suara protes tertahan saat pemuda raven itu sedikit bergerak menjauh dari gumpalan itu untuk melihat lebih jelas apa atau lebih tepatnya siapa yang tertidur di sampingnya itu.

“Mafu?”

Bergumam pelan, Soraru kini bisa melihat wajah sang pemuda albino yang memejamkan mata dan tidur meringkuk seperti bola menghadapnya. Karena pemuda raven itu baru bangun di tempat asing plus kini tiba-tiba dihadapkan langsung dengan wajah seseorang, pikiran Soraru sedikit lambat me-loading apa yang terjadi sampai pemuda itu tiba-tiba melesat duduk dari posisi berbaringnya. Lupa akan kondisinya, Soraru mengumpat pelan merasakan kepalanya yang terasa berputar karena bangun terlalu tergesa-gesa. Memijat pelan pangkal hidungnya dan memejamkan mata, Soraru serasa bisa mendengar degup jantungnya yang berpacu cepat di telinganya sampai suara lain tertangkap indera pendengarannya.

“Soraru-san?”

Menaikkan pandangan, pemuda bertopeng rubah yang berdiri di ujung rak menyambut matanya.

“Kashitarou?”

Mendengar suara lirih sang pemuda raven, Kashitarou segera menghampiri Soraru dan berjongkok di depannya dengan senyum lega.

“Syukurlah kau sudah sadar Soraru-san. Kami semua benar-benar khawatir kemarin. Apa kau baik-baik saja? Ada yang terasa sakit?”

“Ah, ii ya. Aku baik-baik saja, cuma sedikit sakit kepala. Omong-omong jam berapa sekarang? Dan yang lainnya baik-baik saja kan?”

“Sekarang sekitar jam delapan pagi dan kau tidak perlu khawatir Soraru-san, yang lain baik-baik saja. Mereka masih tertidur di sisi sebelah karena kemarin mereka tidur larut...”

Melirik pemuda albino yang terlelap, Kashitarou menambahkan—

“...terutama Mafu-kun.”

“Mafu?”

Menoleh melihat si pemuda albino yang masih tertidur pulas namun kini dengan alis yang sedikit berkerut, Soraru baru menyadari kantung hitam di bawah mata Mafu sementara Kashitarou mengangguk—

Forgotten Promise|| The Ones Within~ Utaite ver.Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz