8

385 12 0
                                    

"Selamat ulangtahun, Kak." Hari ini ulangtahun kak Harry, masih ingat di kepalaku tanggal kelahirannya. Mungkin tak hanya tanggal kelahirannya, tapi semua perlakuan manisnya akan selalu aku ingat.

"Aku tak menyangka kau masih mengingat hari ini."

"Mungkin tak hanya hari ini, masih banyak lagi yang masih aku ingat." Aku tersenyum padanya.

"Put.." Dia memegang tanganku.

"Aku sangat mengingatnya, Kak. Terutama di hari kepulanganmu saat itu, saat kau berbincang dengan perempuan itu. Seharusnya itu aku yang duduk di depanmu saat itu! Seharusnya aku yang menyambutmu! Seharusnya aku yang pertama kali mendengar ceritamu tentang hari-harimu kuliah. Seharusnya itu aku!" Airmataku yang beberapa hari ini kembali muncul, dan hari ini tumpah tak beraturan.

"Aku minta maaf, aku ingin menjelaskan semuanya. Tapi sebelum itu, kau bisa memukulku! Kau bisa melampiaskan semua amarahmu, dendam yang kau pendam, semuanya! Keluarkan!"

"Setelah satu tahun tak berkomunikasi? Setelah kau hilang begitu saja? Kau baru meminta maaf? Kemana saja? Kemana saja disaat aku butuh penjelasanmu?" Isak tangisku tak bisa aku kendalikan lagi. Setelah lama tak berkomunikasi dengan kak Harry, baru hari ini aku mengutarakan semuanya.

"Inilah tujuanku kembali. Aku ingin memperbaiki keadaan yang berantakan ini. Aku ingin mengembalikkan semuanya, mengembalikkan lagi menjadi indah kembali. Tolong, terima aku. Sekali lagi."

---------------------------------------------

"Maaf ya, Nak. Putri membuat kalian semua khawatir dan repot seperti ini."

Andai Dia TahuTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon