5

114 20 44
                                    

"Sampai akhirnya Ricky kena adzab, dia babak belur digebukin pacarnya si July, terus dia daftar kuliah dimana-mana ditolak karena ujian akhir dia nilainya jeblok semua, Sekar yang dulu selalu ada kalo Ricky dapet masalah udah jijik sama dia, hidup Ricky berantakan," Luke menerawang ke arah langit biru di balik jendela kamarnya.

"Itu sebabnya Ricky pergi dua tahun belajar otomotif, terus balik kesini pas ngerasa udah waras lagi dan buka bengkel, sementara itu Ricky sama Sekar, masih sama-sama jomblo dan baper sampe sekarang, kalo kata Sekar sih dia udah maafin Ricky, cuman gue nggak yakin Ricky udah bisa ngelupain Sekar." Luke mengakhiri dongengnya dengan lemparan kulit kacang dari Mike dan Ashton, dan Calum juga.

"Huuuuu nggak seru!" teriak Calum keras-keras.

"Yeee bilang aja cemburu Lum." Ashton melempari Calum pakai kulit kacang.

"Dih, mana ada." Calum balas melempar kulit kacang ke Ashton.

"Sok bego, semua orang tau lo naksir Sekar keles." Mike ikut serta dalam upaya memojokkan Calum "Too obvious." tukas Mike sambil menunjuk ke dada Calum dimana sablonan bergambar hati retak berwarna hitam pekat yang direkatkan dengan safety pin di kaos Calum seolah menggambarkan kondisi hati pemiliknya.

"Mangkanya kalo suka itu usaha." Luke juga tidak ketinggalan.

"Yeeeu sok tau lo semua!" Calum cuma membalas dengan menghadiahi masing-masing sebuah toyoran untuk jidat Luke yang terbuka lebar, untuk jidat Ashton yang sebagian tertutup bandana merah dan satu toyoran terakhir dan paling mutakhir untuk jidat Mike yang ditutupi poni emo.

"Kalo bukan karena naksir, ngapain coba tiap pagi lo sempet-sempetin ngintilin dia." Memegangi jidatnya Mike berusaha keras supaya Calum makin terpojok.

"Ngapain juga sekarang lo ngeliatin kamar dia ha?" ujar Ashton menimpali.

"Berisik lo pada! Gue cabut ah." dengan sekali gerakan Calum meraih jaket dan topinya lalu keluar begitu saja dari kamar Luke.

"Wah kaga bisa dibiarin." Ujar Mike sembari menatap kepergian Calum.

***

Kopi selalu terasa berlebihan untuk Calum, sementara susu, meskipun Calum suka varian rasa vanilla, susu terlalu menye untuk bisep kekarnya. Jadi Calum sekarang duduk sendirian ditemani segelas teh. Ya, segalas teh sariharum buatan Mang Salim yang manis dan hangat untuk petang yang hujan lebat. Sempurna.

Ini menenangkan setelah melihat adegan FTV dadakan yang dibintangi Sekar dan Ricky naik motor berdua, hujan-hujanan sambil tertawa riang. Calum hanya kesal, adegan bersama Sekar itu seharusnya jadi miliknya. Ditambah mendengarkan cerita bodohnya Luke, itu memperburuk cuaca di dalam hati Calum.

Ricky emang berengsek ganteng.

Calum menjatuhkan kepalanya ke meja di depannya. Memikirkan Sekar hampir selalu membuat hatinya acak-acakan seperti kamarnya Luke. Calum sendiri bingung, kadang dia sangat menyukai Sekar sampai hampir melampaui cintanya pada Zack, bass kesayangannya. Kadang, di waktu yang berlainan dia benar-benar tidak suka versi dirinya yang sangat menyukai Sekar, rasanya bodoh tidak bisa jujur ke Sekar dan membuat Sekar membenci dirinya.

Dari kejauhan, dalam sebuah mobil 3 idiot sedang memperhatikannya sambil bisik-bisik. Berkat keinginan keras Michael mereka akhirnya menguntit Calum.

"Nggak bisa dibiarin," kata Ashton.

"Kan, apa gue bilang, lagi nge-galau pasti." Michael manggut-manggut karena merasa gagasanya menguntit Calum itu tepat.

"Musti bertindak nih, ini bisa mengancam audisi kita." Ashton melepas sabuk pengamannya, berencana turun dan segera menghampiri Calum.

"Eh, eh, jan gegabah lu ya." Mike menahan satu lengan Ashton. "Biarin dulu aja lah."

"Bodo amat, samperin Ton." Luke ikut-ikutan bernapsu mau menghampiri si gloomy Calum.

"Emang bener-bener ya kalian berdua, nggak pernah namanya dengerin gue!" sambil mengomel pun Mike akhirnya ikut turun.

Calum sontak menoleh kearah ketiganya. Muka kusutnya sudah berubah riang ketika dia berdiri dan melihat 3 idiotnya disana.

"Heh! Sini lu pada!" Calum melambaikan tangannya kegirangan.

"Apa lo?" Michael menyalak pada Calum yang menatapnya.

"Yeeu, dateng bulan lo!" Calum menepuk-nepuk kursi disampingnya, isyarat supaya Michael duduk. "Gue butuh bantuan kalian." ujar Calum.

"Naah dari kemaren kek, begitu ape susahnya minta tolong." Mike langsung bersemangat.

"Lo emang terbaik ya Mike," Calum menggaruk belakang kepalanya dengan gusar tapi dihiasi cengiran yang menjengkelkan di wajahnya. "Dompet gue ketinggalan."

Kalimat itu membuat mata Mike melotot selebar Bundaran Hotel Indonesia.

"Buset!" 3 kali toyoran datang dari Luke, Ashton, dan Mike secara bertubi-tubi dialamatkan pada kepala Calum.

"Bayar teh manis aja kaga mampu, pake sok-sok nongkrong." maki Ashton

"Tau nih, sadboy pea, wuu!"

Calum memang ahlinya membuat kesal sobat-sobatnya dan semua orang.

Dengan kompak 3 cowok itu segera berdiri meninggalkan Calum di sana. Biar Calum ngebon lagi ke Mang Salim atau jual diri atau apalah buat membayar tehnya, begitu kalau kata Mike.

"Eh, eh, eh, kok cabut, temen macem apa kalian, mana tuh solidaritas yang saban hari kalian gembar-gemborin!" Teriakan Calum yang terabaikan itu mengundang mata setiap pengunjung angkringan Mang Salim, membuat pipi Calum merona menahan malu. Sementara itu dari balik etalase kaca Mang Salim hanya menatap seram menanggapi anggukan sopan Calum.[]

A/N

Ini bakal diupdate tiap Sabtu & Minggu malum eh malem ya ges.. hehe.. :D
Thankyou so muachh atas perhatian dan vomments-nya, masing2 vote berhak mendapat sun jauh dari Calum, diwakilin sama Luke tapi ehe :D

 :DThankyou so muachh atas perhatian dan vomments-nya, masing2 vote berhak mendapat sun jauh dari Calum, diwakilin sama Luke tapi ehe :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kritik saran dan luapan emosi kepada tokoh2nya waktu dan kolom komentar saya persilakan.. 🤭
sebuah kegembiraan tersendiri ngebacain komen2 kocak temen-temen semuach ♥️

Thankyou once again :')
Have a nice day everyone..

Kisskiss,
Rifleur

Tapi Bohong  • cth (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang