TAR~29

44 18 48
                                    

Menerima penolakan memang menyakitkan. Akan tetapi, lebih menyakitkan jika kita menjalani-nya dengan keterpaksaan dan kepalsuan yang selalu mengiringinya.
______________________________________

Bonne Lecture😘💐


" Yowes yowes! Semangat, jangan manyun mulu buk! " ejek Liyan pada Deva.

Deva yang mendengar ejekan dari Liyan mengangkat jari tengah ke udara.

" Buset dah gue di fucek! " kekeh Liyan menggelengkan kepalanya.

Deva dan Rafa memasuki kelas XI IPS 4.

Dimana kelas itu terdapat beberapa anak bandel. Banyak guru yang mengeluh karena kelakuan nakal siswa/i penghuni kelas horor itu.

Kebetulan kelas tersebut sedang ada guru yang mengajar. Jadi tidak terlalu bising.

" Assalamu'alaikum! " sapa Rafa sopan sebelum memasuki kelas, sedangkan Deva hanya diam dan menunduk.

" Wa'alaikumsalam " jawab seisi kelas serentak termasuk guru yang tengah mengajar.

" Permisi bu! Mohon izin, kami dari anggota osis ingin meminta waktunya untuk memberikan beberapa pengumuman mengenai kegiatan yang akan diadakan di SMA Taruna Wijaya. " kata Rafa meminta izin kepada guru.

Guru itu pun mempersilahkan Rafa dan Deva untuk menyampaikan pengumumannya.

Tanpa membuang-buang waktu, Rafa langsung menyampaikan pengumumannya dibantu oleh Deva.

Rafa mulai membuka " Oke jadi kami selaku anggota osis akan menyampaikan beberapa pengumuman yang tentunya melibatkan seluruh warga SMA Taruna Wijaya, tanpa terkecuali. "

Kemudian Rafa memberikan isyarat mata kepada Deva untuk melanjutkan. " Untuk sekretaris bisa mencatat bagian penting yang kami sampaikan setelah ini. " ujar Deva dan diangguki oleh satu siswi yang diyakini bahwa ialah sekretaris kelas XI IPS 4.

" Yang pertama akan ada lomba Asmaul Husna. Acara tahunan sekolah kita yang akan diadakan bulan depan. Jadi setiap kelas wajib mengajukan satu siswa untuk diikutsertakan menjadi peserta lomba tersebut. Sebelum saya memberikan pengumuman yang lain, any question? " tutur Deva.

Kemudian ada satu siswa yang mengangkat tangannya " iya mau tanya apa? " tanya Deva kepada siswa yang mengangkat tangan tersebut.

" Nomor kontak lo berapa? Biar enak kalo nanyanya. " siswa tersebut memberikan pertanyaan yang nyeleneh.

" WOIY MODUS LO "

" ALFI MATA KERANJANG "

" NIA MAU LO KEMANAIN WOY "

" PERTANYAAN BAGUS, GUE JUGA MAU DONG! " dan masih banyak lagi sorakan yang ditujukan kepada cowo tersebut.

Sedangkan yang memberikan pertanyaan hanya memberikan senyum jenakanya.

Deva merotasi bola matanya malas. Tapi sebisa mungkin ia menyembunyikan rasa kesalnya.

'Pasti penghuni kelas ini sakit semua huh' Deva

Rafa yang sedari tadi diam pun mulai angkat bicara untuk menenangkan kelas XI IPS 4. " Temen-temen mohon pengertiannya, untuk mempersingkat waktu dimohon kerjasamanya ya! " setelah Rafa berucap, kelas sudah sedikit mulai bisa dikondisikam.

Deva menghela nafas panjang " Jika tidak ada pertanyaan mengenai Lomba Asmaul Husna, saya akan membicarakan kegiatan yang selanjutnya " ujar Deva dengan menekankan kata "Lomba Asmaul Husna"

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now