TAR~4

135 75 128
                                    

Tidak bisa bukan berarti tidak mampu. Karena ada kemampuan itulah, makanya lo harus belajar dan berusaha! Biar bisa.
______________________________________


Bonne Lecture😘💐


3 Minggu Berlalu..

" Haduh De! Gue gabisa basket!! Gimana dong??? " pekik Liyan heboh.

" Tidak bisa bukan berarti tidak mampu. Karena ada kemampuan itu, makanya lo harus belajar dan berusaha! Biar bisa. " Deva ngerangkul Liyan memberi semangat.

" Hai coach!! " sapa Deva pada pelatih basket sekolahnya.

" Hai De! Ini siapa? " tanya coach Imam sambil melihat Liyan.

" Oh, kenalin coach namanya Liyan dia ingin gabung dengan tim basket kita, bolehkan coach? dan Liyan ini coach basket kita. "

" Liyan coach! " sapa Liyan seraya menyalimi coach Imam.

" Tentu. Selamat bergabung! " coach Imam menjabat tangan Liyan dengan senyum ramahnya.

Deva dan coach Imam sudah kenal lama. Karena ketika SMP dulu, Deva sering berlatih basket dengan coach Imam.

Priitt!

Pluit pertama dibunyikan, pertanda kita akan diberi materi dan juga skill tentang basket. Setelah penyampaian materi dan skill kita melakukan pemanasan.

" Eh Deva ikutan ekstra basket ya? " tanya cowok tengil yang tak lain adalah kakak kelasnya Deva.

" Hm "

" Semoga ntar satu tim sama kakak ya " goda cowok tersebut dengan senyum jenakanya.

Saat game terkadang Coach Imam menyuruh papinya bergabung.

Priittt! prriiittt!!

" Ayo Li kita harus kumpul ditengah lapangan, waktunya pembagian tim. "

Liyan tersedak. Pasalnya ketika Deva mengajak Liyan tadi, Liyannya sedang minum.

" Uhuk! uhuukk!! Lo mau ngebunuh gue?! " Liyan tersedak oleh minumannya sendiri.

" Lebay! "

" Astaganagaa.. Deva,, temen lu lagi sekarat ini!! Malah dikatain lebay, bener-bener kaga ada akhlak ye lu! " seru Liyan pada Deva.

Tim telah dibagi oleh coach Imam. Liyan dan Deva beda tim. Otomatis mereka berdua harus saling berebut bola dan berlomba memasukkannya ke dalam ring.

Dalam game Deva selalu dijadikan center oleh Coach Imam, padahal tubuh Deva mungil. Tapi lompatan dan kelincahannya emang patut diacungi jempol.

Priittt!!

Peluit kembali ditiup oleh Coach Imam. Deva dan Dita berlompat bersama untuk mengambil bola basket yang dilambungkan oleh wasit dan memberikannya pada teman satu tim mereka. Bola basket pun disentuh Deva dan dilemparkan ke arah Rara. Tak lama kemudian bola yang di tribble oleh Rara direbut Nina.

" Satu-satu hoi! " teriak Deva untuk memberi arahan pada teman-teman satu timnya.

" De!!! Devah! " teriak Dina ke Deva setelah berhasil merebut bola dan melemparkan ke Deva yang sudah mendekati ring.

Deva pun tidak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung saja ia lay up dan memasukkan bola kedalam ring.

Happ!

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now