" Maksud lo apaan? " Deva pun menjawab tanpa rasa takut, padahal Liyan sedari tadi sudah diam menunduk ketakutan.

" Udah De, sabar.. Sabar.. " Liyan mencoba membuat Deva mengerti agar tidak macam-macam dengan siapa lawan bicaranya.

Seakan tunarungu, Deva tidak memperdulikan omongan Liyan. Deva terus menatap santai lawan bicaranya.

" Lo udah rebut Ardi dari gue! "

Oke! Sampai sini Deva paham dengan akar permasalahan yang dibuat kakak kelas tidak waras ini.

Sudah cukup Deva kemarin mengalah karena ia diam. Sepertinya kakak kelasnya itu tidak akan berhenti sampai Deva menanggapi.

Ternyata diamnya Deva dianggap lain oleh Bellania.

Oke, Deva akan ikut serta dalam permainannya.

" HAH? Hanya gara-gara cowo lo menghempaskan gue tanpa rasa kasihan? bener-bener crazy ya? " Deva sedikit meninggikan suaranya, ia geram dengan cewek yang ngaku-ngaku seniornya itu.

Beberapa jendela kelas telah terbuka lebar. Dan dibaliknya, banyak para siswa yang berebut, demi mendapatkan posisi untuk melihat Deva dan Bellania yang tengah adu mulut.

Mungkin bagi mereka, ini adalah suatu moment yang tidak boleh terlewatkan.

" EH LO YANG SOPAN DONG SAMA SENIOR! GUE KAKAK KELAS LO!! GAK SEHARUSNYA LO BERSIKAP SO SOAN GINI KE GUE!! " kakak kelas Deva kembali teriak didepan wajah Deva.

Deva berdecih " Cih, gue? Sopan sama lo? " Deva menatap Bellania remeh dari ujung kepala hingga kaki seperti halnya yang dilakukan Bela ketika dikantin tempo hari.

" Liat aja penampilan lo, pantes gak dihormatin? Sekalipun itu gue adek kelas lo?! " kata Deva santai tanpa memalingkan tatapan tajam dari lawan bicaranya.

" Elo ya! " ketika Bela mengangkat tangannya, Deva pun peka kalo tangan itu akan mendarat tepat di pipinya, dengan gercep Deva segera menangkap tangan Bella dan ia cengkram kuat pergelangan tangannya hingga sang empu menahan sakit.

Pasti kerasa dong, gitu-gitu Deva kuat lo kalo harus main fisik kayak gini. Apalagi dalam keadaan yang sangat mendukung.

Deva mendekat kearah Bella, lalu mengutarakan beberapa isi hatinya. Ups! maksudnya unek-uneknya tepat didepan wajah Bella.

" Denger gue baik-baik, jangan mentang-mentang karena lo senior disini jadi seenaknya aja nindas adek kelas. Gue diam bukan berarti akan terus nerima perlakuan buruk lo terhadap gue. Gue emang baru disini, gue juga tau kalo elo lebih tua dari gue, tapi dengan elo yang ngelabrak gue hanya gara-gara cowok,, " Deva menjentikkan jari telunjuk dan tengahnya ketika menyebut kata cowok (seperti gerakan tanda kutip).

" Diam! " sergah Bella sambil memberontak ingin dilepaskan.

" ELO YANG HARUSNYA DIAM!!!! " Bentak Deva, lalu melanjutkan perkataan yang belum sempat ia selesaikan tadi.

Tuh kan sisi tomboy-nya Deva keluar.

" Gue jadi malu, kalo gue harus ngakuin lo sebagai kakak kelas gue. For your information, kalo gue bukan tipe cewe penghancur hubungan orang. Siapa tadi? Ardi? Gue bahkan gak kenal tuh cowo. Mungkin dianya aja yang kepedean ngaku-ngaku deket sama gue! " Deva menyunggingkan ujung bibirnya tapi dengan tangan yang masih memelintir tangan Bela.
" Dua kata buat lo, " Deva menghembuskan nafas pelan lalu berucap kembali " Lo no-rak!! " ujar Deva menirukan gaya bicara Bella tempo hari. Lalu meninggalkan Bella yang menganga menatap kepergiannya.

Deva membalas perkataan Bellania kemarin yang digunakan untuk memperolok Deva dikantin. Yaitu kata norak.

" Misi kak! " Liyan masih saja sopan terhadapa mak lampir itu.

Bella tidak terima diperlakukan begini oleh Deva. Dia adalah ketua geng. Janankan adek kelas. Teman Seangkatan pun belum tentu berani berbicara ketus seperti Deva tadi.

" HEH LO CEWE GATEL.. AWAS LO YA GUE BAKAL BIKIN PERHITUNGAN SAMA LO, TUNGGU AJA!! " cewek itu terus berteriak dan mengancam Deva.

Namun Deva tetaplah Deva, mau kakak kelas atau siapapun tidak akan membuatnya takut, jika ia memang benar. Itulah yang diajarkan papanya.

Deva menanggapi teriakan tak berfaedah itu dengan jari tengah yang diangkat ke udara tanpa menoleh kearah kakak kelasnya. Membuat Bellania berjerit tidak terima.

'Ck, harusnya lo cari lawan yang jauh dibawah lo kak! Biar bisa lo rendahin seenaknya tanpa melawan. Karena itu tujuan lo jadi senior! Memalukan! !'Deva

Gimana part yang ini? Mungkin kalian udah bosen ya baca dipart ini?

Tiap baca wp pasti isinya tengkar karena cowo, tapi ini tuh beneran geenks ceritanya, dulu pemeran Deva pernah dilabrakin kakak kelas gara2 cowok😢

Oke setelah ini kita bakal nemuin keuwu-uwuan Deva dan Rama😍

MY INSTAGRAM : @deviwulandari7

Jangan lupa jejaknya ya❤

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now