" Sakit kak! Kebiasaan issh! " sambil menampol tangan Rama.

Rama hanya tersenyum sambil melihat hidung Deva yang saat ini memerah akibat ulah dirinya.

" Kenapa lo ga ngajak cewe lo aja? "

" Gak punya. "

" Masa? " Rama hanya mengangguk.

Seketika Deva geram dengan jawaban tubuh dari Rama dan mencubiti seluruh perut Rama.

"Geli! " sesekali Rama mengelak.

" Ohoo! Jadi geli, gak sakit ya? Nih rasainnn! "

Mereka berdua saling menyerang, terkadang Rama yang menggelitiki Deva.

___

Malam semakin larut tanpa mereka sadari.

" Jam berapa ngil? " dari nada suaranya, sudah tidak terlalu sedatar sebelumnya.

Mungil adalah panggilan baru dari Rama untuk Deva. Karena memang tubuh Deva sangatlah mungil dibandingkan tubuh Rama yang kokoh dan atletis itu.

" Setengah tujuh, pulang yuk " ajak Deva

Tanpa menjawab Rama langsung menggenggam tangan Deva menuju motornya.

Dan pada saat yang bersamaan perasaan cewek mungil tersebut campur aduk tak karuan. Baru kali ini ia merasakan desiran darah yang mengalir secepat ini.

'Jantung plis deh! Lo gausah lebay sampe-sampe terus berdebar gini!'

Diperjalanan pulang, mereka berdua sama-sama terdiam.

___

Setelah sampai di pekarangan rumahnya, Deva hendak memasuki rumahnya. Namun langkahnya dihentikan oleh cekalan dipergelangan tangannya.

" Kenapa kak? "

Rama menatap manik mata Deva, lalu tangan yang sebelumnya mencekal pergelangan tangan Deva kini telah ia lepas dan berpindah tempat.

Rama memegang dagu Deva yang bisa dibilang sangat lucu karena terbelah menjadi dua (bayangkan saja ya gimana tuh bentuk dagunya wkw).

Tubuh Deva terpaku dengan keringat dingin membasahi pelipis dan tanganya.

'Sante De! sante!!!'Deva

Rama mendekatkan wajahnya tanpa melepaskan tatapan pada manik Deva.

'Kak Rama gak bakal macem-macem de, sante aja!' Deva

Rama tambah mendekatkan wajahnya hingga Deva merasakan hembusan nafas Rama yang beraromakan mint.

Lup Dup

Lup Dup

Lup Dup, suara debaran jantung Deva.

" Gemes!! " Rama menjepit hidung Deva dengan sangat gemas hingga sang empu teriak tak terima.

Setelah menjepit hidung Deva, Rama langsung pergi melesat dari depan gerbang rumah Deva.

" KAK RAMAAA!!!!!!! " pekik Deva kesal dan

Malu.

Flashback off.

Harum maskulin milik Rama begitu ia rindukan saat ini.

*****

" Kantin rame banget sih! Mana gue laper banget lagi. Sialan! " Deva mengumpat setelah melihat betapa ramenya kantin seperti pasar mingguan.

" Sabar beybeh. Lo mau pesen apa? Biar gue pesenin. " Liyan sangat tau mengatasi suasana yang seperti ini.

" Seperti biasa aja! "

" Oke lo cari tempat aja sana! "

Deva ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh si Liyan kunyuknya itu.

Ternyata Liyan berjalan disela-sela siswa dan ikut berdesakkan.

Deva akui Liyan sangat pandai kalo disuruh nyelempit-nyelempit seperti itu.

'Dasar lintah!'

Deva tersenyum tipis ketika melihat temannya seperti anak kecil.

___

" Tadaaa gue udah pesen buat kita berdua!! " ucap Liyan bangga.

Deva hanya menggelengkan kepala menanggapinya.

" De lo udah tau gak, siswa baru yang ada disekolah kita? " heboh Liyan.

" Gatau dan gapengen tau! "

" Aelah De, lo kepo dikit kek biar gue mulus ceritanya. Ish! " sungut Liyan.

Lagi-lagi Deva hanya menatap tanpa memberi arti dari tatapannya itu.

Sebenarnya Deva tau siapakah siswa baru disekolahnya. Namun ia tidak ingin memberitahukan kepada Liyan. Yang ada penyakit gordesnya akan kumat.

" Setelah gue cari tau ternyata siswa baru itu cowoo donggg!! Dan lo harus percaya kalo cowo baru itu gantengnya maksimal! " Liyan mengatakannya dengan menjentikkan jari dipipinya sambil senyum-senyum.

" Inget lo udah ada cowo kunyuk! "

" Iyaiya, gue sih berharapnya dia bisa pacaran sama lo, kalo lo gamau ya buat gue hahaha " tawa Liyan membuat Deva kesal.

" Lo kalo berharap jangan yang aneh-aneh bisa? "

" Eh dia itu cuek kaya lo sumpah, gue pikir kalian berdua cocok kalo bersama! " Liyan mencoba meyakinkan Deva.

" Dan lo harus tau kalo dia itu satu komplek sama lo! "

" Oh ya? "

" Iya De "

" O "

" Terus aja gituh, a o a o a o aja lo kayak orang bisu. Gabisa ngomong! "

Deva tersenyum melihat Liyan yang sedang merajuk padanya.

Mereka berdua menyelesaikan acara makannya dikantin dan berniat untuk kembali ke ke kelasnya.


Janlup follow dan tinggalkan jejak ya❤

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now