16 || Terluka

2.3K 248 58
                                    




~oOo~


"Eunbi, jaga dirimu baik-baik ya selama Mommy dan Daddy pergi. Jungkook menjagamu dengan baik, kan? Jika bosan kau bisa meminta Jungkook untuk mengantarmu ke rumah kakakmu atau kau bisa bermain ke rumah yerin."

"Iya, Mommy. Hati-hati, ya."

"Iya, Eunbi. Jaga kesehatanmu, ya. Jangan ceroboh, kau harus lebih berhati-hati agar tidak membahayakan calon cucu, Mommy."

"Iya, Mom~"

"Baiklah, Mommy tutup dulu. Mommy menyayangimu, sayang."

"Bye, Mom. Maaf tidak bisa mengantar kalian ke bandara."

"Tidak apa, kita bukan orangtua lemah, hehehe."

"Haha, oke. Love you, Mom."

"Love too.. "

Eunbi meletakkan ponselnya di atas meja setelah usai mengobrol dengan ibunya lewat telepon. Ia menolehkan kepalanya saat mendengar suara dering bel rumahnya berbunyi mengalun memasuki pendengarannya. Eunbi segera lekas melihat dari monitor cctv pintu apertemennya. Ternyata ibu mertuanya yang datang. Kehamilannya itu memang benar-benar menghebohkan kedua ibunya itu. Pun teramat senangnya saat mereka tahu akan menimang cucu, mereka rutin datang berdua setiap minggunya hampir lebih dari 3 kali. Terkadang hal itu membuat Jungkook risih sehingga protes pada ibunya sendiri. Namun, tetap saja keantusiasan mereka tak berkurang. Mungkin semakin menjadi-jadi.

Kening Eunbi sedikit mengernyit bingung, saat melihat ibu mertuanya tampak membawa banyak paperbag berwarna variasi. Entah mengapa firasatnya sedikit tidak menyenangkan mengenai hal itu.

"Eomma—"

"Eunbi, sayang! Kau baik-baik saja? Sehat'kan? Kau minum susu dan vitamin dengan teratur? Tidak ada yang terlewat, bukan? Jungkook menjagamu dengan baik? Jika tidak, adukan pada Eomma, Eunbi. Eomma akan menarik telinganya itu hingga merah jika tidak memerhatikan istrinya yang sedang hamil!"

Eunbi tersenyum kaku, saat ibu mertuanya datang-datang sudah melemparkan banyak pertanyaan kepadanya. Ngomong-ngomong soal Jungkook, bahkan suaminya itu sangat protektif padanya. Niat Eunbi yang ingin mandiri saat kehamilannya menjadi gagal karena Jungkook seperti bodyguard siap siaga 24 jam untuknya.

"Aku benar-benar baik, Eomma. Semuanya berjalan lancar dan Jungkook Oppa tentu sangat memerhatikanku."

Seohyun menyunggingkan senyum manisnya, "Ah.. Lega sekali. Tentu saja, dia pasti sangat mencintaimu, bi-ya."

Eunbi memaksakan senyumnya walau hatinya bertanya-tanya ragu ketika ibu Jungkook sangat yakin bahwa putra sulungnya itu sangat mencintai dirinya. Sejauh ini Jungkook bahkan tak pernah menyatakan cinta padanya. Namun, tak memungkiri rasa bahagia membuncah memenuhi relung hatinya. Kendati, Jungkook hanya selalu mengatakan bahwa dia khawatir dan cemas. Ya, hanya itu. Apakah itu bisa disebut cinta? Jika iya, Eunbi akan bersyukur dan bersorak ria.

"Oiya! Eomma membelikan ini semua untum calon cucu, Eomma. Barang-barang limited edition, dan barang-barang mahal yang bahkan sedia stoknya terbatas. Fyuh.. Untung saja, Eomma bisa mendapatkannya."

Iris coklat Indah Eunbi membola sempurna saat melihat ada sekitar sepuluh paper bag yang dibawa ibu mertuanya, "I-ini untuk—"

"Tentu saja untuk Jeongsan!" sahut Seohyun dengan wajah sumringah yang sangat kentara dan tak mampu di sembunyikan.

Eunbi tercengang ketika sebuah nama asing mengalun memasuki rungunya, ia menaikkan sebelah alisnya menatap ibu mertuanya penuh tanda tanya, "Jeongsan?"

My Little Wife || BTS JUNGKOOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang