Maya hanya menatapi putrinya dari ambang pintu. Ia tak menyangka secepat ini putrinya tumbuh menjadi seorang gadis yang manis. Tidak terasa Maya mengeluarkan buliran bening melewati pipinya.
Maya menangis bahagia saat ini.

____

Di sekolah

" Dalam hitungan ketiga seluruh peserta MOS harus sudah berkumpul dilapangan dan membentuk barisan. Putra dan putri gabung tidak apa-apa. " Pekikan salah satu anggota osis itu mampu membuat seluruh peserta MOS termasuk Deva berlari tergesa-gesa menuju lapangan.

SAATU!

DUUA!

TIGA!

Seluruh peserta MOS sekaligus calon Siswa-Siswi SMA Taruna Wijaya telah berkumpul membentuk barisan rapi dilapangan sekolah.

Deva baris diurutan keenam dari depan. Didepannya berdiri cowok tegap yang tubuhnya, mampu menutupi penglihatan Deva.

" Selamat pagi adik-adik! Kami para Osis SMA Taruna Wijaya yang akan mendampingi selama kalian menjalani MOS disekolah ini. Jadi jika mungkin ada yang tidak kalian mengerti mengenai penugasan yang kami beri atau mengenai sekolah ini, kalian bisa bertanya kepada kami selaku OSIS SMA disini. Apa bisa dimengerti? " Maurella pun memberi pengertian pada calon adik kelasnya.

Maurella Aurstella. Pemilik nama itulah yang saat ini berdiri dengan tegasnya didepan seluruh peserta MOS. Maurella adalah Wakil Ketua Osis SMA Taruna Wijaya. Ia terkenal dengan ketegasannya dan sangat bertanggung jawab. Itu menurut berita yang Deva dengar sih, hehe.

" Siap mengerti. " jawab mereka serempak.

" Setelah ini kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok kelas MOS. Ini hanya bersifat sementara, dan berlaku ketika MOS saja. " Setelah mengucapkan itu, Maurella membagi peserta MOS menjadi 7 kelompok.

Maurella membagi kelompoknya dengan cara menghitung 1-7. Untuk nomor angka yang sama, berarti mereka menjadi satu kelompok.

" Gimana kak udah dibagi? " tanya salah satu osis pada Maurella.

" Sudah, suruh yang lain bersiap-siap menyampaikan materi yang telah disiapkan kemarin! " perintah Maurella diangguki oleh Cici osis yang bertanya pada Maurella tadi.

Tiba-tiba Maurella kembali mengeluarkan suara yang beroktaf-oktafnya, " Semuanya baris sesuai kelompok yang saya bagi tadi! Cepat! "

Suara itu, sontak membuat seluruh peserta MOS saling bertabrakan mencari barisan kelompoknya masing-masing. Mereka mencari ketua barisan mereka.

Ketika Maurella membagi kelompok MOS, ia juga menunjuk 7 orang sebagai ketua kelompoknya. Tanpa ada yang membantah yang ditunjuk Maurella sebagai ketua pun hanya bisa memilih pasrah daripada terkena hukuman.

" Dalam waktu dua menit kalian harus bisa menemukan ruangan kelas sesuai urutan angka kelompok kalian. Ruangan yang akan kalian singgahi nanti tertera angka yang diletakkan di pintu, ketika kalian sudah berhasil menemukan ruangannya dengan nomor yang cocok dengan kelompoknya, kalian bisa langsung mencari bangku sementara kalian. Karena tiga hari kedepan, ruangan itu menjadi kelas sementara kalian. Dan nanti kalian akan mendapatkan berbagai materi dari kakak-kakak Osis. Menurut saya semuanya sudah jelas. Waktu dimulai dari sekarang, kalian bisa mencarinya! " setelah mengucapkan kalimat panjang, Maurella sedikit tersenyum melihat calon adkelnya berlarian mencari ruangan kelompoknya.

Tanpa menunggu dibubarkan seluruh peserta MOS sudah berhamburan mencari ruangan masing-masing.

Deva bergabung dengan kelompok 3. Dan yang menjadi ketua kelompoknya adalah Nazril Ananta.

Te Amo RamaWhere stories live. Discover now