"Kok lo nggak berhenti? Kan hukuman lo udah selesai?" heran Alvaro.

"Nemenin lo. Biar nggak kesepian larinya" jawab Dara jujur

"Ada ada ajah, Lo" Alvaro terkekeh pelan. "Nanti Lo balik bareng siapa?" Tanya Alvaro

"Kayaknya Gue nebeng Febby deh" jawab Dara

"Pulang sama gue, mau?" tanya Alvaro. Empat kata yang membuat Dara melongo. Antara kaget dan bahagia.

Dara menganggukkan kepalanya seakan akan takut jika Alvaro berubah fikiran.

***

Hukuman mereka sudah selesai. Kini Dara berada di dalam kelas yang sedang tidak ada guru alias jam kosong.

Dara mengeluarkan kotak bekal dan memakannya dengan lahap.

"Lo kek nggak makan selama 3 hari aja" sindir Febby.

"Hehe.. Pagi Febby. Iya nih, gue laper banget" Kata Dara

"Emang Lo nggak sarapan tadi pagi?"

"Ini lagi sarapan" jawab Dara asal sambil terus mengunyah roti lapisnya

"Sebelum ke sekolah maksud gue"

"Gimana mau sarapan di rumah, Gue nggak sarapan ajah telat, gimana kalo gue sarapan dirumah"

"Feb, minta minum dong. Gue lupa bawa nih" Makanan Dara sudah habis. Tapi, dia lupa membawa Air dari rumah.

"Gue nggak bawa Air hari ini. Tas gue lagi berat"

Tiba tiba ada seseorang menaruh air mineral di atas meja Dara "Makanya, jangan inget makannya doang, minumnya juga di inget Mak lampir."

Dara mengambil Air tersebut kemudian meneguknya hingga tersisa setengah. "Makasih Bayi Drakula, kalo bisa dibeliin es krim juga gapapa" Kata Dara sambil tersenyum sangat manis.

"Enak aja. Sekarang aja gue masih ngutang gara gara Lo ngambil es krim banyak banget" sungut Rayan

"Kan Lo sendiri yang bilang beli es krim apa aja" kata Dara santai.

"Tapi Lo di kasih sedekah juga jangan seenaknya dong sampe bikin gue ngutang"

"Pala lo sedekah. Sedekah kok di umbar ntar nggak jadi pahala malah jadi dosa"

"Ihh.. Kalian kenapa sih. Kalo ketemu berantem mulu. Bisa stress gue lama lama liatin lo berdua berantem mulu" Febby mulai kesal dengan tingkah tom dan jerry versi manusia ini.

Mereka berdua saling melempar pandangan mematikan tanpa bicara sepatah kata pun. Mereka seperti saling memaki dari dalam hati dan hanya mereka yang mengerti. Rayan akhirnya beranjak.

"Pokoknya, utang gue lo yang bayar" Rayan berbisik di telinga Dara kemudian pergi keluar dari kelas Dara.

"Ihh.. Dasar bayi Darkula. Titisan iblis" Dara tersulut emosi.

Teman teman Dara hanya jadi penonton mereka berdua. Sudah biasa mereka seperti itu. Jadi, itu sudah menjadi makanan sehari hari mereka.

Arrayan & AddaraWhere stories live. Discover now