Melupakan

10 3 0
                                    

Selesainya membuang barang-barang itu.kini Anna mulai melangkah ke dalam rumah,meninggalkan barang-barang terlaknat baginya itu.

Dan Seketika langkahnya terhenti saat seseorang datang memanggilnya.

"Jangan dibuang.."

"??!!"

Kini Anna menoleh ke belakang,menatap seseorang yang barusan saja melarang apa yang habis diperbuatnya.

"..Yohan..?lo ngapain disini?"

Lelaki itu mulai melangkah maju,sembari menenteng kresek hitam yang barusan saja dibuang oleh wanita dihadapannya ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lelaki itu mulai melangkah maju,sembari menenteng kresek hitam yang barusan saja dibuang oleh wanita dihadapannya ini.

"Ini,bawa masuk lagi"

"Kok lo gitu sih?"

Anna yang tak mengerti apa maksud kedatangan sahabat kecilnya juga dengan apa yang dilakukannya,membuatnya bertanya-tanya dan merasa semakin bingung.

"Melupakan seseorang tidak harus membuang semua kenangannya,cukup hatimu yang sanggup melupakan,dan biarkan barang ini tetap disisimu,jika kamu sudah sanggup,barang-barang ini gak bakal berarti lagi kan?tanpa harus dibuang?"ujar Yohan sembari menarik tangan kanan Anna yang sedari tadi hanya mematung diam.dan ia mulai memberikan kresek hitam itu padanya.

"Tapi kalo barang ini gak dibuang gimana Rafa bisa pergi dari pikiran gue?"

"Gue gak pernah maksa lo buat ngelupain dia kok,cuma hati lo yang tau,perasaan apa yang masih lo simpan buat dia..karna hati itu tulus apa adanya,dia gak bisa dibohongin.."

  Lelaki ini mengelus lembut rambut atas Anna.dengan perkataanya yang bijak itu,bisa membuat hati wanita di depannya ini luluh seketika.

   Ada perasaan yang tersimpan untuk Anna,ada sebuah rasa penting yang berharga untuk Anna,namun Yohan tak berharap apapun,slama hatinya masih mampu dan tulus,dia akan melakukan apapun,walau hatinya dalam keadaan teriris.

"Tapi kan Rafa jahat!dia cuma cowo brengsek!!"

"Ssstttt...gak boleh gitu,se brengsek-brengseknya dia,pasti masih punya hati kecil,lo gak bisa ngartiin dia begitu aja,mungkin dia ada alasan buat ninggalin lo,atau mungkin dia ngerasa gak cocok buat jadi pasangan hidup lo,makanya dia pergi.."ucap Yohan sembari mengarahkan telunjuk jarinya pada mulut Anna yang mengoceh itu.

"Kok lo jadi belain dia sih?!"

"Gue gak belain dia,gue cuma memperkirakan aja.."


Anna hanya mendengus kesal.

"Siniin tangan lo"

"Buat apa?"

"Udah siniin aja.."

Yohan meraih tangan kanan Anna,dan mulai menggabungkan tangan imut itu pada tangan kanan miliknya.benar-benar ukuran yang sangat berbeda,tangan imut Anna terlihat lebih kecil dibanding dengan tangannya.masih sama persis di kala kecil mereka.teringat akan masa polos yang penuh kenangan itu.dimana keduanya saling menyayangi dengan penuh kehangatan,tak ada yang mengganggu juga tak ada yang merusuhkan,semua masa lalu itu berjalan begitu damai hingga saat Rafa datang dikehidupan Anna.

Anna lah salah satu wanita yang masih membuatnya bertahan hingga saat ini.hatinya masih kokoh meski tlah banyak masalah yang dilewati.

hatinya masih kokoh meski tlah banyak masalah yang dilewati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tangan lo masih kecil aja ya kayak dulu..gak ada bedanya.."ledek Yohan.

"Lo lagi ngehina gue ya?"

"Engga kok,justru tangan lo yang kecil ini bikin gue tambah sayang,jadi pengen megang terus.."

"Ada-ada aja sih lo"

"Ahahha..gue paling suka kalo tangan kita digabung kayak gini,terasa lebih dekat,dan lebih hangat,coba tebak..kenapa gue gak pernah mau ninggalin lo..dan slalu satu sekolah sama lo?"

Anna hanya menggelengkan kepalanya.

"..Karna gue masih sanggup buat jagain lo,dan gue ngerasa punya tanggung jawab buat lo,sedangkan Rafa..mungkin dia gak cocok,lo bukan orang penting yang harus dia pertahanin,dan mungkin dia ngerasa kalo lo itu terlalu baik buat tipe cowo kayak dia.."

"Gue masih sanggup jadi tumpangan tangis lo itu,walau tangis lo nyampe selebar danau pun gue masih sanggup,karna gue yakin.."lanjut Yohan.

"Jadi..maksud lo Rafa itu gak yakin sama perasaannya?dia ngerasa gak cocok?"Anna mulai bertanya.

"Mm..mungkin"

"Terus ini barang mau simpen dimana?"

"Di kamar aja,kalo gak taro digudang"

"Oke deh,makasih ya atas sarannya..udah sono pulang,dah malem.."kini Anna mulai mengusir Yohan.

"Gue mau pulang tapi lo harus tutup mata dulu"ucap Yohan.

"Apaan sih?kok tiba-tiba-"

"Udah..tutup mata aja"

"Jangan-jangan lo hantu yang lagi jelma jadi Yohan aja.."Anna masih saja bicara gelantur.

"Udah,gak usah banyak tanya,takut amat sih lo,gue bukan hantu kok.."

Anna pun mulai menutup kedua matanya itu.

Perlahan Yohan memasangkan sebuah kalung cantik yang kini melingkari bagian leher wanita itu.sebuah perhiasan indah yang dilapisi permata kecil di tengahnya,gemerlap permata itu terlihat mengedipkan cahaya kecil di gelapnya malam.melihat wanita ini tampak lebih anggun dari sebelumnya.

"Nah,sekarang buka mata lo"

"Wah..cakep banget!lo beliin ini buat gue?"Ucap Anna,yang terkesan akan pemberian dari lelaki itu.

"Nggak kok,itu buat kakak lo,gue cuma mau nyobain di leher lo aja.."

"Jahat banget sih lo!!!"Anna mulai kesal sembari mendorong lelaki itu.

"Ahahaha..ya nggak lah,masa buat kakak lo sih,itu buat lo Anna,hadiah dari gue slama liburan ini"

"Cantik banget..gue suka,thanks ya!lo tuh beliin gue terus tau gak?gue harus ngasih lo apa buat bales budi?"

"Ngeliat lo bahagia aja itu udah hadiah buat gue.."

"Gombal trus lo!jadi ini alasan lo dateng kesini?"

"Hmm..ya,"

"Lo gak bawa mobil?"tanya Anna sembari menoleh ke arah jauhan.memeriksa daerah jalanan komplek yang sepi dan tak terlihat satu mobil sedikit pun.

"Bawa,ada di gang sebelah,gue kesini mau ngasih lo kejutan,takutnya kalo bawa mobil kedengeran"jawab Yohan dengan santai.

"Yaudah sono tidur,besok bangun pagi,jangan telat terus..gak bosen apa di catet sama pak wawan"ucap Yohan,mengingat nama salah satu guru yang sering berjaga di depan pintu gerbang disetiap paginya.

"Itu mah udah kebiasaan gue.."

Sang bulan menatapi keduanya,menerangi setiap orang yang sedang bercinta.entah cinta dalam menunjukkan atau cinta dalam menyembunyikan.seakan ikut tersenyum manis pada mereka.mereka yang mencari hidup dan mereka yang mencari kepastian akan hidup.

Kedatangan Yohan menyadarkannya akan sesuatu.dimana rasa luka,sakit,sembuh,dan utuh adalah sebuah kehidupan waktu,biarkanlah semua rasa itu bekerja untuk hati.dia yang tau dan yang lebih mengerti akan hal itu.

Be MineWhere stories live. Discover now