Perjanjian

15 4 1
                                    

Grep!

"Gue mau bantu kok,tapi ada syaratnya.."kini Alan meraih lengan Anna sembari membisikkan sesuatu pada telinga wanita itu.

"Apa?"

Mendengar ucapan lelaki itu,membuat Anna semakin penasaran akan persyaratannya yang diajukannnya.

Kini perasaannya berfirasat buruk pada lelaki itu.Alan yang sedari hanya tersenyum dengan makna licik itu mulai menatap matanya dengan serius.

"Lo harus jadi pelayan gue dan nurutin semua perintah gue,kalo lo setuju..gue gak bakal ngebocorin rahasia lo yang waktu itu,dan gue juga bakal bantu belajar lo slama semester ini,gimana?"

  Firasatnya pun benar,Alan kini membuat persyaratan yang juga bisa membuat keuntungan untuknya.

Gila,ya memang itulah seorang Alan.Perasaan kesal berkecamuk dalam hati Anna.sebuah persyaratan sederhana namun begitu memuakkan baginya jika dilakukan slama semester ini.Akankah Anna bisa menahan semua itu?hanya demi nilainya?

  Tanpa berpikir panjang lagi,mau tidak mau Anna harus menyetujui persyaratannya.dengan begitu Alan ini akan membantu pembelajarannya slama satu semester penuh.

Kesal,stres,gila,capek,semua itu mungkin akan dirasakannya nanti bersama lelaki itu.Dan Anna kini tidak mempermasalahkan tuk kedepannya,yang ia mau hanyalah membuat lelaki ini bisa menjadi teman belajarnya.dan Anna bisa kapan saja tuk mengerjai lelaki ini jika dia mau,tanpa harus diketahui sedikitpun.

"Oke,gue setuju"ucap Anna dengan mantap,sembari memberikan jari kelingkingnya itu tuk menunjukkan sebuah perjanjian pada Alan.

"Oke,kalo begitu kita impas sekarang.."jawab Alan sembari membalas persetujuan dengan memberikan jari kelingkingnya juga.

**

  "Lo lagi punya masalah sama cogan ya?"tanya bianca,yang kini ketiganya itu sedang berjalan melewati koridor kelas.

"Hah?cogan?siapa?"tanya balik Anna yang tak paham dengan perkataan bianca.

"Itu lho..Alan,seliat gue tadi waktu dikantin juga lo lagi berantem sama dia kan?"

"Ahahaaha..cowo tengil itu,gue kira siapa"

"Kok lo ngomongnya gitu sih?dia kan cakep tau.."

"Gue gak peduli,pokoknya dimata gue dia itu cowo tengil+nyebelin yang gue kenal"

"Tapi kayaknya lo deket sama dia di kelas.."celetuk Nancy,ikut menambahkan.

"Hah..apanya yang deket,kita tuh musuhan kali,cuma karna pak edward nyuruh gue buat belajar sama dia gara-gara nilai gue yang jelek itu,makanya gue bikin perjanjian sama dia"

"Emang perjanjiannya apa?"keduanya saling bertanya dengan mata penuh rasa penasaran.

"Gue disuruh jadi babu dia slama di sekolah"

"HAH??!!Babu??!!kok lo mau sih?!!"sontak kedua sahabatnya ini mulai naik darah mendengar jawabannya itu.

"Ya mau gimana lagi,inikan demi nilai gue juga"

"Lo gak tau Alan itu cowo kayak gimana?"

Anna hanya menggelengkan kepalanya.

  "Dia tuh cowo paling playboy se bintara,bisa dibilang paling bucin deh..brutal juga orangnya"

  "Tapi dia pinter,berprestasi,anak orang kaya juga,kok lo gak tau cowo se famous dia sih?!mata lo kemana aja slama ini?nyangkut di pohon ya?"

"Lebay lo berdua,emang kalo dia cowo famous gue juga harus tau?gue udah pernah denger namanya kok,tapi kalo orang nya baru tau semester ini,dan dia juga jadi temen sebangku gue sekarang"

Be MineWhere stories live. Discover now