Aku, Mutiara Zahwa Azzahra🌻

102K 7.8K 738
                                    

Cinta itu indah jika kita sama-sama saling mengharapkan. Tapi, jika hanya aku yang mengharapkan, itu bisa disebut Indah?

🌻🌻🌻

"Bang, bangun. Shalat subuh dulu,"

Zahwa menepuk pipi suaminya pelan.

Raka Sanjaya, lelaki tampan dan juga mapan. Lelaki yang sudah meminang Zahwa menjadi istrinya.

Raka tak pernah mencintai Zahwa sedetikpun, pernikahan ini hanyalah sebuah paksaan dari orang tua masing-masing. Itu adalah alasan mengapa Raka enggan membuka hatinya untuk Zahwa.

Raka membuka matanya lalu membaca doa bangun tidur. Raka bangkit menuju kamar mandi.

Zahwa hanya tersenyum menatap Raka lalu kembali melipat mukena miliknya. Tiga tahun sudah berlalu, namun mereka belum menemukan tanda-tanda bahwa Zahwa hamil.

"Awa pengen Shalat dan Bang Aka jadi imamnya, tapi kenapa dia selalu nolak?"

Permintaan sederhana itu selalu Raka tolak dengan alasan, saya hanya akan shalat bersama makmum yang saya cintai, dan itu bukan kamu.

Zahwa berjalan meninggalkan kamar untuk memasak sarapan. Zahwa tahu, sebanyak apapun makanan yang ia hidangkan tak akan pernah Raka sentuh. Namun, Zahwa hanya ingin menjadi istri yang bisa diandalkan.

Jam sudah menunjukan pukul 06.23, sebentar lagi Raka akan turun.

"Bang, sarapan dulu. Awa udah masakin banyak buat Abang," ucap Zahwa saat Raka tengah memakai jas.

Raka adalah seorang jaksa. Mungkin menjadi istri seorang jaksa muda adalah impian bagi beberapa wanita, termasuk Zahwa.

Zahwa mencintai Raka dengan tulus, namun ketulusan itu selalu dianggap remeh bahkan Zahwa tak pernah diperhatikan.

"Saya sibuk." Ucap Raka tegas lalu pergi meninggalkan Zahwa begitu saja.

Zahwa menghela nafas lalu berlari mengejar Raka untuk mencium punggung tangannya.

"Bang," panggil Zahwa saat sudah mencium punggung tangan suaminya.

"Apa?" Tanya Raka datar.

"Bang Aka. Awa izinin Abang buat menikah lagi. Tapi, izinkan Awa buat meraih syurga dari Abang," ucap Zahwa tiba-tiba.

Raka tertawa mendengar ucapan Zahwa.

"Baiklah, aku akan menikahi Maira, aku harap kamu tak akan menyesalinya." Ucap Raka lalu pergi meninggalkan Zahwa yang tersenyum hambar dengan ucapan suaminya.

Zahwa menutup pintunya saat Raka sudah pergi meninggalkan perkarangan rumahnya.

"Zahwa ikhlas ya Allah." Ucap Zahwa sambil mengusap air matanya yang menetes.

Zahwa bukanlah Laya (istri nabi Ayyub AS) yang begitu sabar. Zahwa hanya manusia yang mengharapkan cinta dan syurga dari suaminya.

"Untukmu, Syurgaku."

🌻🌻🌻

Haii, selamat datang di cerita baruku :) semoga suka ya.

Aku akan next kalau sudah 50 vote :)

Sampai jumpa:)

"Aku penulis amatir yang masih butuh saran dari orang lain, kalo ada kesalahan klian boleh komentar. Tapi tolong berkomentar bukan untuk menjatuhkan, kalo emg gak suka dengan karya ku itu hak kalian. Intinya aku bukan orang yang udah sukses, sekalipun sukses aku butuh komentar dari orang lain, terimakasih🙏🏻"

Untukmu, Syurgaku [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang