Bagian. 81

6.6K 481 131
                                    

_HAPPY READING_

Valen terus terdiam dengan tatapan kosong. Mereka semua berada di dalam Mobil milik lio.

"Valen!" Panggil lia lirih pasalnya Valen tak berbicara sedari tadi mereka berangkat.

Valen menatap jalan sekelilingnya. Dahinya menyeringit bingung. "Ini bukan jalan menuju rumah sakit!" Batin Valen.

Soalnya Valen tak bisa membaca pikiran mereka semua.
Karena sedari tadi lio memikirkan hal menjijikan membuat Valen tak fokus.

"Lio bisa gak! Gak usah mikir itu! Jijik gue!" Timpal Valen dengan Nada ketus.
"Emang gue mikir apa?" Tanya lio berpura pura polos.

"Iya Len emang lio mikir apa?" Tanya lia penasaran. Valen teridim "dia mikirin kejadian seandainya malam pertama bareng kia!" Ketus valen.

Kia melotot seketika menggeplak kepala lio keras dengan tas milik lia. "Aduh..aduh.. Udah..ih!.. Sakit!" Ringis lio. Lalu lia dengan kesal menghentilan pukulanya.

"Ini bukan jalan ke rumah sakit!" Ucap valen. Lalu menatap galen yang menyetir melalui kaca.

Belum sempat galen menjawab ponsel galen brdering.

"Tante mila!" Lirih galen. Valen membulatkan matanya. "Gue mau dengar!" Lirih Valen. Galen mengangguk lalu mengangkat panggilanya.

Di dalam Mobil kembali hening. Saat suara di sebrang sana membuat Valen bertambah khawatri.

"Ga-len hiks.. Hiks!" Tangis mila dengan sesunggukan. "Iya tan kenapa? Kami otw!" Ucap galen lalu menghentikan mobil lio dan menyuruh lio mengantikan tempatnya. Kemudian Mobil kembali berjalan dengan lio yang menyetir.

"Ihh iya tan! Tadi kenapa?"tanya galen sopan. " hiks.. Iqbal.. Hiks.. Iqbal..!" Kata mila membuat valen khawatir tingkat dewa dan langsung merebut hp tersebut.

"HALOO BUN!! IQBAL KENAPA?? HIKSS!" tiba tiba saja valen berteriak kencang dan mengeluarkan isakanya.

Mereka semua terkejut terutama sila. Baru Kali ini mereka melihat valen menangis histeris. Hanya karena seorang iqbal.

"V-ale-n hiks.." Valen yakin bila mila menangis buktinya mila mengeluarkan isakanya.

"Iya bun ini val-en! I-qbal ke-napa hiks!" Valen mencoba mengatur emosinya yang tiba tiba bangkit.

"Iqbal me-ningg-al hiks!!"

Deg!!

Valen terdiam mematung dengan kepala yang ia gelengkan lemah tak lupa dengan tatapan kosong seolah oloah mengatakan ini hanya bercanda kan?

"E-ng-ak! Mu-ngiki-n!" Lirih valen terbata... Hp galen sudah terjatuh dari genggaman valen.

"Pliss jangan nagis...,!" Pinta sila sambil mengusap air mata valen yang terus mengalir deras Tanpa valen mengedipkan matanya

"lio cepettan jalanya!" Ucap valen lirih dengan pandangan kosong.

Mereka mengerti ditinggalin sosok yang di sayang mungkin sangat berat.

Mereka pernah merasa di tinggalkan tapi berbeda dengan valen yang di tinggal kan untuk selamanya.

"Ada yang janggal dengan Kematian iqbal hiks...!" Ucap valen lirih dengan mata sayu dan sedikit bengkak.

VALEN IS THE QUEEN AND THE SECRET [#BOOK 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang