Bagian. 50

9.9K 549 47
                                    

_HAPPY READING_

Di dalam ruangan yang gelap terdapat seorang gadis yang sedang berkutik dengan pisau nya.

Gadis tersebut tersenyum kick,
Banyak rencana jahat di otak cantiknya.

"Kalian tak pantas untuk hidup!" Lirihnya.
Gadis tersebut menatap sekitarnya dengan pandanganya tajam yang sulit di artikan.

"Akan Ku buat kematian kalian adalah kado untuk mereka yang telah engkau hancurkan!" Ucap nya lagi disertai tawa yang menyeramkan.

---

Sedangkan di lain tempat valen berusaha menyadarkan Vanessa Dari lamunanya.

"Vanessa Oiiii!" Ucap valen sambil menepuk nepuk pundak vanessa.
Tapi gagal sudah berulang Kali vanessa ia coba sadarkan Dari lamunanya. Tapi tetap saja gagal,Itu membuat nya kebingungan.

Valen menatap mata vanessa yang hanya memancarkan tatapan kosong membuat dirinya Semakin bingung akan sikap Vanessa.

Dia kenapa?

Kemudian Valen mengedar kan pandanganya ke seluruh penjuru aula hotel.
Dan mata tajamnya mengarah ke sosok lelaki berpakaian vormal sedang bercanda gurau dengan rekan nya di Suatu meja yang di sediakan.

"Oh jadi dia!" Ucap valen lalu melirik vanessa yang tetap betah dalam posisi melamunya.

"Tunjukan bahwa kau bisa Tanpa dirinya!" Bisik valen sambil meniup wajah Vanessa seketika vanessa sadar dan bernafas tak teratus.

"Kak.. ada papa..."ucap Vanessa lirih sesekali melirik orang yang ia sebut papa itu. Valen tersenyum "papa?? Bullshit tau gak!" Ucap valen dan mendapatkan tatapan aneh Dari Vanessa.

"Dia bukan papa mu! Dia penghancur hidupmu! Tunjukan keangkuhan mu pada dia bahwa kau bisa Tanpa dirinya!" Ucap valen berbisik seketika vanessa menanggapinya dengan tersenyum miring di ikuti valen yang hanya tersenyum tipis.

"Apa perlu kita menyapanya??" Tanya valen bisa dilihat vanessa memikirkan pertanyaan valen dan seketika mengangguk mantap! "Yuk!" Ajak valen di sertai senyum smirk nya.

"Emm kak apa dia bakalan kenal sama aku?" Tanya Vanessa. Valen tersenyum "Impossible!" Jawab valen seadanya.

"Tuan Vigor!" Sapa valen berpura pura ramah!. Yang di panggil pun mengalihkan pandanganya ke arah valen.

"Loh! Ini putrinya tuan Henderson ya?" Tanya vigor bersikap ramah.
Valen mengangguk. Tatapan vigor langsung mengarah ke arah bocah 10 tahunan di samping valen "ini siapa?" Tanya Vigor sambil menunjuk Vanessa.

"Dia Vanessa!" Ucap enteng valen.
Dilihat vigor mematung seketika.
"Adek saya!" Valen melanjutkan perkataanya. Vigor mengangguk.

"Oh ya Ku dengar anda punya seorang putri ya?? Di mana dia?" Tanya valen.

Deg!

Vigor memucat seketika...
Dan langsung mengubah raut wajahnya dengan berpura pura sedih. Ayolahh valen muak melihatnya menunjukan wajah seperti itu.

"Put--ri sa-ya pr-inc-es-s sa-ya s-uda-h me-ni-ngg-l  emp-at bu-an yan-g la-lu!" Ucap nya dengan terbata bata. Bahkan dia berani mengeluarkan air mata buayanya di depan valen.

Bagai di sambar petir ucapkan vigor menusuk hati rapuh Vanessa.
Perkataanya sama saja menyumpahkan Vanessa mati.

Jelas jelas Vanessa masih hidup.
Dan berada di hadapanya.

Bangsat emang,Nih orang.

"Oh.. Oh ya aku dengar beberapa bulan yang lalu ada seorang anak kecil yang di tuduh menyebabkan kematian temanya,Dan papa nya menyalah kanya atas kejadian itu.
Bahkan papa nya hampir membunuhnya.

VALEN IS THE QUEEN AND THE SECRET [#BOOK 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang