satu🌸

891 225 167
                                    

Hai apa kabar?
Pasti baik kan?

Sebelum baca cerita ini lebih baik pencet

🥀 Follow🥀

🥀Vote🥀
🥀Share🥀
🥀Dan tambahin di perpustakaan klian🥀

Terimakasih


"dek, bangun!" Teriak mama dari luar kamar.

"Iyah ma," ujar ku berusaha membuka mata, melihat jam sudah pukul lima aku pun bergegas langsung ke kamar mandi dan bersiap memakai seragam.

'hari ini hari pertama ku masuk sekolah jadi tidak boleh telat!' batin ku.

Aku pun langsung bergegas turun ke bawah untuk makan bersama.

"Pagi ma," sapa ku tersenyum riang gembira.

"Pagi juga sayang," saut mama yang berada di dapur.

"Papa dan kak Gilang mana?" Tanya ku yang melihat sekeliling tampak sepi.

"Lagi di taman belakang," jawab mama memberikan susu putih padaku.

Pagi seperti ini memang sangat baik untuk meminum susu putih, bahkan menjadi kebiasaan di keluarga Febrian ini.

Tak perlu banyak waktu, aku pun meneguk susu putih dan melahap roti yang sudah ku oles dengan selai coklat.

"Pagi Ara," teriak kak Gilang yang membuatku tersedak.

"Uhukkk...uhuukk,"

"Eh, minum nih." Tuntun kak Gilang memberi ku susu putih.

“mau loh, gua masuk rumah sakit?” Kesal ku memberikan tatapan tajam pada sang empuya.

Tanpa wajah berdosa, kak Gilang mengambil roti lalu melahapnya. Seberapa tajamnya tatapanmu, hanya guru BK yang bisa membuatnya kiler di tempat.

"Maaflah," cengirnya tanpa wajah berdosa.

Aku pun memincingkan mata, lalu tersenyum simpul, sepertinya alangkah baiknya aku mengerjainya. Balas Budi gitu.

"Sebagai tanda maaf, kak Gilang anter aku sekolah" ujarku melangkah mengambil tas sekolah yang ada di sofa keluarga.

"Sekarang?" tanya kak gilang melahap roti terakhir-nya

“iyalah, masa tahun depan.” Langkahku terhenti ketika mendapati mama dan papa, pasalnya dari tadi diriku mencari di sekeliling rumah, dan ternyata ada di belakang halaman rumah. Lebih tepatnya taman.

"Ara berangkat dulu mama, papa" pamitku menyalimi punggung tangan mama dan papa.

"Ayo kak," seretku menuju halaman rumah.

"Main seret seret aja, gua bukan kambing kalik." cerocosnya tanpa henti.

"Udah yah, sekarang diam dulu kakak aku yang ganteng sejagat raya. Kali ini anterin aku ke sekolah, aku nggak mau telat yah. Hanya karna kak Gilang menjadi kambing dadakan." mohon ku.

"Tenang Gilang dia masih bocil, ada saatnya loh bunuh dia." Tambahnya.

Aku tak menggubris perkataan kak Gilang, yang ada hanya darah tinggi saja.

___________
Gilang ferdian Setiawan, biasa dipanggil Gilang. Kakak pertama dari Clara yang sifatnya itu rajin belajar, sehingga dia bisa meraih prestasi di sekolah, dan hal yang tak disukai nya itu dia selalu meminjam barang ku.

My Ketos Cool Where stories live. Discover now