Belanja

14 0 0
                                    

Darian masuk ruang organisasi. Kala itu kakak tingkat Darian yang tidak suka pada Darian menyuruhnya untuk pergi membeli beberapa perlengkapan yang organisasi butuhkan untuk sebuah acara. Kala itu Bandung terik menyengat.

Mumpung ga ada Malik, mampus lo gue kerjain.

Batin Sindi.

Darian hanya meng-iyakan apa yang gadis itu suruh, Nakula yang satu organisasi dengan Darian agak khawatir.

"Bro, Darian disuruh Sindi ke toko buku. Maaf, gue gabisa jagain. Sindi maksa gaboleh ada yang bantu pake alesan." Ujar Nakula via whatsapp.

Malik langsung membuntuti Darian.

"Ikut." Ujar Malik tiba-tiba berjalan disamping Darian.

"Eh?" Darian sedikit terkejut. "Darian mau ke toko buku, panas jangan ikut."

"Justru itu, panas. Darian harus Malik temenin." Malik tersenyum padanya.

Darian hanya mengangguk.

Sepanjang jalan menuju parkiran Malik menggenggam tangan Darian. Banyak mata memperhatikan tapi Malik tidak peduli.

Sampai pada parkiran. Seperti biasa, Malik memakaikan helm pada Darian yang kemudian mengetuknya. Darian hanya tersenyum manis.

Sindi yang melihat dari atas gedung merasa kesal.

"Makannya gausa punya niat jahat sama Darian. Dia punya guardian sama agen mata-mata dimana-mana, haha." Decih Nakula yang matanya memandang rendah.

"Awas aja ya!" Sindi beranjak menjauhi Nakula.

WOI!

Alya mengagetkan Nakula.

"Kambing.. kambing.." Nakula kaget. "Eh, bangsul kaget njir."

"HAHAHA." Alya terbahak-bahak.

"Ngapain lo kesini kutu kupret." Nakula menjitaknya.

"Duh." Alya mengaduh. "Makan skuy." Alya memegang perutnya yang terasa kosong.

"Ogah." Nakula menggulingkan bola matanya.

"Na, gue traktir kok." Alya membujuk.

"Meluncuuuur." Nakula beranjak berjalan dari bangku koridor sambil merangkul bahu Alya.

"Dasar human, maunya gratisan mulu." Alya jinjit yang kemudian menjitak lelaki tinggi itu.

Darian dan Malik telah sampai di toko buku. Ada banyak orang di toko tersebut, banyak orang yang ingin foto bersama Malik karena parasnya yang tampan. Darian hanya terkekeh melihat Malik yang dikerumuni gadis-gadis.

"Tolongin gue, Dar!" Teriak Malik.

"Rasain hahaha."

Kali ini Malik punya ide untuk terlepas dari kerumunan gadis-gadis.

"Misi ya geulis, itu pacar aku udah nunggu. Maaf ya, nanti kapan-kapan kita foto lagi ya."

Malik bergegas berlari kearah Darian. Dan lagi-lagi ia menggandeng tangan Darian dan beranjak dari toko buku tersebut ke toko buku lain.

"Apaan sih kak, Darian bukan pacar kakak ih." Darian mencubit lengan Malik.

"Spik doang, Dar. Biar bisa keluar, haha." Malik mengacak-acak rambut Darian.

Sesudah mereka membeli apa yang Sindi suruh, Noah mendapat WhatsApp dari kakaknya untuk membelikan beberapa belanja bulanan rumah.

"Temenin aku belanja bulanan ya?" Malik merangkul bahu Darian.

DarianWhere stories live. Discover now