Kella --1

93.2K 7K 1.5K
                                    


Duarr

Dorr

Duarr

Ledakan dan tembakan terjadi di perbatasan. Para anggota Pengabdi Negara melakukan perang di perbatasan.

Semuanya berlomba lomba untuk menang mempertahankan negara miliknya. Perang antar negara ini tidak pernah usai.

Mereka selalu mengadu senjata, bom, kekuatan. Tidak ada kata mengalah atau dikalahkan.

Banyak yang mati dari kedua belah negara ini. Bersembunyi, menyamar, mengintai. Semuanya mereka lakukan.

Dari mulai bom asap, bom atom, bom air semuanya sudah dikerahkan. Hingga meriam pun ikut andil dalam hal ini.

Meriam ini mengeluarkan ledakan mematikan. Siapa yang kena tembakan dari meriam ini jangan harap selamat.

Banyak TNI dan POLISI berada di sana dengan pakaian perangnya. Ledakan demi ledakan terdengar. Saling melempar bom dan tembakan senapan.

Sedangkan di lain tempat tampak anak perempuan berada di dalam lemari dengan keadaan menangis.

Ibunya memasukan dia ke dalam lemari ketika penjahat datang. Ibunya di perkosa oleh 3 pria secara bergilir.

Ia membuka sedikit lemari ketika mendengar rintihan dan jeritan ibunya yang tersiksa sedangkan ayahnya berada di medan perang.

"Hiks Ayah." isakan tangisnya tidak terdengar hanya gerakan bibirnya saja.

Ia melihat Ibunya di perkosa bergilir dan disiksa dengan kejam setelah puas di perkosa. Anak perempuan itu menggeleng.

"Bunda," lirihnya.

Ctarr

"Aaaaa."

"Gara gara suamimu aku di keluarkan dari TNI dengan rasa tak hormat!" bentak salah satu pria itu.

"Bunda, Kella takut." ia menyaksikan ketika 3 pria itu mencambuk ibunya dengan sadis.

Ia semakin menjadi tangisannya ketika. Salah satu pria itu menikam ibunya berkali kali dengan brutal. Ia menggeleng dengan membekap mulutnya.

"Bunda, Ayah tolongin Bunda."

Ketiga pria itu pun pergi setelah memastikan Ibunya tiada. Dengan kaki gemetar dan tangan gematar ia keluar dari lemari itu.

Kella langsung memeluk ibunya yang sudah tak bernyawa. Isakan tangisnya menjadi jadi.

"Bunda bangun Kella sendiri disini Ayah nggak ada. Bunda bangun hiks." ia mengguncang tubuh ibunya yang tak bernyawa.

"Bunda, bangun Bunda." Kella menenggelamkan kepalanya di dada ibunya. Ia memegangi perut ibunya yang sudah hancur bahkan isi perut pun sampai keluar.

"Bunda."

Kella pun bangun dari duduknya. Ia memberanikan diri melihat isi rumahnya yang sudah berantakan. Saat menuruni tangga ia melihat mayat pak Mamat sang sopir menggantung dengan muka biru.

"Ayah," lirihnya sambil menuruni tangga.

Sofa yang bewarna abu abu penuh darah. Mayat pak Udin sang tukang kebun. Mayat pak Udin sudah terpisah kepala dengan badannya.

Ia menuju ke dapur melihat 2bi Surti yang bernasib sama seperti Ibunya dan anak Bi Surti juga. Sepertinya perempuan di rumahnya semua di perkosa oleh pria itu. Kemungkinan bukan 3 pria melainkan ada beberapa pria lagi.

Rumahnya berlumuran darah. Kella terduduk di tangga rumahnya ia menangis sendiri. Takut pasti sangat takut. Di usia nya yang sangat muda dan baru menginjak 5 tahun harus menyaksikan pembunuhan sadis seperti ini.

SAQUELLA ( Dreame )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang