Sakit

73 16 6
                                    

Sakit adalah ujian, saat kalian dihadapkan rasa sakit dalam hidup, coba cari tahu dengan jelas penyebabnya. Baru setelah itu, kalian bisa menyimpulkan bahwa sakit kalian ada, semua itu karena apa?
Barangkali, sakit itu untuk peleburan dosa kalian.
Wallahu a'lam •••

_☆_

~*Pergi Hilang dan Lupakan*~

...

"Seperti ada rasa ngilu dan sakit. Tapi, rasa sakit macam apa ini? Sakit tapi nggak berdarah. Sungguh aneh rasanya."

_Adrian Putra Pratama_

Happy reading...
________________________

Matahari bersinar menampakkan cahayanya, membuat Zya yang sedang tertidur pulas mulai terusik dengan sinar matahari. Saat itu juga, Zya pergi bangun dan menyibakkan selimutnya, dan dia memutuskan untuk membuka jendela balkon kamarnya.

Saat Zya sudah membuka jendelanya setengah dan melihat awan yang ada di atas langit dengan indahnya matahari yang terbit dari arah timur, dan Zya mulai membuka jendela balkonnya seutuhnya.

Tiba-tiba...


Suara pintu kamar dibuka dari luar, dan membuatnya refleks kaget. Hal itulah yang membuat Zya tidak jadi untuk membuka jendela balkonnya, alhasil jendela balkonnya itu hanya terbuka sedikit dan hanya terlihat satu celah saja.

"Zya sayang, kamu sudah tidur?" suara lembut dari Bunda Zya, yang membuat Zya terheran-heran akan yang tengah di ucapkannya itu.

"Hah? Sudah tidur? Ini sudah pagi Bunda ... masa aku harus pergi tidur lagi?" balas Zya dengan muka herannya yang membuat Bunda tertawa kecil, karena mendengar respon Putri semata wayangnya itu.

"Astaghfirullah, maaf sayang Bunda typo tadi,"  dengan lembutnya Bundanya mengatakan hal itu, yang diselingi dengan tawa kecilnya.

"Typo dari mananya coba? Bunda tadi jelas-jelas bilang kamu sudah tidur ko," timbal Zya, yang membuat Zya geleng-geleng kepala akan tingkah Bundanya itu. Bisa kalian pikirkan, typo dari mananya coba?

"Bukan itu maksud Bunda sayang, maksud Bunda tadi, kamu sudah bangun tidur apa belum? Gitu lho maksudnya." jelas Bunda, yang saat itu membuat Zya makin geleng-geleng kepala. Karena menurut Zya, saat Bundanya masuk ke kamarnya dan melihat Zya sudah bangun tidur, harusnya Bundanya tidak perlu menanyakan lagi bukan? Zya sudah bangun atau belum? Karena jelas-jelas dia sudah melihat bahwa Zya sudah bangun.

"Astaghfirullah Bunda ... Bunda ... Bunda ini ada-ada aja, kalo seperti itu namanya bukan typo. Itu namanya kekurangan kata dalam ucapan Bunda tadi." ucap Zya dengan penuh penjelasan dan berkata dengan penuh hati-hati, dan berusaha mungkin untuk menjelaskan kalimat yang bisa Bundanya pahami.

"Ya udah iya sayang, kamu itu selalu benar, dan Bunda? Bunda selalu salah. Intinya saat Bunda berdebat dengan kamu. Pasti kamu yang akan selalu menang, dan Bunda yang harus mengalah." ucap Bunda dengan pasrah.

'Padahal memang jelas Bunda salah, tapi dia selalu bilang bahwa dirinya mengalah, dasar Bunda.' gumam Zya, yang sepertinya tidak di dengar sama sekali oleh Bunda saat itu. Dan sekarang Zya tidak ingin banyak berdebat dengan Bundanya, apalagi ini masih pagi. Dia tidak ingin mengawali liburan paginya dengan menghabiskan banyak waktu untuk berdebat hal sepele dengan Bundanya.

Pergi Hilang Dan Lupakan [ ON GOING ]Where stories live. Discover now