takbir

130 16 0
                                    

Malam ini rembulan begitu indah, memancarkan sinarnya yang teramat terang. Hembusan angin menerpa wajah, menerbangkan helai rambut yang telah kusisir rapi.

Sekitar 1 jam setelah aku berbuka puasa, aku pergi ke majid setelah mendengar suara adzan Isya, ingin melaksakan sholat Isya tentunya dengan berjamaah. Malam ini kami tidak melaksanakan tarawih, itu berarti besok telah masuk Hari Raya Ramadhan.

Tak terasa, selama sebulan penuh kami menahan lapar, haus, dan nafsu. Semuanya akan terganti pada hari penuh pengampunan, hari kemenangan, hari yang fitri.

Rasanya hati ini begitu damai, dari tadi aku tak bisa menahan senyum, menahan isak tangis bahagia. Subhanallah! Allahu Akbar! begitu hebatnya kuasamu.

Aku berjalan dengan santai, namun tidak bertele-tele. Setengah perjalanan telah kutempuh. Melihat siluet 4 orang bercengkrama di depan sana.

Kupikir aku mengenali sosok itu. Hem, itu adalah Deokyeom, Hoshi, Wonwoo, dan Woozi hyung. Kupercepat langkah kakiku mendekati mereka. Lalu, kutepuk bahu mungil itu untuk memberitahukan keberadaanku.

Orang itu menoleh menatapku, tersenyum ramah. "hey dino-ya" sapanya, lalu kubalas tak kalah ramah. Ketiga diantaranya menoleh melihat kearahku dan ikut menyapa.

"yo Dino, apa kabar, di rumah mulu lo"

"hahaha, iya Dk hyung, habis males mau keluar rumah" Ya, yang barusan menyapaku adalah Deokyeom hyung, sedangkan Hoshi hyung segera merangkul bahuku. Lalu, Wonwoo hyung tersenyum amat manis dan mengusak rambutku perlahan. Ia selalu memperlakukanku dengan hangat, walau jarang berkata-kata.

Lantas kami melanjutkan berjalan. Seringkali kami menatap langit terang yang penuh akan bintang gemilang. Kami tak berbicara, hanya menikmati waktu kebersamaan kami.

Sangat menyenangkan, aku bersyukur bertemu ke-12 saudaraku. Dapat merasakan kasih sayang seorang kakak yang tak pernah kuperoleh. Walaupun, kadang mereka berbuat usil dan selalu mengerjaiku, namun aku tahu itu adalah bentuk kasih sayangnya.

Kadang saat sebelum tidur aku selalu mengingat awal pertemuan kami, membuat pikiranku fresh, tak jarang hanya memikirkannya pun aku dapat tertawa sendiri.

"no-Din- Dino hey!" Ah aku tersentak, sepertinya aku terlarut dalam lamunanku.

"ah ya Wonu hyung"

"kamu melamun?"

"eh ya-tidak, hanya ya hari ini suasana hatiku sangat damai"

"hem gitu, jangan melamun"

"hehehe ya-eh ngomong-ngomong mana Hoshi dan Woozi hyung"

"lo bilang ngga ngelamun, tapi ngga sadar mereka udah jalan duluan"

"eh,eum maaf"

"lagi mikirin apa?"

"enggak, cuma keinget sesuatu aja"

"yaudah yuk"

"Wonwoo! Dino! Deokyeom"

Saat kami hendak berjalan, seseorang memanggil nama kami. Pun, kami menoleh disana terdapat Joshua, Jeonghan, Seungcheol, dan Mingyu hyung.

"Yo Scoups"

"Yo Dikey"

Mereka asik ber-high five berpelukan seakan-akan telah lama tidak berjumpa. yah! inilah kelakukan aneh kakak-kakakku. Tanpa kusadari aku terkekeh pelan.

"lo kenapa Din"

"eh apa Mingyu hyung"

"napa lo ketawa gitu?"

Seventeen in Ramadhan [TAMAT]✓Where stories live. Discover now