Bukber

124 19 1
                                    

Hari ini tepat sudah ke enam belas harinya mereka menjalankan puasa Ramadhan, tak terasa sudah satu setengah bulan mereka berpuasa.

Hari-hari yang mereka lewati dengan berbagai kegiatan, entah itu sendiri, bersama keluarga, ataupun bersama teman.

Siang tadi Wonwoo, Hoshi, dan Vernon singgah ke rumah Woozi untuk bermain game bersama, awalnya hanya Wonwoo, namun Vernon membuat rusuh di grub chat mereka dengan mengirim spam chat, setelah ditanya ternyata dia sedang bosan, pun dengan itu Wonwoo mengajak Vernon untuk kemari bermain vidio game.

Sedang Hoshi memang niat awalnya akan mampir ke rumah Woozi untuk memberikan bingkisan kue buatan ibunya, ia tak tau jika kedua sahabatnya sedang ada disana. Karena di rumah juga tidak ada kerjaan akhirnya ia memutuskan bergabung.

Beberapa jam kemudian, setelah merasa lelah bermain dan mata Wonwoo yang sudah mulai sakit mereka memutuskan untuk mengakhiri acara main game bersama itu.

Kebetulan sudah masuk waktu Dhuhur, pun mereka sholat bersama dengan Vernon yang menjadi imamnya. Selesainya sholat mereka merebahkan diri di kasur Woozi, tentu mana cukup satu kasur mininya diisi oleh empat orang dengan badan sebesar itu, lantaran merasa gerah karena harus bertumpang tindih Hoshi dan Wonwoo pindah untuk merebahkan dirinya di sofa dan karpet alas depan tv yang masih di dalam kamar Woozi.

Sedang asik-asik nya berbincang, lama-lama sautan mereka mulai melemah, dan ternyata mereka telah jatuh tertidur. Sangat lama, hingga jam dikamarnya telah menunjukkan waktu pukul Empat lebih dua belas menit.

Orang yang pertama kali bangun adalah Wonwoo, lalu di susul si pemilik kamar. Didudukkannya badan mereka, entah siapa yang memulai mereka malah saling beradu pandang dalam kurun waktu cukup lama, karena matanya mulai terasa panas, Wonwoo mengakhiri acara tak bermutu mereka.

"kenapa?" tanyanya dengan suara bariton khas bangun tidurnya.

"apa" Woozi malah balik bertanya.

Tak mendapati sautan dari sahabatnya, setelah dilirik Wonwoo kembali memejamkan matanya, tertidur dengan kondisi duduk.

Melihat boneka kelinci ada disamping tubuhnya, dengan iseng dilemparkannya ke arah Wonwoo, namun sepertinya ia belum sepenuhnya sadar, justru Hoshi yang terkena lemparan boneka itu.

Terkejut dengan sesuatu yang menimpa mukanya, dengan reflek dia berteriak. Hal itu mengejutkan Wonwoo yang berada di bawahnya, seperti tertular Wonwoo ikut berteriak karena kaget.

Berdiri dengan terburu-buru dengan kesadaran tubuh yang belum seimbang, Hoshi malah terjatuh dan menimpa punggung Wonwoo yang ada didepannya. Wonwoo semakin terkejut lantas menyusul berdiri dan berteriak heboh.

Merasa terhibur dengan tingkah konyol kedua sahabatnya, Woozi tertawa kencang sampai membuat perutnya merasa sakit, aksi tertawanya yang tidak santai dengan berguling-guling dikasur, justru membuat Vernon yang ada disampingnya terbangun.

Lekas mendudukkan dirinya, pun menguap dengan lebar. Dengan keadaan linglung dilihatnya sekitar, Wonwoo dan Hoshi yang sedang beradu pukulan dengan boneka kelinci, Woozi yang terus tertawa terpingkal-pingkal sambil memegangi perutnya.

Tak tahan dengan kebingungan ini sendirian ia memutuskan untuk mengakhiri ini.

"kalian kenapa? lo kenapa mukulin Hoshi kaya gitu? lo juga lagi ngetawain apa?"

"hoi jawab kek!"

"heh gue lagi nanya!?"

"ah! hahaha aduh haha gue ngga kuat hahaha... perut gue astaga hahaha sakitt... hahaha"

"apasih kalian ngga jelas banget njir!"

Tak ada tanggapan yang didapat, Vernon memicingkan matanya tajam, ia benar-benar kesal acara tidurnya diganggu dengan mereka yang sama sekali tidak merasa bersalah dan asik dengan kegiatannya sendiri, Vernon benar-benar di buat badmood.

Seventeen in Ramadhan [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang