Chapter 3

306 63 2
                                    


“ahh… satu lagi, dasi yang kau gunakan miring” kataku tertawa kecil dan pergi meninggalkannya

Sebenarnya aku sedikit takut menemuinya tadi karena aku takut Sehun akan menyeretku ke penjara tengah laut itu. bukan maksudku aku tak mau masuk kesana tapi aku harus menyelesaikan urusan yang disebabkan oleh mereka yang membawa nama baikku

Aku berjalan dengan tempo normal agar tak terlihat seperti aku sedang lari dari kejaran seseorang. Sampai aku berbelok ke sebuah gang aku tak merasakan ada orang yang mengikutiku dan aku kembali melihat ke arah cafe tadi. Sehun masih disana, tangannya memeluk cangkir kopinya

‘setidaknya, aku masih bisa membersihkan namaku’ batinku melajukan mobilku pergi.






Aku melajukan mobilku pelan dengan ditemani lagu medley yang benar-benar membuat pikiranku menjadi jernih. Mereka benar-benar sialan, aku pikir setelah kepergiannya mereka tak akan melanjutkan misi mereka tapi—yah—aku salah.

“Yeri?” gumamku, “apa yang dia lakukan malam-malam seperti ini?”

“EH?! Sialan!” geramku ketika ternyata Yeri diganggu oleh anak-anak berandal itu. aku langsung menepikan mobilku dan membanting pintu mobilku berlari menghampirinya

Bug! Bug! Braakk

Aku memukul mereka dengan sekali pukul, aku langsung menghampiri Yeri yang menangis sambil menekuk kedua kakinya. “Yeri” panggilku

“aniyo, aniyo jangan, jebal jangan lakukan itu!” jawabnya sambil menangis

Seseorang menendangku hingga aku jatuh tersungkur dan mereka menarik tangan Yeri secara paksa agar mengikuti mereka

“ajhussi!!” teriaknya menangis, aku langsung bangkit dan berusaha menghajar mereka. Aku tak terlalu pandai bertengkar tapi untuk menghadapi berandalan teri seperti mereka itu perkara mudah

“jangan ganggu anakku!” teriakku

Bugg! Brak! Bug! Bug!

Tak butuh waktu lama mereka langsung berlari pergi, aku menghampiri Yeri yang masih menangis. Aku langsung memeluknya. Aku tak peduli dengan rasa sakitku saat ini, aku merasa benar-benar senang memeluk anak ini

“ajhussi, gwenchana?” tanyanya sesenggukan, aku mengangguk tersenyum, “kajja, ajhussi akan mengantarmu pulang” kataku

Dia membantuku masuk kedalam mobil. Aku menjalankan mobilku pelan, aku yakin saat ini perutku memar, tapi ada Yeri disini tak mungkin aku merintih. Aku meliriknya sekilas, dia memainkan jari-jari tangannya yang masih bergetar

“kenapa kau pulang sendiri?” tanyaku, “aku baru saja pulang dari rumah temanku untuk mengerjakan tugas kelompok dan aku tak sadar jika aku terlalu malam” jawabnya

“jika terlalu malam seharusnya kau menelpon eommamu atau appamu, supaya mereka menjemputmu” tegurku, “eomma—eomma ada pekerjaan dadakan dirumah sakit sedang appa, aku tak yakin dia akan pulang hari ini” jawabnya

“apa mereka selalu sibuk seperti itu hingga mereka tak memiliki waktu untuk menjemputmu walau hanya sebentar?” tanyaku sedikit emosi

“aku sudah terbiasa ajhussi dan itu tak masalah” jawabnya, “berikan ponselmu” kataku akhirnya

“cepat berikan saja” kataku mengulang karena dia tak segera memberikan ponselnya. Sedikit ragu dia memberikan ponselnya dan aku menekan beberapa nomer dan langsung memberikannya pada Yeri. “coba telepon nomer itu” kataku, dia melakukannya dan ponselku berdering

“itu nomer telepon ajhussi, jika kedua orangtuamu tak bisa menjemputmu kau bisa menghubungi ajhussi, kapanpun ajhussi akan menjemputmu” jelasku, Yeri hanya mengangguk mengerti.

FACE OFF (Remake Ver. Yoonhun)Where stories live. Discover now