CHAPTER 1

74 25 1
                                    

Jakarta-Indonesia,2025


Hallo perkenalkan namaku Dara, Dara Anindya Ridwan. saat ini aku berkerja menjadi salah satu dosen di universitas yang ada di Indonesia, aku sangat menyukai pekerjaan ku itu rasanya senang aja gitu bisa membagi ilmu heheh, oh iya aku menulis ini saat habis menyelesaikan pekerjaanku ditemani secangkir kopi Americano yang sebelumnya telah kubuat terlebih dahulu biar lebih mantep ceritanya hehehe,


Aku lahir di Jakarta 28 tahun silam. aku lahir dari keluarga yang sangat sederhana, ayahku seorang guru sekolah menengah dan ibuku seorang ibu rumah tangga yang tentu masakan nya sangat enak, aku anak kedua dari dua bersaudara aku. Aku juga memiliki seorang anak perempuan yang menggemaskan umurnya 6 tahun, dia baru saja terbangun dari tidurnya langsung minta di bikinin susu cokelat kesukaannya dan mungkin sekarang dia sudah kembali bermimpi heheh. Aku menyayangimu anakku.


Dari SD sampai SMA aku bersekolah di salah satu sekolah negeri yang ada di Jakarta . kehidupan saat aku masih remaja sama ko kaya remaja pada umumnya suka nonton bioskop, belanja ,baca novel atau komik yang genre percintaan. Saat masih SD aku mengikuti les taekwondo gak lama si karena saat itu aku mengalami cedera pada saat latihan  akhirnya kedua orang tua ku tidak memperbolehkan aku mengikuti latihan lagi huhuhu..


Pada saat hari kelulusan SMA aku diberi tahu bahwa aku mendapat beasiswa di salah satu universitas yang ada di korea,kaget ? iya aku kaget banget sebenarnya si gak nyangka si bisa kuliah di negeri gingseng itu karena tujuan awal aku masuk universitas Harvard tapi malah dapetnya di korea hemm tapi aku tetap bersyukur masih dikasih rezeki heheh, kedua orang tua dan juga kakak lakiku sangat senang tapi sekaligus sedih karena untuk pertama kalinya selama 18 tahun jauh dari mereka .

Kehidupanku saat di korea sangat menyenangkan dari pagi sampai siang aku berada di kampus dan sepulangnya aku berada di café kecil yang dekat dengan kampus, iya aku bekerja part time untuk menambah uang saku ku karena kalau mengadalkan uang pemberian orang tua tidak mungkin cukup secara kehidupan diluar negeri jauh lebih mahal . kehidupan berjalan dengan sangat baik sampai tiba aku bertemu dengan seseorang yang mampu memberikan pelajaran sekaligus pengalaman yang paling berharga, akan kutulis semua yang terjadi pada masa laluku dan akan kuberitahu tulisan ini bercerita tentang percintaan, pengorbanan dan sekaligus perpisahan...

***


Seoul-korea selatan, 2018

Bukkk bukkk.....

Langkah Dara terhenti saat melihat seorang pria jatuh tersungkur ke tanah setelah di hajar habis-habisan oleh 3 pria berbadan besar. Sekilas pria malang itu melihat kearahnya tapi tak lama tubuh pria itu kembali diberi hantaman, Dara meringis saat melihat wajah pria malang tersebut dipenuhi dengan luka lebam dan tubuhnya terlihat tak berdaya. Panik, Takut itulah yang sedang Dara rasakan saat ini, Dara ingin cepat pergi dari suasana yang mencengkam ini tapi tubuhya kaku untuk beranjak, ia ingin sekali menolong pria malang itu tapi dia takut jika dia ikut campur dia akan terimbas masalah juga tapi jika dia tidak meolongnya dimanakah letak jiwa kemanusiaan Dara selama ini terlebih saat pria malang itu menoleh sedikit padanya tatapan nya seperti meminta pertolongan, Apa yang harus Dara lakukan dia ingin meminta bantuan tetapi tempat ini sangat sepi terlebih saat ini jam menujuk pukul 01.00 saat sudah tidak ada lagi orang yang berlalu lalang di tempat itu. Dara melihat kayu yang berada di tepi jalan lalu segera mengambilnya, Dengan tekad yang Dara punya ia mendekati 3 pria berbadan besar itu dengan kayu yang ada di tangannya.

"Heiii!!! kalian bener-bener pria yang pengecut beraninya main keroyokan" Teriak dara dengan lantang sehingga 3 pria itu berbalik menghadapnya.

"maaf noona, kami tidak ada urusan dengan kamu, sebaiknya kamu cepat pergi sebelum kami memberikan pelajaran kepadamu karena berani mengusik aktivitas kami!" ujar salah satu pria tersebut

" Gak gue gak akan pergi sebelum kalian hentikan semua itu, TOLONGGG ..."

"Tidak ada yang akan menolong di tempat sepi ini noona, kami sudah meperingati kamu untuk tidak ikut campur!! " ujar pria itu, tubuh dara gemetar saat 3 pria itu berjalan mendekat ke arahnya sembari memberikan menyeringai senyuman yang menakutkan, Dengan susah payah dara menelan ludahnya, saat 3 pria tersebut sudah hampir mendekat ke arahnya dengan keberanian yang ia punya ia ayunkan tangannya yang sedang memegang sebuah kayu lalu memukul kepala 3 pria tersebut dengan sangat keras sehingga membuat 3 pria tersebut langsung terjatuh, dengan kemampuan bela diri seadaanya saat masih sekolah dulu dia memberikan sebuah hantaman di masing-masing perut pria tersebut sehingga membuat 3 pria tersebut meringis kesakitan. Dengan secepat kilat dara berlari ke arah pria malang tersebut terlihat dari wajahnya pria itu sedikit terkejut dengan aksi yang dilakukan dara.

"Ayo bangun kita harus cepat-cepat pergi" ujar dara sembari menyeret tangan pria malang itu. dengan susah payah pria malang itu berlari
Dara menoleh kebelakang terlihat 3 pria itu tengah mengejar mereka berdua, dara melihat gang yang begitu sempit segera mereka bedua menelusuri gang tersebut. Sial, 3 pria tersebut masih mengejarnya dengan sekuat tenaga mereka belari sehingga berhasil meninggalkan jauh 3 pria itu, tidak lama dara melihat rumah kosong segera dia membawa pria malang itu untuk memasukinya berniat untuk sembunyi di dalam sana.

"Sial, jungkook berhasil kabur, apa yang harus kita lakukan sekarang" ujar salah pria itu.

"kita telepon boss sekarang"

"...Halo boss jungkook berhasil kabur... siap boss segerakami jalankan perintah" ujar pria itu , tidak lama suara 3 pria itu menghilang. Dara mengintip di sela-sela jendela , Syukurlah 3 pria itu tidak mengejarnya lagi, dara menoleh kesamping terlihat pria malang itu sedang memejamkan matanya "jadi namanya jungkook "ujar dara dalam hati.

"hei,, kita selamat mereka udah gak ngejar kita" bisik Dara sembari memegang bahu pria itu seraya membangunkannya tapi nihil pria itu tidak kunjung bangun juga dara pun segera memeriksa nafas pria itu untunglah pria itu hanya pingsan.

Dengan susah payah Dara membopong pria yang ia ketahui bernama jungkook ini menuju ke kediamannya , sesampai dikediamannya ditaruh lah tubuh jungkook di sofa yang ada di ruang tengahnya dan segera mengambil kotak kesehatan miliknya. Setelah selesai mengobati jungkook, dara bergegas ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya..











Terimakasih sudah membaca. ❤

DANDELION 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang