Nesya lituhayu perempuan rambut sebahu yang tak pernah mengganti bentukan rambut memanjangkan atau pendek sekalipun.
Pas.
Ujarnya.
Katanya tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, bukan kah hidup itu harus balance?
Terkadang kita selalu mendengarkan dan mengutamakan apa kata orang dibandingkan suara hati sendiri.
Kita sering egois kepada diri kita sendiri.
Kita sering membohongi diri sendiri.
Kita sering memendam dari mengemukakan pendapat sendiri. Dan hal yang terjadi kita akan hancur oleh diri kita sendiri, bukankah itu lucu? Hancur karena diri sendiri. Ah ya, bukan lucu lebih tepatnya membodohi diri sendiri.Berada dibali meninggalkan kota kelahirannya membutuhkan pengorbanan berdarah-darah dari meminta izin orang tua,uang dan seseorang.
Tapi, bagaimana jika dia meninggalkan sebentar bali untuk menyelesaikan suatu hal yang rasanya belum benar-benar selesai.
Berada diambang kebingungan antara melanjutkan atau meyelesaikan sesuatu hal yang berada didimensi berbeda yaitu masa lalu dan masa sekarang.
***
Note
Ga pinter buat prolog langsung aja kecerita wkwk
Ini bukan cerita pertama yang ingin dibuat banyak cerita di draft yang terhenti karena habis akal dan terbengkalai, block writter untuk melanjutkan.
Jangan berekspetasi lebih,karena saya hanya rengginang di dalam biskuit khong guan.
Jangan di vote,kalo cerita ini bagi kalian " apaansiiiihhhh" lebih baik turut berkomentar memberikan kritikan daripada berkata hal hal yang tidak bisa di explainkan.
HATUR NUHUN & HAMPURA
YOU ARE READING
MADE FOR EACH OTHER [ON GOING]
Teen Fiction"Lo tau? terkadang orang yang kita sayangi adalah orang yg paling berpotensi menyakiti kita." ujar perempuan itu. "Memang pikiran manusia itu tidak ada yang bisa mengendalikan selain dirinya sendiri." balas pria itu sebelum ia meninggalkan perempuan...