Karma Gue Klo Berurusan Sama Aksa

151 15 2
                                    

"Lo... Mau gue bunuh ya?" "Harusnya gue yang tanya ke elo! Kenapa lo suka nyiksa diri lo sendiri?" -Aksa yang megang lengan gue lagi

"Sa-Sakit!" "SAKIIITTTTT!!!" -gue TERIAKKK lagi

"Lengen lo minta gue patahin ya? Lo mau gue buat lumpuh ya biar lo skali-kali nurut sama orang!" "Biarpun sensei lo dari Jepang ini emang songong tapi bukan berarti dia gak peduli sama lo!" -Aksa ngeremes lengan kiri gue makin keras

"Hiyaaaa... Luka gue luka gue! Sa lepasin lepasin! Sakit anj*rrrr woee lepassss!" "Lepasin Sa huwaaa... " -gue mberontak dan nggak sadar gue nangis

"Minta maaf dulu nggak? Ato gue buat lengan lo patah beneran nih!" -Aksa yang makin kuat megang lengen gue huwaa...

"I-Iya gue mi-minta maaf deh! Sa lepasin pliss gue minta ma-maaf!" "Sakit Sa! Hikss... Sakittt!" "Tolongin gue siapa aja pliss!" "Gue... " Brukk...

"Lah! Tuh anak tepar!" -Raka

"Hayoloh Aksa!" "Aksa! Aksa! Aksa! Aksa...!" -si bule sambil tepuk tangan di setiap selingan kata Aksa yang diucap dan nggak lupa si Raka yang ikutan

"Kok malah gue disalahin?" "Kalian mau nyorakin gue gitu ato gue kirim kalian ke kuburan?" "Bantuin angkat Senja woee!"

"SIAP BOSS!" -kompak

***

"Cih tuh anak gaada kapoknya ya?" "Masih aja suka ribut sama orang! Ya klo ribut sama gue gapapa!" "Toh juga gue nggak bawa senjata! Tapi klo udah gini akhirnya kita jugak yang repot!" Gumam... Gumam... -Aksa yang lagi asik menyendiri di jendela kamar rumah sakit sambil nggumam

"Gue ganyangka bisa ribet gini klo udah urusan sama keluarganya Anabel!" -Raka ambil napas panjang

"Keluarga? Siapa bilang gue keluarganya Anabel?" "Klo Senja bangun dia pasti bilang gitu!" -si bule

"Emangnya kenapa? Bukannya mereka emang keluarga?" -Raka

"Iya... Sebenernya jugak gue gabisa anggep klo Senja itu keluarganya Anabel!" "Toh dari dulu mereka gapernah akur!" "Yang Anabelnya gitu yang Senjanya barbar!" "Udah kek air sama minyak!" -si bule

"Ah... Bener jugak! Gue takut klo suatu hari bakal terjadi yang namanya perang saudara!" -Raka

"Lu kira Amerika apa? Perang saudara!" -si bule

Pfftt... Bwahahahaha... -mereka berdua kompak ngakak sambil pukul-pukul tembok

"Isshhh... Urusai baka!" (berisik bodoh) "Ganggu orang tidur aja! Gaada kerjaan ya kalian pada?" -gue yang gabisa nyenyak bobok

"Ohh... Udah bangun ya? Maapin hehee... " -Raka

"Nih! Klo lo gabisa tidur!" "Minum tuh yang banyak!" -Aksa mentelengin gue kek gue ini samsak tinju

"Serem anj*rr! Nih anak pengen buat gue mati overdosis ya?" "Bukannya malah tidur, nyawa gue malah melayang bego!" "Gue kabur aja dari sini ya?" "Gue gabisa hadepin nih anak klo lagi marah kek iblis gini!" -gue yang cuma diem diatas kasur

"Pffttt... Senja diem tuh dimarahin sama Aksa!" -Raka bisikin Ersya

"Hu um! Dia udah kek anak kecil yang dimarahin gegara makan permen!" -Ersya bisikin ke Raka

"Klo Aksa marah wajahnya jadi 100× lebih dingin dari biasanya hihihiiii... " -Raka bisikin ke Ersya

"Sumpah deh beneran! Mukanya Senja yang diem gitu kawaii banget!" Pffttt... "Ersya bisikin ke Raka

"Anjey! Gue lagi di gibahin sama tuh anak dua! Awas aja kalian, gue bunuh bentar lagi hmph!" -batin gue

"Tapi buat yang sekarang! Keknya gue harus lolos dulu dari tatapan iblisnya Aksa! Sumpah deh daritadi dia nggak lepasin gue sama sekali!" "Sampek mancarin laser ke gue tuh mata ihh!" -gue yang gatau harus apa diatas kasur

Jam 4 sore kemudian...

"Huahhh... Gue ketiduran! Gue harus kerja hari ini!" -gue lompat dari kasur yang seketika langsung di tatap sama Aksa

"Sempet-sempetnya ngirim kode ke gue padahal lagi angkat telpon gitu! Apaan sih tuh mata minta gue colok ya?" "Ngajakin berantem lu Sa?" -gue yang hanya bisa marah membatin tanpa gue ungkapin, yayalah klo di ungkapin beneran ntar gue dibunuh beneran

Tapi kenapa kaki gue gamau gerak sih astogeh, diem mulu di tempat dari tadi. Yah gini nih akibatnya klo gue kebanyakan tidur, gue harus...

Start... (Slow Motion)

Dengan sekuat tenaga Senja mulai melangkahkan kaki kanannya ke depan dengan muka yang memaksa. Iyak bung kaki kanannya masih berada di udara dan baam... Dia berhasil mendarat. Kemudian dilanjutkan dengan kaki kirinya, dia masih berusaha bung... Dan owww apa yang terjadi? Ada sebuah kaki panjang yang menghentikan langkahnya sampai membuatnya terjatuh ke depan daannn...

Gedubrakkk...

You lose... (Normal Motion)

"Woee penulis! Lu kira gue ini film hah? Biarin lambat sekalian gitu jatuhnya!" "Batuk gue sakit bego!" -Senja

"Lo mau kemana?" -Aksa yang masih aja nyeremin

"Ha? Mau kemana?" "Ya gue mau kerja lah! Lo mau tanggung jawab klo gue dipecat? Ntar siapa yang ngasih makan Anabel?" -gue yang masih dalam posisi jatuh tersungkur

"Lo kira dia hewan apa?" -batin Raka

"Gue kan udah bilang waktu itu! Jadi sekretaris gue aja!" "Emang apa susahnya jadi sekretaris gue?" -Aksa

"Hiyaaaa... Bukan masalah susah kerjaannya! Yang susah waktu gue hadepin lo yang lagi marah kek gini!" "Gue bisa mati klo nggak ada humornya basipun sehari aja!" "Huwaaa... Gilang! Altezza! Tolongin gue plisss!" -menangis dalam diam

Tok... Tok... "Permisi!"

"Oh itu dia anaknya!" "Lo ngapain tengkurep di lantai gitu?"

"Kasurnya kurang empuk ya?"

"Ha? Huwaaa... " "Gilang! Altezza!" "Tolongin gueeeee... " "Jauhin gue dari iblis satu itu!" -gue yang lari sembunyi di balik badan mereka berdua

"Ha? Lo kenapa sih?" "Emangnya kenapa?" -Altezza

"Emang lo mau kemana sih ini kok udah bangun aja!" -Gilang

"Gue mau berangkat kerja! Tapi dia malah njegal gue!" "Gue salah apa sih? Emang klo kerja salah ya?" -gue

"Hah? Ya jelas lah!" "Lo blom pulih udah minta gue gampar ya?" -Gilang

"Lo pengen gue bunuh di kantor ya?" "Emang lo kira gue bakal biarin lo di kantor kerja sama lengen sobek kek gitu?" -Altezza

"Gue bikin lengen lo jadi roti sobek tau rasa lo!" -Gilang

"Sekarang balik ke kasur ato lo kena gampar beneran!" -Altezza

"Eh? Kok mereka jadi lebih nyeremin gini sih?" "Kenapa sekarang gue jadi diliatin sama 3 iblis sih?" "Gue lagi di neraka ya?" -gue linglung

"Yang sakit lengen kiri gue! Bukan berarti badan gue sakit bego!" "Justru klo kalian nyuruh gue tidur terus di kasur rasanya badan gue udah mau pecaaahhhh!" "Gatau ahhh gue nyerah ngurusin kalian!" "Ntah kalian marah ke gue ato nggak gue ga peduli!" "Hidup hidup gue kenapa kalian jadi sok ngatur gini sih?" "Gue bukan bocah ingusan lagi woee!" hah... hah... hah... -gue gasken yang diakhiri dengan nafas ngos-ngosan

I am Not a ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang