|3| Renjana | Yunho

70 9 4
                                    

"Udah dong gak usah dilihatin mulu kertasnya," ucap Mingi ketika sedari tadi Yunho menatap nomer yang Hyunjin berikan di secarik kertas.

"Udah di simpen belom?"

"Udah.. astaga gue seneng banget, Ming!!"

Mingi hanya memberikan raut datar ketika Yunho mengguncang tubuhnya untuk kesekian kali. "Iya tau gue ah"

Yunho menghela mafas, lalu mengambil hp di saku jaketnya.

"Katanya nanti bakal ada kuis, ya?"

Mingi mengangguk, "yoi"

"Udah belajar belum, lo?"

"Udah lah. Makanya santai nih.." ucap Mingi lalu kembali menyesap kopi hitamnya.








"Hyunjin udah selesai??" Tanya Yunho sembari jalan ke parkiran, menghampiri motornya. Sedikit menggèmbungkan pipinya, ternyata motornya terkena sinar mstahari. Alias nanti joknya bakal panas kalau Yunho duduki.

"Ben-bentar.. aduuh Hyunjin jangan di mainin ah bukunya! Nanti jatuuh!"

Dari sana, dapat Yunho dengar rengekan Hyunjin. Dan Hyunjin bilang Hyunjin? Ah Yunho tau, pasti si hwang yang katanyaaaaa ganteng itu.

Aih, Yunho jadi sedikit khawatir kalau hyunjin lebih senang dengan hwang kentimbang dirinya.

"Udah.. kenapa, ya?" Tanya Hyunjin di seberang sana yang langsung dibalas Yunho, "mau aku jemput?"

Yunho ikut terdiam ketika Hyunjin tak langsung menjawab pertanyaan, yang ia dengar malah suara gumaman dari Hyunjin. Aih gemasnya

"Boleh deh boleh. Mumpung aku udah lumayan ga sibuk lagi hehe"

Yunho ikut tersenyum mendengar perkataan Hyunjin, "okeeeyy, Yuno bakal meluncurr"

"E-eh! Jangan dimatiin dulu!" Potong Yunho saat ia mendengar ucapan salam dari Hyunjin, "kenapa?"

"Mau dimatiin telponnya atau ga usah?"

"Ha? Ada ada aja deh?? Matiin aja  boros pulsa ah. Daa, hati-hati di jalan Yunhoo"

"Okeyyy, tunggu yaaa, byee" balas Yunho lalu telpn pun dimatikan oleh Hyunjin. Pasalnya, mana mau Yunho mematikan sambungan telponnya jika itu Hyunjin.



Dijalan, Yunho sedikit lega, akhirnya Hyunjin pinya waktu luang. Sebenarnya Yunho sudah cemas dari sebelumnya, sejak Hyunjin yang jadi jarang ia lihat ketika melewati lapangan yang biasanya ia pakai buat bermain basket. Pikir Yunho,  Hyunjin mungkin sudah pulang atau bahkan tidak ada kelas.

Tapi beda lagi ketika ia tahu jadwal kelas Hyunjin dari Lia. Saat malam itu juga, Yunho langsung balik kelapangan. Ia pikir menunggu sampai jam 8 pun mungkin hyunjin sudah lewat. Tapi tidak, jam 9 kurang Hyunjin baru lewat dengan raut wajah yang terlihat jelas lelahnya.

Untung saja Yunho masih bisa sabar untuk menunggu Hyunjin. Yah, dia khawatir.

"Seenggaknya habis ini gue punya waktu bareng Hyunjin.." lirih Yunho sebelum matanya menangkap Hyunjin yang sedang duduk di kursi.

"Neng, ojeknyaa"

Hyunjin langsung mendongak dan menatap aneh ke arah Yunho.

Sedkkit bingung, Yunho terdiam, kok gitu?

"Siapa, ya?"

Yumho dibuat terkejut ketika mendengar pertanyaan Hyunjin. Mana lagi, mata Hyunjin menatapnya risih alias tak suka. Sedikit sakit hati, tapi kenapaa???

"Ini.. Yunho" balas Yunho yang dibalas raut aneh oleh Hyujin.

"Gak usah ngaku-ngaku. Yunho kan motornya bukan ini." Balas Hyunjin yang membuat Yunho langsung tersenyum di balik helmnya.

Ternyata Hyunjin tau motornya

Aaaa senangnya >.<

Akhirnya, Yunho membuka helmnya dan meringis di depan Hyunjin. Sedangkan Hyunjin hanya diam lalu ikut meringis. "Motor baru?" Tanya Hyunjin

Yunho menggeleng, "bukaan, motorku ada 2, ini yang baru selesai di service. Yaudah yuk langsung cus"

Hyunjin tertawa mendengar ucapan Yunho, "cus?"

"Yaudah.. yuk langsung caw" ralat Yunho yang malah kembali membuat Hyunjin tertawa.

"Apasih Yunho?" Kata Hyunjin lalu duduk di belakang jok Yunho.

"Makan dulu, yuk?" Tanya Yunho yang diangguki Hyunjin, "ayuk. Burger yaa??" Tawar Hyunjin yang diangguki Yunho.

Pasti karena ada roti. Yah, Yunho tau kalau Hyunjin ini bread lovers.

"Habis itu kemana?"

"Mm, kemana ya? Kita hunting makanan gimana?"

Yunho langsung mengangguk semangat. Tadi ia dengar temannya ada festival makanan, dan ia langsung teringat Hyunjin untuk mengajaknya ketika kelas sudah selesai.

Tapi dia lupa, untungnya Hyunjin secara tidak langsung memgingatkannys.

Dan ini salah satu yang Yunho suka. Hyunjin jarang sekali atau bahkan tidak pernah mengatakan terserah. Pun toh kalau ia tidak tau apa yang harus ia pilih, pasti Hyunjin akan tanya, "kalau Yunho?"

Intinya Hyunjin bukan tipe yang bikin Yunho pusing ksrena jawaban terserahnya. Wkwk

"Kamu tau ada festival?" Tanya Yunho ketika Hyunjin sudah turun dari motor

"Tau. Makanya aku ajak, eh, ternyata kamu udah tau duluan hehe"

Yunho tersenyum sebelum menggandeng tangan Hyunjin. "Yuk, masuk"

Sebenarnya Yunho tau kalau hyunjin sempat kaget karena ia yang langsung menggengam erat tangan Hyunjin. Sedangkan Yunho, dia sudah mati-matian menahan senyumnya lebarnya. Yang ia keluarkan hanya senyum biasa. Ia tidak mau membuat malu

"Cari cimol ada ga ya?" Gumam Hyunjin yang membuat Yunho langsung menolehkan kepalanya. "Ada kali ya? Yuk cari" ajak Yunho yang diangguki Hyunjin.



"Tadi gimana kuliahnya?" Tanya Yunho ketika Hyunjin sedang minum.

Oh, ya, cimolnya tadi udah ketemu dan udah dimakan. Sekarang mereka lagi makan kwetiaw, katanya "maaf ya Hyunjin, aku gebet banget kayak ornag ngidam :("

"Hmmm gak gimana-gimana sih. Untungnya tadi gak terlalu berat buat aku. Kamu sendiri gimana?"

"Aku? Hngg berat. Gak fokus gituu" jawab Yunho dengan raut wajah sedih yang membuat Hyunjin menatapnya sedikit khawatir juga terkejut.

"Eh? Kamu kurang istirahat? Ih, makanya aku bilang kalau vitamin yang udah aku kasih habis kamu beli lagi! Nanti kuliah kamu keganggu. Terus-"

"Kamu nanya dong kok bisa?" Potong Yunho sambil menopang dagunya di meja.

Matanya menatap mata Hyunjin dengan lekat. Jangan lupa senyuman yang malah membuat Hyunjin curiga.

"K-kok bisa?"

"Kepikiran kamu terus sih"



Nahkan..

Crescent - Loona Ateez Where stories live. Discover now