|3| Renjana | hyunjin

98 15 2
                                    

"Ah, jadi ini yang namanya Hyejoo?"

Seonghwa mengangguk lalu menyerahkan biodata lengkap Hyejoo pada Hyunjin setelah memberinya Foto Hyejoo.

"Tapi kalau ada Hongjoong panggilnya Olivia. Yah, harusnya sih dimana dan kapan aja panggilnya Olivia. Karena Hongjoong udah ganti namanya, bukan Hyejoo lagi."

"Ah, gitu .." balas Lirih Hyunjin. Sekarang ia mulai membaca secara teliti biodata milik Olivia. "Jadi aku bakal ngawasin dia sambil aku ngampus?"

"Iya, kamu bisa?" Tanya Seonghwa setelah menggangguk.

"Bisa sih bisa aja. Tapi masalahnya kalau aku ada kelas, atau hal lain apapun aku gak bisa selalu bisa ngawasin dia. Jadi-"

Tringg

"Maaf terlambat"

Kedatangan San yang terlambat disambut helaan nafas oleh Seonghwa dan tatapan Hyunjin membuatnya tersenyum canggung.

"Maaf terlambat, tadi ada urusan mendadak. Jadi udah sampai mana?" Tanya San lalu duduk disamping Seonghwa sembari mengambil sebuah foto disamping tangan Hyunjin.

"Ini Olivia?"

"Iya. Jadi Hyunjin, karena kamu bilang kamu gak bisa ngawasin Olivia terus, Hongjoong nyuruh San buat selalu mastiin Olivia aman. Yah, maksudnya gak kabur lagi."

"Lah? Padahal niatku mau bawa dia kabur"

Mendengar ucapan asal San, Seonghwa langsung mendorong dahi San sedikit keras. "Kamu udah di gaji banyak tapi masih gak tau diuntung"

"Ya maaf.."

Setelah menggeleng karena kelakuan San, Hyunjin kembali menatap Seonghwa, "jadi aku harus apa dong kalau ada San?"

"Jajanin aku"

Sedikit sebal oleh tingkah san, Hyunjin mendecak "inget umur dong! Kamu yang harusnya jajanin aku. Enak aja"

"Udah-udah. Jadi gini.. seolahnya San bodyguard Olivia, dia bakal antar-jemput Olivia. Mungkin bisa aja kalau Olivia lagi di luar dan kamu gak bisa nemenin San yang bakal nemenin Olivia. Kamu, harus ada kalau misalnya Olivia yang minta kamu datang secara langsung. Mungkin dia mau curhat? Bagusnya, Hongjoong mulai perhatiin mental Olivia, makanya dia mau kamy stay kalau misalnya Olivia butuh kamu."

Mendengar penuturan panjang Seonghwa, San dan Hyunjin langsung mengangguk.

"Tapi Hyung, kalau sering nemenin dia terus aku jadi suka Olivia gimana?"

Spontan, Seonghwa langsung menatap tajam San "kamu mau kepalamu dipenggal oleh Hongjoong?"



Setelah membicarakan beberapa hal untuk kedepannya, Seonghwa dan San pun ijin pamit. Tapi, hanya Seonghwa yang benar-benar pamit pergi dari cafe bernuansa tradisional ini.

San? Dia hanya pamit untuk memesan makanan.

Itu cukup masalah untuk Hyunjin. Karena.. Yunho 5 menit lagi akan sampai disini. Dan ketika Hyunjin mengatakan itu, San malah balik mengejeknya "hayoo udah pacar-pacaran. San laporin ke kak Hongjoong nih adeknya udah punya cowo"

"Saaan! Cepet sana pergi, ah. Nan-"

"Permisi.."

Hyunjin langsung mendongak melihat Yunho yang kini sudah berdiri dibelakang San yang masih asik menyeruput kuah mienya.

"Eh, Yunho. Duduk aja.. maaf ada-"

"Oh, lo Yunho?" Tanya San lalu berdiri, mengajak Yunho bersalaman.

"Kenalin gue Choi San. Tadi gue lagi duduk disana, cuma Hyunjin minta temenin disini karena dia sendirian" ucap San yang membuat Hyunjin langsung angkat bicara, namun sayang, San lebih cepat berulah lagi.

"Mentang-mentang mantan. Wkwk. Yaudah gue balik lagi, ya"

Selepas San pergi, Yunho dan Hyunjin diterpa suasana awkard. Bahkan mereka berdua masih berdiri. Samapi akhirnya Yunho tersenyum dan menarik kursinya, "duduk, Hyunjin.."

Hyunjin yang ditawari mengangguk. Ah, kesal sekali dia dengan San.

"Eung.. gue ganggu gak nih?"

Mendengar pertanyaan Yunho, Hyunjin menggeleng, "ganggu kenapa?"

"Ya.. ya itu acara lo sama mantan-"

"Stop-stop" potong Hyunjin lalu menumpu kepalanya menggunakan kedua tangannya. Membuat Yunho bingung sekaligus merasa bersalah. Apa dia salah bicara?

"Aku bukan mantannya orang itu. Gak ada hubungan apa-apa.. jadi-"

"Hyunjin, walaupun udah mantan jangan kayak gitu. Lo-"

"Yunho.." sanggah Hyunjin lalu menghela nafas. Sebenarnya ia mau-mau saja menemani Yunho makan siang karena dia sudah menerima ajakan pemuda tersebut 2 hari yang lalu.

Tapi jika membahas hal ini, entah kenapa Hyunjin menjadi seiskit kesal. Mantan?

Bukan, ini bukan perkara tentang San yang mengakui ia mantan Hyunjin. Hyunjin sudah terbiasa dengan tingkah San.

Tapi.. ini tentang Yunho.

Dia langsung teringat Heejin. Walaupun Heejin mengatakan ia tak masalah bahkan mendukung hubungannya, tapi tak bisa.

Hyunjin masih merasa bersalah. Entah kenapa

Apalagi, ketika ia tahu bahwa alasan Heejin memutuskan Yunho karena Yunho yang terlalu percaya pada orang lain. Heejin saat itu menjadi sering merasa diabaikan, bahkan banyak yang mengoloknya karena membiarkan Yunho begitu saja padahal ia pacarnya. Tak tahan, Heejin pun memutuskan Yunho.

"Ma-maaf.. aku ke toilet bentar" Hyunjin langsung bergegas ke toilet karena yah.. dia merasa dia harus menenangkan dirinya sebentar. Akhir-akhir ini dia banyak pikiran, ditabah lagi dengan Yunhi yang sepertinya ingin memilkki hubungan yang soecial dengannya.

Hyunjin takut



Sekembalinya dari toilet, Hyunjin ingin segera minta maaf. Tapi sayangnya.. kini sudah ada Heejin yang duduk di kursinya sedang berbincang dengan Yunho.

Masih terdiam sampai akhirnya Heejin menyadari keberadaanya, Heejin pun menghampiri Hyunjin.

"Aku barusan bilang ke Yunho biar dia gak ngeperlakuin kamu kayak aku. Maaf, ya tadi aku kurang sopan duduk di kursi kamu. Aku duluan, Jaemin udah nunggu"

Bahkan, ketika Heejin pergi, Hyunjin masih diam sampai Yunho menarik tanganmya untuk duduk.



"Kata Heejin kamu lagi banyak pikiran dan tugas" ucap Yunho lalu mengelus tangan Hyunjin.

"3 bulan ini.. apa aku masih belum bisa jadi tempat curhat kamu, Hyunjin?"

"Yunho.."

Yunho tersenyum ketika Hyunjin menggeleng lemah. "Kamu kecapean dan jadinya banyak nethink. Tadi.. San juga bilang kamu ada tugas. Aku gak tau karena dia bilangnya tugas negara. Tapi kayaknya penting banget ya?"

"Kalau kamu butuh sesuatu aku bisa kok. Asalkan jangan kayak gini.. aku ngerasa bersalah ngambil waktu kamu-"

"Enggaak. Harusnya aku yang ngerasa bersalah karena udah sering nolak ajakan kamu"

"Ya.. gak papa sih. Orang aku aja yang sering kangen kamu tiba-tiba"

Setelah mengucapkan itu, Tunho langsung menutup mulutnya kaget. Bahkan dia terkejut ketika mulutnya mengatakan hal sefrontal itu. Astaga dia malu sekali..

Berbanding terbalik, Hyunjin malah kini sudah tertawa melihat tingkah Yunho.

"Yaudah, kalau kangen aku kasih nomer hpku aja, gimana? Biar kamu gak usah repot-repot nulis surat lagi"

Crescent - Loona Ateez Where stories live. Discover now