Abraham Malik

10 1 1
                                    

....
"Telah diterjadinya perkaliahan antara geng motor antar sekolah dan menyebabkan satu orang meninggal"

Banyak siaran televisi yang memberitakan kasus tersebut.

Berita sejak pagi tadi menyebabkan semua orang tua murid diseluruh penjuru sekolah merasa cemas karena anaknya takut ikut melakukan hal yang berbahaya itu.

"Kamu Braaa?!,yang mukulin anak itu sampai mati, kecewa papah sama kamu, sampai-sampai dia itu.." laki-laki paruh baya itu duduk lemas karena anaknya melakukan hal yang tak terpuji dan tidak patut ditiru.

Kantor polisi dipenuhi dengan remaja laki-laki yang ikut terlibat keributan kemarin malam.

Ya Abraham Malik anak dari Bapak Malik yang terkenal mempunyai perusahaan besar dengan hidup yang sederhana.

"Silahkan saudara Abraham duduk disebelah bapak Malik" ucap pak polisi dengan sopan.

Yang dipanggil hanya menganggukan kepalanya dan menuruti apa kata bapak Polisi.

"Silahkan jelaskan secara rinci kejadiannya?!"tanya Bapak Polisi dengan hati-hati.

Flasback on.

Jalan banyak bercucuran darah senjata tanjam hingga kayu besar berserakan dimana-mana, bau amis yang sangat menyerbak masuk tanpa ijin kehidung.

Bugh..
Bugh..

Setelah persekian jam akhirnya perkalihan mereka berhenti, sekitar pukul jam 2 malam akhirnya gangster yang dipimpin oleh Abraham Malik itu pergi ke basecamp mereka sebelum polisi berdatangan.

"Kita menang bra!!" seru Jerry.

Semua bersorak senang karena mereka memenangkan perkalihan sengit itu.

"ABRAAA.."teriak salah satu anggota dari mereka yang berlari kearah perkumpulan tempat dimana Abra berada.

"Apaan?!"tanya Abra lalu meneguk air mineral, walaupun mereka gangster sekolah atau anak brandalan tapi mereka tidak suka meminum alcohol karena ketuanya Abraham melarang mereka semua.

"Salah satu anggota yang kita serang tadi meninggal!" ucap Gaga yang masih ngos-ngosan.

"Siapa?!" tanya Danias serius.

"Yang terakhir lo hajar bra"

"Delon?!" jawab Jerry memastikan.

"Nah itu" ucap Gaga.

"Tapi dia gak separah yang lain kan?!, masa sampai mati segala?!" ucap Danias meyakinkan teman temannya.

Semua anggota mengiyakan perkataan Danias memang benar luka Delon tidak separah anggota yang lainnya hanya robekan kecil di bagian ujung mulutnya.

Abra mengingat kembali apa yang ia lakukan sebelum terhadap seseorang yang bernama Delon itu.

"Kita kelokasi" ucap Abra yang langsung diangguki oleh anggotanya.

Setelah sesampainya di lokasi banyak ambulan dan pembatas polisi disana.

"Bra ada polisi" ucap jerry dan memang benar disana banyak polisi terutama dibagian ujung lokasi.

"Kita kesana" ucap Abra tanpa mendengarkan jawaban dari anggotanya itu walaupun dia tahu resiko yang ia akan dapatkan.

"Kalian tunggu disini" ucap Danias "tunggu disini biar kita yang kelokasi"tambahnya, dibalasnya intruksi itu oleh anggotanya dan diangguki oleh jerry dan Gaga untuk menyusul Abra.

"Jangan mendek.." ucap Bapak Polisi yang terlihat kaget saat melihat Abra.

"Abraham?!" Ucap Bapak polisi."ikut saya kekantor"

Abraham MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang