"Berapa pak?" ucap caroline mulai malas dia selalu berurusan dan diurus uruskan dengan si datar
"89 ribu"
Setelah memberikan uangnya caroline berlalu pergi tapi ia mendengar kasir itu berbicara
"Namanya artha mba kali aja mau kepoin sosmednyaa wkwkk"
"Idih sorry ya ga level sama dia amit amit dahh" dumel caroline ga jelas sambil jalan menuju halte
"Anatasya" panggil suara yang datang dari belakangnya
Caroline tidak menoleh karna dia sudah tau dan sangat sangat yakin siapa orang itu. Ia pun mempercepat langkahnya
"Anatasya dengarkan ayah dulu" suara itu semakin dekat dengan dia,orang itu mengejarnya
"Siapa anda saya tidak kenal?" datar caroline
"Ini ayah nak kita baru 2 tahun tidak ketemu masa kamu sudah lupa" iyapp orang tadi adalah ayah dari caroline anatasya
"Ayah? Setahu saya ayah sudah mati dari saya umur 4 tahun. Ga usah ngadi ngadi yee!" caroline mulai emosi
"Kurang ajar ya kamu ini didikan ibu.. " ucapan pria itu terpotong
"Eitss ga usah bawa bawa ibu saya,saya ya saya. Saya jadi seperti ini bukan karna didikan ibu saya tapi karna anda yang mengaku ayah saya tidak pernah hadir untuk saya dan ibu saya bahkan disaat ibu pergi anda tidak ada!" caroline sudah benar benar tak tahan dia ingin mengungkapkan semua yang selama ini ia pendam
"Ia ayah mengaku ayah salah.."
"Saya rasa cukup! Anda tidak usah mengganggu hidup saya lagi" caroline melanjutkan jalannya "Oh iya satu lagi berhenti kirim uang ke atm saya!"
"Anatasya bahkan kamu belum mengetahui yang sebenarnya terjadi hey" ucapan pria itu tidak dihiraukan oleh anatasya dia terus berjalan sambil melamun bahkan halte yang ia tuju tadi sudah terlewati
Caroline terus berjalan bahkan bahunya dari tadi selalu bertabrakan dengan orang yang cukup ramai di jalan setapak itu. Ia pun memutuskan duduk di bangku taman
Pikirannya seakan ingin melayang ke masa lalu dimana kejadian itu terjadi. Ingin ia mengingat semua yang ia lupakan. Ingin mencari siapa saja yang ada disitu siapa yang bisa membantunya
Prustasi ya caroline malas bertemu ayahnya karna ini dia akan kembali memikirkan masalalu itu
Dia masih berusaha mengingat dan "Arghhh.. Gue ga inget apa apa yang gue inget cuma gue sama bunda hampir tertabrak mobil, anak laki laki itu nolongin gue terus pas gue liat mobilnya mobil ayah. Terus akhhh.. " caroline memegangi kepala dan perutnya yang kambuh secara bersamaan karna ia terus mengingat
Dia segera merogoh kantongnya dan ya obatnya tertinggal
"Aishhh ga ada lagi,mama caroline cape mahh..."akhirnya caroline tidak sadarkan diri dia pingsan.
☁️☁️☁️
"Gue balik bang" pamit arthala pada pemilik kedai
"Hati hati tha udah jam 10 malem nih"
"Siap" balas singkat artha
Artha menaiki motor hijau neon favoritenya. Lalu menyalakan mesin dan menjauh dari kedai itu
Saat sudah dekat dengan rumah yang ia tinggali saat mengantuk saja. Ia melihat perempuan sedang tertidur di bangku taman yang tak jauh dari rumahnya
Memang arthala sosok yang cuek terhadap lingkungan tapi ini seperti ada yang menyuruhnya membawa gadis itu
Memang sosok itu sangat familiar walau diliat dari jarak jauh
Kok gue kaya kenal Batin arthala sambil mendekat
Ini siapa sih?kok gue familiar banget perasaan
Arthala kemudian menggendongnya ala bridalstyle kedalam rumahnya
Kenapa dia peduli? Karena ada sesuatu dalam hatinya menyuruh untuk membawa gadis itu panggilan alam eaa:v
"Asalamualikum bun buka pintu" teriak arthala didepan pintu
"Astagfirullah kamu apain anak orang bram" kaget bunda artha
"Nemu di got bun, misi bun berat" gurau artha
"Lah dikira anak kucing kali. Cepet bawa ke kamar tamu jangan ke kamar kamu! Suruh bibi gantiin baju dia"
"Hemmm"
"Ga ada akhlak anak gue!"
☁️☁️☁️
Yuhu thanks for reading
Salam irzahraa
Hope you like it 👋
BINABASA MO ANG
Caroline
Teen FictionMasa lalu yaudah masa lalu ga usah pake acara di kenang segala. Emang kita sejarawan. ~caroline anatasya •••• Hitam, satu kata yang menggambarkan caroline. Bukan hitam kulitnya tapi hitam warna kesukaannya Moody-an, iya itu caroline. Beberapa meni...
^Lima^
Magsimula sa umpisa
