Empat

59 7 0
                                    

Hidupmu, pilihanmu.

🌞🌞🌞

Pukul 09.15.

Jam istirahat yang berbeda dari biasanya untuk Hana. Tidak seperti biasanya yang berbincang dan makan bersama sahabat sahabatnya, kali ini Hana berada di ruang OSIS. Hanya bersama Bagas.

Bukan apa apa, hari ini dirinya dan Bagas ingin membicarakan langkah awal mereka. Karena bagaimanapun, Bagas juga akan berperan banyak.

"Apa yang bisa kita lakuin, Gas?"

Bagas menoleh, menggaruk alisnya yang tidak gatal, "Kita butuh program kerja, jadi kayak kita catet apa aja yang bakal kita urus setaun kedepan gitu nggak sih?"

Hana mendecak pelan, mengacak acak rambutnya, "Pusing kan gueee" Teriaknya frustasi.

"Ini Han yang bikin lo susah, lo itu-"

"Hai kak Aldiii"

Bagas memijit kepalanya, pusing melihat kelakuan Hana. Bisa bisanya Hana memanggil Aldi selantang itu, sementara yang dipanggil hanya bisa tersenyum simpul. Malu.

"Eh, gimana tadi?" Tanya Hana sambil terkekeh pelan, menatap Aldi yang terus berjalan semakin jauh. Kadang Hana juga malu dengan kelakuannya sendiri, Benar benar aneh.

"Lo tuh selalu mikir berat hal hal yang seharusnya nggak lo pikirin, harusnya daripada lo negatif thinking mending lo cicil mikirin apa gitu yang lebih bermanfaat"

Hana menunduk dalam, "Gue tuh sebenernya cuma takut, Gas. Gue bener bener nggak tau apa apa"

"Semua pasti nemuin awal, kok. Bukan cuma lo"

Hana mengangguk, "Gue pengen punya pikiran ringan kayak lo, kayak Zania, kayak Aldi. Aaaargh, nggak tau deh gue gimana gue, jalanin aja udah" Ucapnya pasrah, membuat Bagas terkekeh pelan.

"Yaudah gue ke kelas dulu, ya. Bentar lagi bel masuk" Pamit Bagas, yang langsung diangguki oleh Hana.

Hana menghembuskan napasnya, mengetuk ketuk laptop di pangkuannya. Hana sudah mencicil jadwal program kerjanya semalam. Ya, begadang. Hana memang tidak menginginkan ini, tapi ia juga tidak terlalu bodoh untuk menjatuhkan namanya sendiri. Memangnya siapa yang mau mendapat masalah dengan kepala sekolah karena tidak bertanggung jawab atas jabatannya.

Lagi lagi Hana menghembuskan napasnya, benar benar pusing memikirkan program kerja apa yang akan ia buat untuk dua bulan pertama ini. Memang benar ia juga akan mengadakan rapat dengan semua anggota osis, tapi ia juga harus memiliki pendapat, kan?.

Tangan Hana bergerak mengambil handphone dari saku seragamnya. Mengecek tanggal untuk menyusun rencana rapat perdananya. Dan Hana benar benar lupa kalau ini sabtu pertama bulan ini, oke mungkin itu bukan sesuatu yang istimewa. Tapi sabtu pertama adalah sesuatu yang membuat Hana lagi lagi ingin menghilangkan dirinya sendiri.

"Mampus!"

3 jam.


"Lo dari mana sih, Han?"

Hana melirik malas kearah Keisha, membanting buku buku di tangannya keatas meja. Kemudian baru membanting tubuhnya ke kursi, membuat teman temannya menatapnya heran.

Yang benar saja, seharian Hana tidak masuk kelas dan sekarang? Tiba tiba saja ia muncul dengan kondisi yang bisa dibilang,

"Mengenaskan" Cibir Zania.

"Eh lo jangan gitu ya, Za. Gue kayak gini biar nggak lo omelin juga kali. Lo pikir gue nggak pusing?" Sentak Hana.

"Emang lo dari mana sih, Han? Ngapain aja?" Kini giliran Naya, memang tidak ada yang mengerti Hana disini. Benar benar menyebalkan.

"Gue baru makan di kantin, borong cilok sama siomay" Jawab Hana malas.

"Lo nggak kenyang, Han?"

"Alanaaaaaaaaaaa! Ya gue nggak serius, lah! Gue barusan browsing materi buat-"

"Han"

Hana menoleh, menegakkan tubuhnya sembari tersenyum lebar, "Iya? Ada apa, Di?" Tanyanya pelan, membuat sahabat sahabatnya menggerutu malas. Hana tetaplah Hana yang menyebalkan, kecuali ketika ada Aldi seperti ini.

"Udah siapin materi kan?"

"Udah dong" Jawab Hana cepat, membuat Aldi mengangguk sambil berlalu.

Hana tergelak, "Eh, Aldi kok senyum sih sama gue. Tumben" Ucapnya girang.

Keisha mendelik, melemparkan kaca kecil kearah Hana, "Liat noh muka lo"

Hana mengambil kaca tersebut dan, "Yaampun muka gue" Hana benar benar terlihat menyedihkan. Rambut acak acakan, mata merah, muka bantal, "Tapi nggak papa, yang penting Aldi senyum ke gue"

🌞🌞

"Oke jadi materi hari ini cukup segitu aja, ada yang ditanyain?"

Krik krik.

"Oke selanjutnya mungkin akan diterusin sama kak Zania dan kak Aldi" Tutup Hana, kemudian beranjak menuju tempat duduknya.

"Oke, semangat siang!" Terdengar suara Aldi mengawali.

"Siang siang siang, semangat!" Jawab semua anggota serempak.

"Oke jadi hari ini adalah sabtu pertama buat ekstrakurikuler pramuka. Dan ini juga kali pertama kalian kakak kakak dari kelas 10 bergabung. Dan kami dari kelas 11 juga akan selalu belajar untuk meningkatkan semua kegiatan kita dengan baik karena kita disini adalah sama sama belajar jadi saran kakak kakak semua pasti akan kami terima"

"Dan untuk kegiatan pekan selanjutnya, mungkin akan tetap dipandu oleh kakak kakak kelas 11 sampai ada event yang kita akan ikuti.. "

Bla bla bla.

Sambutan sambutan Zania seperti nyanyian tidur untuk Hana. Kata katanya yang baku dan tersusun rapi, lancar dan, aih. Apakah nanti Hana juga akan terlihat membosankan ketika membuka rapat? Hana tidak bisa membayangkannya.

"Gavin!"

Hana tersentak pelan, Gavin? "Tapi boong, yaaaa!"

Hana mendelik, menatap tajam Keisha yang berlari menjauh, "Makanya, Han. Mantan nggak usah di inget inget" Teriak Keisha lagi.

Hana membereskan bukunya kasar, baru menyadari bahwa Aldi dan Zania sudah menutup pertemuan hari ini. Dengan kasar ia menyahut tasnya, berjalan cepat sebelum Keisha meninggalkannya pulang.

"Hana"

"Eh, iya?" Hana menghentikan langkahnya.

"Thanks ya, materi lo bagus"

"Hah?" Beo Hana, menatap Aldi salah tingkah, "Oh, iya. Kan udah tugas gue. Yaudah gue balik duluan ya"

Cepet pulang, Han! Lama lama liat Aldi bisa bikin lo gila. Gaboleh baper oke!? Oke.

🌞
Nyenyenye:/

The Circle [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang