PART 9

218K 7.7K 504
                                    

Jangan lupa vote gais, klik tanda bintanya ocee. Timakaci. Luvluv💕

~♥~

Paginya Ayyara bangun lebih dulu dari Gavin, dia memutar tubuhnya dan memandangi wajah Gavin. Mungkin sebentar lagi wajah ini bukan milik Ayyara lagi.

Ayyara perlahan melepaskan tangan Gavin yang memeluk pinggangnya, saat akan beranjak dari tempat tidur tangan Ayyara ditarik oleh Gavin yang menyebabkan dia terjatuh di atas tubuh Gavin.

"Kak" kata Ayyara mencoba bangkit dari atas tubuh Gavin

"Aku mau nagih jatah aku yang semalem ayy" kata Gavin dan merubah posisinya menjadi menindih Ayyara

"Ayy mau masak dulu kak" kata Ayyara menahan dada Gavin

"Ada bibi ayy" kata Gavin dan langsung melumat bibir Ayyara.

Ayyara pun hanya pasrah dan menuruti keinginan Gavin. Pagi ini dia melakukan tiga ronde dengan Gavin.

Bahkan saat mandi, Gavin masih mengulang kegiatannya.

----

Saat ini Ayyara sedang menyiapkan sarapan untuknya dan Gavin, saat sedang menata piring, bel rumah berbunyi.

Ayyara pun membukakan pintu dan terkejut karena melihat Nadira disana.

"Hai ayy" sapa Nadira sok ramah

"Kakak mau ketemu kak Gavin kan? Masuk aja" jawab Ayyara tanpa basa-basi

Saat memasuki ruang makan, Gavin sudah duduk di kursinya.

"Ayy siapa yang datang?" tanya Gavin saat mengambil nasi

"Aku sayang" itu suara Nadira

Seketika tubuh Gavin menegang, dia melihat Ayyara yang berjalan dan duduk di kursinya, dibelakangnya ada Nadira yang kemudian duduk di sebrang Ayyara.

"Ayy, kamu tau kan kalo kamu nikah sama Gavin itu cuma gantiin kakak. Sekarang kakak udah kembali, dan kamu harus siap kapan saja di ceraikan oleh Gavin" kata Nadira yang membuat Gavin melotot

Gavin pun melihat ke arah Ayyara, "Yaaa, ayy tau dan ayy siap" kata Ayyara yang membuat Gavin bingung dengan reaksi Ayyara yang terlihat biasa aja.

"Bagus dan jangan sampai orangtua kita tau" kata Nadira

Nadira pun mengambil piring Gavin dan berniat menyuapi Gavin di depan Ayyara.

"Sayang sini aku suapin, aaa" kata Nadira sambil menyodorkan sendok yang penuh dengan nasi.

Gavin pun menerima suapan Nadira dan menatap Ayyara yang terlihat biasa-biasa saja. Entah mengapa Gavin merasa resah dengan sikap Ayyara yang seolah tak peduli dengannya.

"Ayy udah selesai" kata Ayyara dan pergi meninggalkan sepasang kekasih yang sedang bermesraan itu.

----

Tanpa Gavin tau, sejak tadi Ayyara berusaha keras untuk menahan air matanya. Hingga sampai di kamar Ayyara langsung menangis meluapkan semuanya.

"Kamu adalah satu-satunya kekuatan mommy sayang" kata Ayy sambil mengelus perutnya.

Ayyara pun mencoba untuk tidur untuk menenangkan hatinya.

Setelah satu jam mencoba tidur, Ayyara tidak bisa memejamkan matanya. Ayy memilih untuk menonton film dikamarnya. Sebelum menonton film, ayy turun ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan.

Tapi saat menuruni tangga, Ayyara mendengan suara-suara yang tak asing baginya.

"Ahh.. ahhh sayanggg" itu suara Nadira

Ayyara pun mengendap-endap mengikuti asal suara itu, dia berhenti di ruang tamu dan melihat Gavin dan Nadira sedang bercumbu dengan panas.

"Emhhhh sayanggg" desah Nadira sambil meremas rambut Gavin.

Nadira duduk dipangkuan Gavin dengan pakaian bagian atas yang telah terbuka. Sedangkan Gavin sedang sibuk menyusu di dada Nadira.

Ayyara yang melihat itu meneteskan air matanya, bagaimana mungkin Gavin bisa melakukan itu saat di rumahnya. Bahkan ada Ayyara disana. Gavin benar-benar keterlaluan.

Ayyara pun pergi dan masuk ke kamarnya, lagi-lagi dia menangis. Ayyara pun tertidur karena kelelahan menangis.

----

Sedangkan di ruang tamu dua manusia itu masih asik bercumbu. Nadira mengubah posisinya menjadi menindih Gavin di atas sofa.

Nadira melumat bibir Gavin dengan ganas, tangan Gavin pun memeluk pinggang Nadira. Nadira turun ke leher Gavin, menyesap dan meninggalkan bekas disana.

Nadira terus turun hingga dada Gavin, mengecup dan menyusuri dada Gavin.

"Emhhhhh" desah Gavin tertahan.

Nadira menyeringai mendengar desahan Gavin, Nadira senang karena rencananya berhasil. Tanpa Gavin ketahui Nadira sudah memasukkan obat perangsang ke dalam minuman Gavin yang Nadira berikan.

Nadira terus menyusuri tubuh Gavin dan membuka celana Gavin. Dia memainkan inti tubuh Gavin yang membuat Gavin belangsatan.

Nadira memasukkan inti tubuh Gavin ke mulutnya yang membuat Gavin mendesah kenikmatan.

Nadira pun beranjak dan duduk diantara paha Gavin, saat ini mereka berdua sudah naked tanpa sehelai benang pun.

Nadira memasukkan inti tubuh Gavin kedalam tubuhnya.

"Enghhhh sayang" desah Nadira dan mulai menggerakkan tubuhnya

Gavin pun mencengkram pinggang Nadira dan tangannya membawa tubuh Nadira menghadapnya. Gavin menyesap dan meremas dada Nadira yang sedang bergerak di atasnya.

"Akhhhhhhh" erang Nadira yang baru saja mendapat pelepasannya.

Gavin yang merasakan intinya berkedut pun membalik posisinya menjadi diatas Nadira dan menggoyangkan pinggulnya dengan cepat.

"Akhhh.. akhhhh sayang" desah Nadira

"Eghhhhhhh" Gavin mendapat pelepasannya dan mengeluarkannya diluar inti Nadira.

Nadira pun geram melihat itu, saat tidak sadar pun Gavin mengeluarkannya di luar.

"Kita lanjut dikamar" kata Gavin kembali memasuki tubuh Nadira dan menggendongnya menuju ke kamar dengan inti tubuh yang saling menyatu.

Suamiku Calon Kakak Iparku ( End )Where stories live. Discover now