⁶🐤petir, dingin, dan gemetar.

218 51 4
                                    

_____________________________________
*I've tried for so long to fix this and fit in

I've come realise this worlds full of sin
There's nothing for me here,
im just a waste of space

I've got no reason to stay here with this awful race

-Courtney Parker-

_____________________________________

°
°
°

Seijuro sudah menunggu lebih dari 15 menit dan ia tau bahwa adiknya bukan tipe perempuan yang akan lama dalam hal berdandan. Merasa ada yang tidak beres, lelaki 16 tahun ini berjalan kembali ke dalam mansion Akashi.

Pagi itu sepi, derap langkah Seijuro seirama dengan hujan yang turun, tak berarti bagi diri.

Di sisi lain, sang Ayah yaitu Akashi Masaomi mencerca keterlambatan putri bungsunya, memancingnya pergi ke kamar pribadi Shirona.

Hujan beramai-ramai jatuh menyentuh tanah, berlomba siapa yang lebih dulu tiba di dataran cokelat yang masih basah lantaran hujan tadi malam.

Air mata langit bagai runtuh, tapi sudah ada yang lebih dulu rubuh.

Di kamarnya, Shirona terjatuh dari ranjang. Tubuhnya yang terbaluti selimut tebal gemetar hebat, menandingi ponsel yang berdering.

Dan tiba-tiba gadis itu melihat kakaknya melangkah masuk ke dalam kamarnya, sedangkan Shirona menggosok mata dan melihat sekeliling.

Seijuro tahu, ada yang janggal.

Sebenarnya jalan-jalan hari ini, juga direncanakan kakak Shirona untuk bertanya dan berbicara banyak hal.

Shirona tidak tahu apakah langit diluar cerah atau sebaliknya, dan saat itu hari terakhir di bulan Juni. Yang barangkali, sulit untuk melihat bulan dan bintang pada saat periode tsuyu.

Ia kebingungan dan panik, mendongak ke arah kakaknya. Raut wajahnya yang tak terjelaskan, menyiratkan perasaan kalang kabutnya saat ini.

Seijuro memakai pakaian semi-formal, ia memberi si adik jaket yang dipakainya. Setelah itu dengan hati-hati ia mengangkatnya, mengembalikannya ke kasur.

Pertama-tama Seijuro bertanya apa yang terjadi, bagaimana ia bisa terjatuh dari kasur dan meminta penjelasan.

Tapi deru napas Shirona menjadi cepat tak terkendali, ia juga mendadak menggeram dengan nada aneh.

Kedua kakak beradik itu duduk bersimpuh di kasur, sesekali Seijuro mengelus lembut punggung adiknya, menyalurkan semua rasa aman. Pertanyaannya belum terjawab, Shirona masih bungkam.

Tak lama lagi Masaomi segera datang, namun Shirona masih saja bungkam dengan keringat dingin.

Lagi-lagi Seijuro tahu, bahwa adiknya bukan lagi Akashi Shirona yang penuh semangat dan ekspresif. Alih-alih bertanya lebih jauh, Seijuro memilih untuk bercerita.

"Saat aku seusiamu kesenangan bersama teman-teman juga penting, ketimbang berada dibawah kandang titahan Otou-sama. Mereka, teman se-tim ku mengajakku berwisata dan memberitahu apa arti berbahagia. Mereka menunjukkan padaku betapa dunia adalah tempat yang indah dan magis."

-ˋˏ [KnB] ˎˊ₊· ͟͟͞͞➳A.seijuro [✔]Where stories live. Discover now