Karna Madona itu bersifat keras, dia percaya suatu hal jika ada bukti, kalau tidak ada dia tidak akan pernah percaya meski itu temannya sendiri yang mengatakannya.

Lain dengan Naya yang sedang termesem-mesem sendiri membuat Stella dengan refleks mengambil bukunya lalu menggeplak kepala Naya membuat Naya terkejut.

"Ahhh sakit, Stella!" pekik Naya seraya memanyunkan bibirnya.

"Lo sih senyum-senyum sendiri bikin gue takut aja." Naya kini kembali tersenyum.

"Lo mau tau sesuatu nggak?" tanya Naya membuat Stella menoleh.

"Apa?"

"Kalo silentkiller itu--" Naya terdiam teringat sesuatu, astaga hampir saja dia membocorkan tentang Silentkiller pada Stella. Mulutnya memang terkadang ingin asal jeplak saja, bagaimana jika tadi ia meneruskan ucapannya? Wah bisa di jual Naya oleh Naja.

"Woy!"

"EH KAGET-KAGET!" muka Stella masih datar, Stella melipat kedua tangannya di bawah dada.

"Ck, lanjutin. Silentkiller kenapa?"

Naya kikuk, ia berusaha untuk mencari alasan.

"Anu, Naya mau nyerang Silentkiller. Bikinin Naya akun napaaaaa please!!!" pinta Naya.

"Astaga udah gue bilang dia tuh nggak sembarangan mau lawan sama orang," ujar Stella membuat Naya mengembungkan pipinya merajuk. Stella tidak peduli lain dengan Adam yang melihat Naya sedang menggembungkan pipinya langsung menghampiri keduanya karna tahu Naya sedang ngambek.

"Kenapa sih, Nay?" tanya Adam.

"Itu...Stella jahat!"

"Emangnya," balas Stella seraya menjulurkan lidahnya.

"Kenapa?" tanya Adam.

"Naya mau bikin akun game Adam yang kayak Stella sama Adam mainin. Pleasee, Naya mau main sama Silentkiller!"

"Astaga--"

"Lo mau jahat kayak Stella? Ish Naya marah ah--"

"Iya pulang sekolah ke rumah gue yaa, kita bikin deh di laptop gue."

"Emang di hape nggak bisa?" tanya Naya.

"Di hape cuma main aja, kalo mau buat akun bisanya di PC," jelas Adam, Naya mengangguk paham lalu menatap Stella sengit.

"Adam mah baik nggak kayak lo, wle!"

Stella tertawa kecil, rasanya dia ingin menjitak kepala Naya jika saja Naya tidak imut.

Tak lama bel berbunyi membuat semua murid Habits di anjurkan untuk pulang ke rumah masing-masing, dan kelas Naya, Adam dan Stella yang memang tidak ada guru di jam akhir jadi langsung bergegas untuk pulang, tidak pulang ke rumah masing-masing melainkan pulang ke rumah Adam.

Naya yang paling antusias karna akan dibuatkan akun game oleh Adam. Bagaimana tidak? Pasti sangat menyenangkan, ya pasti.

Sesampainya di rumah Adam bahkan Adam langsung membuatkan akun Naya dalam waktu yang cukup lama, akhirnya akun Naya jadi dengan username Nilith.

"Adam kok namanya jelek banget Nilith? Apaan sih Nilith, seharusnya Kanaya Clarissa!" omel Naya.

"Apansii, itu udah bagus," jawab Adam.

"Hm gimana cara mainnya?" dan Adam mulai mengajarkan Naya sampai akhirnya Adam angkat tangan. Dia mabar serasa main game dengan dua hape, lelahnya minta ampun karna Naya selalu teriak-teriak karna musuh datang.

"Dah-dah balik lo sana!" usir Adam.

"Astaga, Adam kok ngusir?!"

"Udah sore, Beb. Udah gue buatin akun kan?"

SILENTKILLER (Naja Mahatma)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα