• Sajak | Layak Bahagia

10 2 0
                                    

...
Untuk dirimu yang sedang
berjuang menjadi lebih baik.
Kita sedang berada di persimpangan arah, dilema tak menentu,
bahkan tersesat kehilangan arah.
Remaja labil, yang mulai
memantaskan diri.
Peralihan menuju ke dewasa.
Mencari keberadaan diri
untuk bisa menunjukkan eksistensi diri.

Ingat, bukan tugasmu untuk
menyenangkan hati semua orang.
Mereka?
Tidak tahu apa yang kau korbankan.
Yang kau lalui, tidak mengerti apa perjuanganmu.
Apapun yang terjadi padamu, yang kau rasakan.
Pergolakan itu, pergumulan itu, tidak akan pernah mengerti.
Karena mereka tidak bersamamu 7/24 jam.
Karena percuma menjelaskan,
kepada yang hanya melihat
segala sesuatu, dari sisi negatif.
Karena memang sulit meluluhkan gunung es yang sudah terlalu lama beku, tidak dipupukki rasa simpati, malahan dibutakan rasa iri dengki.

Ya benar, itu mulutnya.
Tidak mungkin kau bisa membungkam
mulut sejuta umat.
Berharap mereka hanya mengeluarkan
diksi yang baik?
Seumpama bola yin-yang,
akan selalu ada hal dari warna gelap,
yang menghampiri warna terang.
Sangat manusiawi!

Kau hanya bisa melakukannya untukmu pertama dan yang utama memuliakan nama sang Khalik.
Bersandar lapangkan hati yang rapuh,
untuk mendapat penawar hati yang gundah, resah, tak terbendung.
Jika berkehendak, tak ada satupun
yang bisa melawan-Nya, bukan?

Masih ragu?
Tenang, bukan kamu yang salah!
Kamu tidak salah.
Yang salah lontaran dari mulut yang tidak dipilah, tidak berbobot itu.
Tak ada yang salah denganmu.
Kamu hanya menjadi dirimu,
menjadi versi terbaik menurut dirimu.
Dan itu adalah hak semua insan.
Memang baik adanya kritikan,
melalui itu kamu bisa berkacak diri
dan bertumbuh, mengkoreksi diri untuk menjadi lebih baik lagi.

Tapi untuk gunjingan tidak berdasar,
yang hanya meluluhlantahkan
tembok cinamu.
Kepercayaan dirimu yang sudah susah payah kau semaikan, kau bangun.
Untuk hal yang mematikan karaktermu?
Abaikan!
Tutup telingamu untuk hal yang menjatuhkan atau merugikanmu.
Tutup juga mulutmu untuk hal-hal yang dapat menggoreskan pilu kepada insan lain.
Harga dirimu, tidak bergantung
dari pengakuan orang.
Harga dirimu mutlak,
kau bawa saat datang ke dunia.

Ingatlah,
kata yang dikeluarkan dari setiap manusia, merupakan refleksi dirinya.
Catat, kualitas sejatinya.
Tugasmu, bersikaplah bak angin berlalu. Buktikan melalui tindakan,
seperti air tenang yang menghanyutkan.
Bahwa tuahnya hanya telur mata sapi.

Lawan rasa insecure, cemas, minder,
dan merasa tidak pantas itu.
Karena kamu berharga!
Karena sesungguhnya, kamu diciptakan di dunia fana ini, punya andil bagian memberi visi serta tujuan pada semesta.
Membuka sudut pandang baru, menabur serta membawa dampak baik bagi sesama.
Tentunya menuai moral dan hikmah.
Biarkanlah anjing menggonggong, karena kafilah akan berlalu.
Iya, karena aku, kamu, kita, dan
seisi dunia ini berhak dan layak
untuk bahagia.
Spread love & bring positivity!
...

Pain HealerWhere stories live. Discover now