20. Panggung Sandiwara

14 2 0
                                    

...
Hidup dalam bayangan imajiner.
Hanyut dalam distraksi
serempak bersama standar duniawi.
Awam terjebak dalam ruangan tanpa tujuan, semata hanya menyiratkan eksistensi.
Berlomba sekadar unggul siapa diri.
Mengejar untuk mendapat atensi.
Ternyata dipaksakan hanya beban menyesakkan dada.

Membagikan yang tak harus
semenua tahu
hingga tak ada lagi sekat,
seolah bangun kehidupan
di panggung sandiwara.
Sampai lupa ada batasan yang patut dijaga, privasi harus direngkuh.
Belajarlah tidak serta merta semuanya harus dibagikan ke perangai.
Selektif bagikan yang dirasa perlu.

Dan realitasnya lebih sering hidup bersandiwara,
dibandingkan menjalani aslinya,meninggalkan si empunya dunia nyata.
Ketahui bahwa berpijak di pusara riil, maka prioritaskan yang tampak rupanya.
...

Reminder :
Social Media is training us
to compare our lives,
instead appreciating everything we are.
No wonder why everyone is always depressed.
- Bill Murray

Pain HealerWhere stories live. Discover now