Jo menutup laptopnya lalu memasukkannya ke dalam tas laptop. Mengambil jas hitamnya di kepala kursi kebesarannya dan meninggalkan ruangan kerjanya.
Orang sekitar kantor hanya bisa menunduk kecil dengan sapaan dan panggilannya. Membalasnya? Jo terus berjalan tanpa melirik orang kantor sedikitpun. Namun Jo terhebat langkahnya ketika seseorang menghampirinya.
"Mr. Pratama.." Panggil orang itu.
"Ada apa?" Tanya Jo.
"Saya melihat istri anda di cafe yang dekat kantor pak. Beliau bersama orang lain" Ucap orang itu.
Jo berjalan santai setelah mendengar itu, tidak menghiraukan ucapan orang itu.
Setelah Jo menjalankan mobil selama 7 menit ia memberhentikan mobilnya di depan cafe yang dimaksud orang kantornya itu. Ia melihat Ais keluar dari cafe itu. Diikuti oleh orang yang kemarin ke kamar Ais dirawat.
Jo turun dari mobil ketika melihat Ais sedikit dipaksa oleh orang itu.
Ais menoleh ketika melihat Jo disampingnya.
"Kamu" Ucap Ais.
Orang itu melepas tangan Ais.
"Selamat malam Mr. Pratama, saya orang yang waktu itu menjenguk Aisyah dirumah sakit. Saya Revan" Ucap orang itu.
Ah itu namanya.
"Saya permisi" Ucap Revan yang berjalan meninggalkan Ais dan Jo.
Jo berjalan memasuki mobilnya diikuti Ais yang berjalan masuk ke mobil Jo.
Selama perjalanan tidak adanya terdengar suara apapun baik itu dari Ais maupun Jo. Ais bertanya pada Jo.
"Kenapa kamu bisa di cafe tadi?" Tanya Ais.
"Saya lewat jalan itu" Jawab Jo setelah beberapa detik kemudian.
Berarti ada kemungkinan kalau Jo tahu bahwa Ais bertemu dengan Revan? Pikir Ais.
Ais menatap Jo dengan lekat. Mengedipkan matanya beberapa kali. Dengan pikirannya yang sedikit kacau.
Jo sadar dirinya ditatap oleh Ais. Ia pun menoleh kembali menatap Ais yang menatapnya.
"Kenapa?" Tanya Jo.
"Tidak ada, aku lelah. Kalau sudah sampai bangunkan aku" Ucap Ais yang bersandar pada jendela mobil. Tanpa menunggu respon Jo.
Setelah Jo mendengar itu ia melihat. Dan benar saja Ais sudah merelekskan badannya serta sudah bermimpi. Bahkan beberapa helai rambut jatuh di mukanya.
Jo memberhentikan mobilnya sudah berhenti di depan halaman rumah. Ia menoleh kesamping Ais masih tertidur. Jo ingin membangunkannya bahkan tangannya sudah di udara untuk membangunkannya, niatnya diurungkan karena sadar kalau Ais sangat kelelahan.
Jo keluar dari mobil lalu membuka pintu mobil penumpang melepas seatbelt Ais lalu menggendong Ais ala bridal style.
Jo menidurkan Ais perlahan diatas kasur, menaruh tas kecilnya, membukakan heelsnya, dan menarik selimut sampai leher. Jo melihat Ais yang tertidur pulas itu sambil berdiri.
Cantik, menggemaskan. Pikir Jo diikuti senyum dengan sendirinya.
"Ayah" Ngingau Ais dengan dahi berkerut.
Jo duduk disamping Ais, memperhatikannya.
"Ayah aku rindu" Ucap Ais yang menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri.
Jo menarik kepala Ais lalu mengusapnya dengan pelan.
"Tenanglah" Ucap Jo.
Jo melakukan hal yang membuat beberapa orang akan terkejut jika melihatnya. Ia memajukan wajahnya, menempelkan bibirnya pada kening Ais. Cukup lama Jo membiarkan dirinya mengecup kening Ais.
YOU ARE READING
A&J
General Fiction"Kamu adalah milik saya yang sudah resmi. Jadi apapun yang terjadi kamu tetap milik saya" Ais tertegun dengan ucapan Jo. ----------------------------------------------------------------------- Aisyah Geraldine Pratama & Jovan Pratama ...
