Sebuah pesta besar digelar bernuansakan putih gading. Dekorasi yang sangat indah layaknya seperti cerita dongeng putri dan pangeran, dengan hiasan bunga mawar dan bunga Lily dominan berwarna putih. Yang berlokasi di salah satu hotel berbintang Jakarta
Para tamu undangan yang merupakan kolega dan pembisnis penting datang silih berganti, serta beberapa wanita cantik yang kebanyakan merupakan seorang model turut hadir di pesar besar dan mewah itu. Senyuman serta doa terbaik mereka berikan untuk Jovan Pratama dan Aisyah Geraldine Warrouw. Dengan kemeja putih yang pas di tubuh Jo dan gaun putih yang sangat cantik dengan aksen mute kecil dibagian dari pinggang sampai menjuntai kebawah.
"Selamat ya untuk kalian berdua. Semoga kalian menjadi suami istri sampai kakek nenek!" Ucap girang seorang perempuan berambut panjang berwarna hitam dan temannya berambut pendek sebahu hitam legam.
"Terima kasih" Balas Jo singkat dan senyum tipisnya, seperti tidak terlalu ingin membalasnya.
Lalu kedua perempuan itu beralih kesamping dengan girang.
"Aah! Akhirnya kamu menikah. Kamu kenal kan sama Jovan? Suami kamu" Ucap Ghea Hermawan, sahabat baiknya Ais dan Bella Skylar saat pemotretan.
Ais tertawa dengan mereka, melihat mereka satu-persatu dengan lembut. Lalu memeluk keduanya sekaligus. Ghea menepuk punggung Ais pelan sambil berkata.
"Kamu harus bahagia untuk semua orang" Bisik Ghea.
Penglihatan Ais mengabur karena air mata yang hampir keluar. Ais mengangguk mantap.
Ghea tau apa yang Ais rasakan saat ini, di hari pernikahan Ais merasa tidak bahagia layaknya pengantin sungguhan. Karena dua hari sebelumnya Ais berceirta kepadanya tentang ucapan Jo pada Ais satu hari sebelum pernikahan.
*FLASHBACK ON*
"Ada hal yang ingin saya bicarakan" Ucap Jo
"Ada apa mas?" Tanya Ais yang sedang duduk santai.
"Saya menerima pernikahan ini mutlak permintaan ayah anda dan jika hal lebih yang saya lakukan itu atas perkataan ayah anda" Ucap Jo intinya.
"Baiklah" Jawab Ais pelan, tidak yakin dengan jawabannya.
Setelah itu Jo langsung keluar dari rumah Ais, dan Ais menelpon Ghea saat itu juga.
"Ghe, aku gakuat besok harus pasang topeng" Ucap Ais di telepon.
"Ada apa Erald?" Tanya Ghea yang biasa memanggil nama Ais Erald.
"Dia bilang kalau pernikahan ini mutlak permintaan ayah" Ucap Ais.
Ghea merupakan sahabat baiknya Ais, selepas bunda Ais -Indah Jasmine Warrouw- menghembuskan napas terakhirnya.
Ghea yang tadi panik karena ucapan awal Ais bisa bernapas lega lalu berucap.
"Astaga, aku kira kenapa! Bukankah itu wajar ketika orang dinikahkan secara mendadak sebelum saling mengenal?" Tanya Ghea.
Ais memindahkan ponselnya di telinga sebelahnya lalu berucap.
"Iya sih, tapi aku takut itu akan berdampak untuk kedepannya. Yang menjadikan aku status sebagai istri aja. Misalnya aku jatuh hati gimana? Kan kamu tahu sendiri kalau aku belum pernah memiliki perasaan pada siapapun" Ucap Ais panjang lebar.
"Jika demikian artinya kamu harus berusaha mendapatkannya, pesonamu sebagai model. Masa iya gak mau berusaha" Ucap Ghea sedikit meremehkan.
"Tapi-"
"Tarik napas yang panjang, berpikir positif kalau besok akan berjalan baik. Ucapan calon suami kamu jangan terlalu di dengerin. Ok" Ghea memberikan positif thinking supaya Ais merasa lebih tenang.
YOU ARE READING
A&J
General Fiction"Kamu adalah milik saya yang sudah resmi. Jadi apapun yang terjadi kamu tetap milik saya" Ais tertegun dengan ucapan Jo. ----------------------------------------------------------------------- Aisyah Geraldine Pratama & Jovan Pratama ...
