0.4. I need u

51 11 17
                                    

Alma melirik kanan kiri, agak menunduk menyembunyikan muka nya melangkah menyusuri koridor untuk pulang sekolah. Gadis dengan rambut sebahu itu merasa sangat bingung masih tak percaya, dengan langkah menyeret seakan sedang dalam masalah besar. Kedua tangannya memegangi tali ranselnya berjalan menuju gerbang sekolah. Dia memilih untuk tidak mengikuti kemauan--Ah tidak, kalimat lebih tepatnya adalah perintah Galih untuk pulang bersama.

"Gila ya tuh orang, dikira gue apaan dah mau-mau aja ikuti perintah dia." Alma mencibir dengan sedikit tawa yang pecah, tiba-tiba berhenti dari langkahnya. Dia menarik nafas dengan bibir yang sedikit terbuka, heran dengan Galih yang tiba-tiba menjadi baik kepadanya.

Alma fikir, saat bunda meminta Galih menjadi tutornya, itu berarti urusannya dengan Galih hanyalah sebatas tutor, tidak lebih. Namun, melihat perilaku Galih yang aneh kepadanya benar-benar membuat Alma berfikir keras apa tujuan Galih menjadi baik kepadanya.

Awalnya Alma berfikir Galih adalah cowok cuek yang tidak pernah mau perduli dengan kehidupan orang lain-- setidaknya karna itu Alma merasa aman karna Galih tidak akan berinteraksi dengannya di sekolah atau mungkin berpura-pura tidak mengenalnya.

Namun saat melihat fakta yang terjadi, Alma harus menepis fikirannya tentang 'Galih si cowok cuek'. Fakta cowok itu bersikap sangat baik kepadanya saat ini, bahkan dengan baiknya mengajaknya pulang bersama. Alma sangat yakin kalau Galih punya rencana di balik ini semua.

Mengingat betapa dinginnya cowok itu ketika pertemuan pertama mereka, rasanya benar-benar di beri tamparan yang sangat berbanding terbalik dengan fakta yang ada.

Alma bisa mendengar suara motor yang berhenti tepat di sampingnya, membuatnya menoleh. Alma melebarkan matanya saat cowok yang baru saja ia rutuki kini berada di sampingnya yang sedang bertengger di motornya.

"Kenapa ga nunggu di kelas?" tanya Galih dengan santai. "Gue tadi jemput lo ke kelas, tapi Bianca bilang lo pulang luan," suara berat Galih terdengar lembut dan ramah, membuat Alma menghela nafas berat nya.

Alma menipiskan bibirnya, memberanikan diri menatap Galih yang dia anggap sudah terlalu jauh bertindak. "Hari ini lo ada masalah hidup apa sih sampe sok baik gini ke gue." Alma diam sejenak melipat kedua tangannya di depan dada, menghembuskan nafas perlahan. "Dan satu lagi nih, lo gaperlu ngajakin gue pulang bareng. Ingat!! lo sama gue cuma sebatas tutor GAK lebih." Alma menunjuk Galih tepat di depan wajahnya dengan sorot tak suka.

Melihat cewek di depannya yang kini membuang muka, setelah mengeluarkan unek-uneknya membuat Galih mengangkat alis tinggi-tinggi, diam sejenak memandangi Alma, kemudian menghela nafas panjang. "Hari ini lo ada masalah hidup apa sih, sampe ke-pd an banget gini," kata Galih mengikuti diaolog Alma sambil menyentil jidat Alma gemas. "Bunda lo yang minta tolong ke gue, buat ngajak anak semata wayangnya ini pulang bareng. Jadi gue tegasin sekali lagi sama lo. Gue GAAKAN ngelakuin apa-apa KECUALI atas suruhan BUNDA LO dan MAMA GUE. Sampe sini paham?"  jawab Galih, panjang lebar penuh penekanan kemudian di akhiri dengan helaan nafas kasar.

Alma meneguk ludah, berusaha menguasai diri. Dia mengerjapkan mata berkali-kali. "G-gue gak tau," cicit Alma tergagap.

Galih melipat kedua tangannya di tangki motornya, menoleh sepenuhnya kepada Alma yang sedang merutuki dirinya sendiri. "Jadi mau bareng ga nih?," tanyanya lagi, dengan nada sedikit santai.

Alma jadi terdiam. Mengingat bagaimana dia berusaha keras menghindar dari Galih benar-benar membuatnya malu sekarang.

Tak mendapat jawaban dari Alma, Galih mendengus, "kalo gamau yaudah. Gue balik luan," katanya sembari menghidupkan mesin motornya yang tadi sempat ia matikan.

Saat Galih akan menjalan kan motornya, sebuah tangan terulur mencoba menahan. Galih menipiskan bibirnya, mencoba menahan tawa melihat Alma menunduk dengan mata yang terpejam dengan kuat. "Mau ikut ngga?" tanyanya lagi, berusaha menyadarkan Alma dari rutukannya terhadap dirinya sendiri.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Perfect BoyfriendWhere stories live. Discover now