Bab 10

3.5K 478 30
                                    

Dari tadi Tasya terus saja mondar-mandir di depan pintu kamar Jaemin, Ia ingin masuk ke dalam, tapi Ia ragu.

Sejak kejadian dimana Taeyong mengajak nya untuk pulang, Jaemin dan Tasya belum sama sekali ada yang berbicara.

Dengan penuh keyakinan, akhirnya Tasya memberanikan diri nya untuk masuk ke dalam.

"Loh kok kosong?" tanya nya pada diri sendiri, Ia tak menemukan Jaemin. Kamar nya kosong dan masih rapi.

Namun tak lama Ia mendengar suara pintu terbuka, Tasya refleks menengok ke sumber suara.

Betapa terkejutnya Ia, "Astagaa Ya Tuhan, maafkan lah hamba mu ini."

Jaemin yang baru datang dari kamar mandi hanya memasang wajah bingung, Ia datang menghampi Tasya yang berjongkok di sebelah kasur, "Kenapa Kak?"

"Paku baju dulu tolol!"

Oh iya, Jaemin baru sadar kalau Ia cuman pakai celana saja, Jaemin kan niat nya tadi mau ganti baju.

Setelah selesai memakai baju, Ia kembali mendatangi Tasya yang masih berjongkok sambil menutup mata nya.

Jaemin tertawa, "Udah pake baju nih, buka dong mata nya. Lagian juga nanti kalo udah nikah Kakak bakal sering liat."

"Dasar mesum," sinis Tasya, Ia berdiri lalu kembali menduduk kan diri nya di pinggir kasur.

Jaemin ikut duduk di sebelah Tasya, lalu memandang gadis itu, "Ngapain kesini? Bukan nya kita lagi marahan ya?"

Tasya menyandarkan kepala nya di bahu Jaemin, "Harus nya aku tau yang marah, terus kamu nyamperin aku dan minta maaf. Tapi karna aku udah gak kuat di diemin sama kamu, jadi nya aku yang kesini duluan."

"Yes, aku menang," ucap Jaemin sambil terkekeh geli, tangan nya tergerak untuk mengelus surai rambut Tasya.

Tasya memeluk pinggang Jaemin, "Jangan tinggalin aku, nanti aku nikah nya sama siapa kalo kamu pergi."

Jaemin tersenyum, "Emang siapa sih yang mau ninggalin Kakak? Orang aku nya udah bucin gini."

"Omongan cewe yang kemarin gak usah dimasukkin ke hati, gak jelas emang dia, anggap aja orang gila," lanjut nya.

Pemuda itu melepaskan pelukannya dan merebahkan dirinya di kasur, lalu Ia menarik Tasya dan mendekap nya layak nya bantal guling.

Jaemin memejamkan matanya, "Mending sekarang kita tidur."

Tasya tersenyum dan ikut memejamkan mata nya, tak berselang lama, kedua insan ini pergi ke alam mimpi masing-masing.

♡♡


Cahaya matahari yang masuk melalui korden jendela membuat Jaemin terbangun dari tidurnya.

Saat Ia membuka mata nya, pemandangan yang pertama kali Ia lihat adalah wajah Tasya yang sangat cantik dan polos.

Ia menepuk pelan pipi gembul itu, berniat untuk membangunkan gadis ini. Dan ternyata usaha nya berhasil.

Tasya mengerjapkan matanya, "Apasih? Aku masih ngantuk tau, lagipula ini kan hari Minggu, mending tidur lagi."

"Ayo bangun ih."

Gelengan diberi Tasya, Jaemin bangkit dari tidur nya kemudian Ia menggendong tubuh mungil Tasya.

Sesampainya di kamar mandi, Jaemin langsung mendudukkan gadis itu di wastafel dan membasuh wajah Tasya.

Setelah selesai, Ia menyikatkan gigi Tasya dengan telaten. Tasya hanya bisa pasrah dan menerima perlakuan Jaemin.

Beres dengan Tasya, Ia juga melakukan hal yang sama kepada diri nya sendiri. Jaemin kembali menggendong Tasya ala koala.

Dikecupnya singkat bibir Tasya, "Bayi manja, untung sayang."

Tasya terkekeh pelan, Ia memeluk dan mendusel di leher Jaemin. Ia sangat nyaman diperlukan seperti ini.

Noona | Na Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang