Bab 21

2.9K 374 38
                                    

Tiga bulan berlalu, semuanya masih sama, ah tidak. Status Tasya yang tadinya melajang kini sudah berubah menjadi istri sah dari seorang Jaemindra Laksamana.

Dan juga, Jaemin telah menjadi seorang Wakil Direktur di perusahaan keluarga Laksamana, kedudukan Tasya sebagai seorang sekretaris Jeffrey, kini berganti menjadi sekretaris suami nya sendiri.

Jika kalian bertanya, mengapa Tasya dan Rosa tidak bekerja di perusahaan keluarga nya sendiri, padahal mereka bisa dengan mudah mendapat jabatan.

Itu karena, Tasya dan Rosa sepakat untuk membangun karir mereka sendiri, tanpa campur tangan orang tua. Lagipula masih ada Haruto yang akan meneruskan bisnis ayah mereka.

"Sayang."

Tasya menoleh dan tersenyum, Ia menghampiri Jaemin lalu memasang kan dasi untuk pria itu, "Nanti kita ada meeting sama Abimana's Corp jam setengah satu."

Jaemin mengangguk, dikecupnya singkat pipi Tasya, "Kamu makin lama makin cantik deh. Jadi sayang."

"Terserah, ayo berangkat."

Beginilah kehidupan Jaemin dan Tasya sekarang, tinggal berdua di rumah yang cukup megah. Dengan Jaemin yang selalu menjahili dan menggoda Tasya, sedangkan gadis itu hanya akan mengelus dada nya.

Untuk masalah anak..

Entahlah, mereka masih ingin saling mengenal dan menghabiskan waktu bersama seperti seorang kekasih.

Kalau Tasya sih siap-siap aja, dia juga udah cukup umur, jadi gak ada yang perlu di khawatirin. Tapi mereka emang belum ada pikiran kesana.

♡♡


"Bu Tasya."

Pak Jimin-- manager keuangan, berjalan mendekat ke arah Tasya, "Em saya bisa minta tolong gak Bu?"

Tasya mengangguk dengan cepat, "Bisa banget kok Pak."

Jimin tersenyum, "Ini ada beberapa laporan yang harus saya serahkan sama Pak Jaemin, tapi masih ada yang saya kurang mengerti, Ibu bisa bantu?"

Diraihnya berkas-berkas yang berisi laporan keuangan perusahaan tersebut, Tasya meneliti nya dengan seksama.

"Laporan nya udah bagus, semuanya udah pas, gak ada yang perlu di revisi, jadi kurang ngertinya dimana?" tanya Tasya.

Jimin bergumam, "Kan maunya modus.."

"Oh kalo gitu makasih ya Bu, saya takut ada yang kurang aja makanya saya minta tolong ke Ibu, yasudah kalau begitu saya permisi dahulu," pamitnya.

Tasya tersenyum tipis, "Jangan malu minta tolong sama saya, selagi bisa pasti saya akan bantu Pak Jimin."

Sepergi nya Jimin, Jaemin langsung menghampiri Tasya dan memberikan tatapan dingin, "Ke mobil sekarang."

"Mau ngapain Pak?"

Jaemin merotasikan bola matanya, "Kamu lupa ya kita ada meeting? Dasar tua."

Tasya menghela nafas nya, "Untung suami plus bos, kalo gak udah Gue cincang tuh mukanya. Cemburuan banget sih."

"Saya denger loh."

Gadis itu dengan cepat mengambil tas nya dan berlari menuju lift, "Pak tunggu! Saya susah ini jalan nya."

Jaemin melirik sekilas, "Emang saya peduli, salah sendiri sok pake hak tinggi."

"Sabar Sya."

Jika sedang dikantor, mereka berperilaku sewajarnya atasan dan anak buahnya, tidak ada kata 'spesial'.




























Ini mereka waktu nikah, aowkwwk

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Ini mereka waktu nikah, aowkwwk. Pengen banget ngeliat Jennie rambut pendek, pasti cantik:)

Noona | Na Jaemin ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora